Wacana Wajib Punya Kartu Vaksinasi Masuk Kawasan Malioboro
Semua warga Malioboro sudah divaksin tinggal pengunjungnya

Kawasan Malioboro Yogyakarta kembali jadi bahan pembicaraan.
Setelah bendera putih pertanda menyerahnya para pedagang kaki lima terkait kebijakan PPKM, kini kabar tentang sertifikat vaksin bagi pengunjung Malioboro.
Adalah Koordinator PPKM Jawa-Bali dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta kartu vaksinasi Covid-19 dapat menjadi syarat masuk area wisata Malioboro, Yogyakarta.
“Nanti Malioboro jalan, kami akan minta supaya (pengunjung) membawa kartu vaksin. Itu untuk keselamatan kita semua,” kata Luhut saat meninjau shelter isolasi di Rusunawa Bener, Tegalrejo pada Jumat (6/8/2021), dilansir dari Antara.
Luhut menyadari seluruh warga Malioboro sudah menerima vaksin Covid-19.
Karena itu juga, pengunjung dari luar mesti sudah mendapat vaksin.
“Tadi seperti (disampaikan) Pak Sultan di Malioboro semua sudah divaksin, saya kemarin lihat. Sekarang mau pelan-pelan bikin orang yang masuk Malioboro harus punya vaksin card, kartu vaksin,” ujar Luhut.
Ia pun mengimbau seluruh warga Yogyakarta untuk segera mendaftar vaksinasi Covid-19. Ia berharap, sebagian besar warga Yogya sudah mendapat vaksin pada September 2021.
“Kita akan bisa vaksin hampir 100 persen itu nanti bulan September seluruh Yogyakarta. Jadi sampaikan kepada orang tua kita yang belum agar divaksin,” ujar Luhut.
Ke depannya, Luhut ingin seluruh pihak harus mampu beradaptasi dengan pandemi selepas PPKM.
Sebab itu, pihaknya berencana menggunakan kartu vaksin sebagai syarat masuk tempat wisata dan pusat perbelanjaan.
“Jadi nanti kalian pergi ke restoran tanpa ini (kartu vaksin), ditolak. Atau belanja tanpa ini, ditolak karena ini demi keselamatan kita semua,” ucapnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut baik usulan itu. Heroe mengungkapkan pula keinginannya agar kartu vaksin jadi syarat masuk Kota Yogyakarta.
“Kami besok juga akan membuat sesuatu yang berbeda manakala PPKM sudah berakhir supaya orang yang masuk Kota Yogya membawa surat vaksin,” kata Heroe.
Heroe menilai, syarat kepemilikan kartu vaksin ini sudah sesuai persyaratan pelaku perjalanan luar kota.
“Perjalanan satu kota ke kota lain kan wajib membawa kartu vaksin dan swab. Jadi ini kan tidak hanya di Malioboro otomatis orang yang masuk Kota Yogya juga menunjukkannya (kartu vaksin),” ujar Heroe.
Ia ingin ada pemeriksaan kartu vaksin bagi masyarakat yang hendak masuk Yogyakarta di setiap perbatasan.
“Terutama kendaraan bus nanti akan kita atur sedemikian rupa kita periksa kelengkapan surat-surat vaksinnya itu,” kata Heroe Poerwadi.
Sebelumnya, bendera putih berkibar di Malioboro sebagai pertanda menyerahnya para PKL dikawasan itu.
Sejumlah toko di Jalan Malioboro bahkan dijual oleh pemiliknya.
Koordinator Lapangan Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Karyanto Purbohusudo menuturkan, ada toko yang dijual di bawah harga pasaran.
Dalam kondisi normal, harga jual toko berkisar Rp 130 juta per meter.
Akan tetapi, kini dijual Rp 100 juta per meter.
Selama Pandemi Purbohusodo menyebutkan, selain menjual toko, pelaku usaha di Jalan Malioboro juga terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawainya.