Eks Mensos Juliari Batubara Akui Menderita, Minta Dibebaskan
Hey hey, kamu pikir yang lain ga menderita gara gara kamu hey juliari
Eks Menteri Sosial Juliari Batubara minta divonis bebas kasus korupsi dana bansos, netizen pun memberikan banyak sindiran.
Juliari masuk daftar trending hari ini, selain minta bebas, permohonan maaf kepada Presiden Jokowi dan Ketum Megawati Soekarnoputri juga menjadi pertanyaan.
@samalonaakasa: Hey hey, kamu pikir yang lain ga menderita gara gara kamu hey juliari
@DhianSurendra: Ya ya ya ya.Sekali lagi.Hei Juliari Batubara.Gak malu kamu?Sama2 maling perlakuan beda.Saran buat keluarga tersangka Penny silahkan cari Juliari tanya tips supaya hukuman didiskon.Partainya Juliari sama seperti partainya Budiman ya?
@Devis08687515: Ampuuun, bukannya minta maaf sama rakyat Indonesia yang dirugikan… Dalam Pledoi, Eks Mensos Juliari Batubara Minta Maaf ke Jokowi dan Megawati
@mazzini_gsp: Koruptor uang bansos Covid-19 minta maafnya ke Pak Jokowi dan Bu Megawati aja, ke rakyat gak minta maaf. Emang gak dianggapnya penting lah kita yg remah-remah sagon ini.
@luvurselfdo: Coba pak Juliari bisikin siapa aja orang-orang yang ada dibelakang kasusnya 🙂
@block_lapan: bebaskan pak juliari dari segala macam dakwaan ya alloh… gpp deh dia seumur hidup aja di nusa kambangan ternak Hiu dan latih babi terbang aja di sana…
@babineraka6661: Andai saya ketemu juliari batubara (Koruptor bansos) Yg ingin saya tanyakan adalah: “Apakah Anda percaya Tuhan ?
Ya Juliari Batubara meminta agar dirinya divonis bebas dalam perkara korupsi pengadaan paket bantuan sosial (bansos) Covid-19 wilayah Jabodetabek tahun 2020.
Dilansir dari Antara, permintaan itu disampaikan Juliari saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang lanjutan, Senin (9/8/2021).
“Oleh karena itu permohonan saya, permohonan istri saya, permohonan kedua anak saya yang masih kecil-kecil serta permohonan keluarga besar saya kepada majelis hakim yang mulia, akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan saya dari segala dakwaan,” ucap Juliari dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui video conference pada majelis halim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Juliari menyebut bahwa vonis majelis hakim akan sangat berdampak pada keluarga.
Apalagi, kata Juliari, perannya sangat dibutuhkan sebagai seorang ayah
“Putusan majelis yang mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama anak-anak saya yang masih di bawah umur dan masih sangat membutuhkan peran saya sebagai ayah mereka,” tuturnya.
Juliari menyebut bahwa dirinya tak pernah berniat untuk melakukan tindak korupsi.
“Sebagai seorang anak yang lahir, saya dibesarkan di tengah keluarga yang menjunjung tinggi integritas dan kehormatan. Dan tidak pernah sedikit pun saya memiliki niat atau terlintas saya untuk korupsi,” jelas dia.
Ia menceritakan bahwa dirinya berasal dari keluarga yang mengabdi di dunia pendidikan. Latar belakang itu, sambungnya, membuat ia bersikap kooperatif pada KPK.
“Keluarga saya sejak dulu aktif di bidang pendidikan, khususnya pendidikan menengah. Keluarga saya salah satu pendiri yayasan pendidikan menengah yang sudah berusia puluhan tahun di Jakarta dan sudah menghasilkan ribuan alumni,” papar Juliari.
“Latar belakang ini yang membuat saya dengan penuh kesadaran menyerahkan diri ke KPK untuk menunjukan sikap kooperatif saya terhadap perkara ini,” pungkas dia.
Diketahui Juliari dituntut 11 tahun dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan.
Juliari juga dituntut pidana pengganti sebesar Rp 14,5 miliar dan hak politiknya dicabut selama 4 tahun.
Jaksa menilai Juliari terbukti menerima suap dalam pengadaan paket bansos Covid-19 wilayah Jabodetabek 2020 sebesar Rp 32,48 miliar.
Dalam tuntutannya, jaksa menyebut Juliari memerintahkan dua anak buahnya Matheus Joko dan Adi Wahyono untuk meminta fee Rp 10.000 tiap paket bansos Covid-19 dari perusahaan penyedia.
Minta Maaf ke Megawati
Dalam kesempatan itu Juliari mendadak minta maaf kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Saya harus menyampaikan permohonan maaf secara tulus dan penuh penyesalan,” kata Juliari
“Saya sadar bahwa sejak perkara ini muncul, badai hujatan dan cacian datang silih berganti ditujukan pada PDIP,” sambungnya.
Juliari menyebut PDIP adalah partai nasionalis yang bertahun-tahun berada di garda depan dalam menjaga empat pilar kebangsaan serta cita-cita pendiri bangsa.
“Saya sangat yakin PDIP akan tetap dibutuhkan dan dicintai segenap rakyat Indonesia,” kata Juliari
Juliari juga menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga diketahui adalah kader PDIP.
“Permohonan maaf akibat kelalaian saya tidak melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja jajaran di bawah saya sehingga harus berurusan dengan hukum,” ungkap Juliari.
Dia mengakui perkara yang menjeratnya tersebut membuat perhatian Presiden Jokowi sempat tersita dan terganggu.