Business is booming.

Jokowi Tak Persoalkan Mural, Eh Penjual Kaos Gambar Mural Ditangkap

Kaos 404 Not Found tanpa Wajah Jokowi Dijual Rp 50.000 per Kaos

Presiden Jokowi ternyata tak mempersoalkan mural 404 not found yang berwajah tentang dirinya.

Mural yang berlokasi di Batuceper, Tangerang itu, sekarang sudah dihapus dan pembuatnya dicari polisi.

Namun seorang pemuda menjual kaos seperti mural 404 not found dengan wajah mirip Jokowi malah ditangkap.

Kaos 404 not found pun makin popular namun tanpa gambar wajah mirip Jokowi.

Kaos dengan dasar hitam plus tulisan 404 not found di Bukalapak misalnya di jual Rp 50.000 per kaos.

Seperti diketahui, Kabarekrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan Presiden Jokowi tidak berkenan Polri bertindak responsif terhadap kritik lewat mural satire yang disampaikan masyarakat.

“Bapak Pesiden tidak berkenan bila Polri responsif terhadap hal-hal seperti itu,” kata Komjen Agus saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis (19/8/2021).

“Demikian juga Bapak Kapolri selalu mengingatkan jajaran Polri terutama dalam penerapan UU ITE.”

Namun seorang pria asal Tuban, Jawa Timur yang menawarkan kaos dengan desain mural ‘Jokowi 404: Not Found’ ditangkap polisi.

Pria itu diamankan setelah ia menawarkan kaos dengan desain mural wajah Jokowi melalui akun Twitter miliknya @ombrewoks3.

Akun Twitter resmi patroli siber CCIC Polri @m1_nusaputra mengunggah video permintaan maaf pembuat kaos desain mural tersebut.

Dalam video itu, tampak pembuat kaos desain mural Jokowi berada di ruangan Satreskrim Polres Tuban untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

Baca Juga:  Letkol Inf Ricky J Wuwung, Alumni Akmil 2004, Danyonif R 321/Galuh Taruna

“Saya atas nama Riswan dengan ini menyatakan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas unggahan di akun saya yang tidak pantas dan meminta maaf kepada Institusi Polri, kehakiman serta rakyat Indonesia,” ujarnya dalam video seperti dikutip Suara.com, Kamis (19/8/2021).

Dalam video itu, si pembuat kaos juga mengaku menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

“Saya menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” ujarnya seperti dikutip Suara.com.

Diperbolehkan Sampaikan Kritik

Agus mengakui, menyampaikan kritik terhadap pemerintahan memang dibolehkan.

Terlebih di negara demokrasi seperti di Indonesia, penyampaian pendapat dijamin dalam undang-undang.

Mural mirip Presiden Jokowi 404 Not Found di Batu Ceper, Tangerang sebelum dihapus. Mural tersebut membuat istilah 404 Not Found jadi populer (twitter)

Namun begitu, jika kritik yang disampaikan berupa fitnah dan berpotensi memecah belah persatuan, maka pihaknya akan menindak tegas.

“Kritis terhadap pemerintah saya rasa enggak ada persoalan, namun kalau fitnah, memecah belah persatuan dan kesatuan, intoleran ya pasti kami tangani,” ujar Agus.

Adapun terkait mural satire yang diduga ditujukan kepada kepala negara, menurut Agus, hal itu dapat diproses hukum bila yang melapor adalah orang yang dimaksudkan.

“Menyerang secara individu memang mensyaratkan korbannya yang harus melapor, khusus dalam hal ini pun Bapak Presiden juga tidak berkenan Polri reaktif dan responsif terhadap masalah itu,” ucapnya.

Dalam persoalan ini, Bareskrim berpedoman pada Surat Edaran Kapolri, dan Surat Keputusan Bersama (SKB) Kapolri, Jaksa Agung dan Menkominfo.

“Prinsipnya Bareskrim Polri pedomani SE Kapolri dan SKB Menkominfo, Jaksa Agung dan Kapolri, kemungkinan akan diajukan revisi UU ITE mengakomodir hal-hal yang tertuang dalam SKB tersebut,” katanya.

Agus menambahkan, arahan untuk tidal reaktif dan responsif dalam menyikapi mural satire tersebut juga berlaku untuk semua jajaran Reskrim Polri di tingkat pusat dan wilayah.

Baca Juga:  Profil Kombes Pol Sigit Haryono, Akpol 2002, Presiden Persikota

“Arahan Kapolri, Kabareskrim, Dir Siber kepada jajaran selalu kami ingatkan, termasuk ini kan juga menjadi sarana itu. Komplain saja kalau masih dilakukan,” kata Agus.

Sebelumnya, mural mirip Presiden Jokowi dengan tulisan “404:Not Found” di Batuceper, Tangerang sempat viral di media sosial dan menghebohkan masyarakat.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...