Business is booming.

Rahajeng Rahina Saraswati Trending, Netizen Ikut Beri Ucapan

Saraswati simbol hari turunnya ilmu pengetahuan ke bumi

Rahajeng Rahina Saraswati tiba-tiba trending topic.

Bagi netizen beragama Hindu atau tinggal di Pulau Bali tentu tidak asing dengan kata itu.

Namun di luar kelompok tersebut, tentu agak asing.

Mereka baru mengerti begitu mengikuti trending tersebut atau melakukan pencarian pengertiannya melalui google.

Berikut cuitan netizen terkait Rahajeng Rahina Saraswati

@wayanasti21: Om Swastyastu . Rahajeng Rahina Saraswati. Selamat hari raya Saraswati… Semoga dengan turunnya ilmu pengetahuan dapat membuat kita bijak dalam segala hal.. Om Shanti Shanti Shanti Om

@mbah_mijan: Sodaraku seluruh umat Hindu, selamat hari Rahajeng Rahina Saraswati. Semoga kita semakin selaras dengan semesta, dijauhkan dari Marabahaya dan pandemi segera berlalu.

@SujanaSaputra: Rahajeng Rahina Saraswati. Semoga ilmu pengetahuan yang suci dapat bermanfaat untuk semua umat. #rahajengrahinasaraswati #harirayasaraswati

@afprodit: Om Swastyastu . Rahajeng Rahina Saraswati, semoga Ida Sang Hyang Widhi selalu menganugerahkan ilmu pengetahuan dan kreatifitas yang baik untuk kita semua. Om Shanti Shanti Shanti Om

@julioulquiorra_:Aku memang sengaja mendisplay beberapa koleksi buku di salah satu kopisyop di Tabanan. Pagi ini, ada kiriman foto ini dari owner kopisyopnya. Wah jadi terharu, buku-bukuku tetap dibanteni meski bukan kepunyaan dia. Makasi ya Bli. Rahajeng Rahina Saraswati. Semoga terberkati.

@cityguide911fm: Rahajeng Rahina Saraswati. Selamat hari turunnya ilmu pengetahuan ke bumi untuk kawan-kawan Hindu yang merayakan

Baca Juga:  Data Real Count Tak Jauh Beda dengan Quick Count, Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

@mascarponey: Asli kl jd emak emak w narsis abiezzzz nanti anak w smpe bosen fotoin mamaknyaTertawa berguling di lantaiSimbol tepuk tangan btw btw Rahajeng Rahina Saraswati

@BaliUtd: Rahajeng Rahina Saraswati. Semoga dengan turunnya ilmu pengetahuan dapat membuat kita bijak dalam segala hal.

@cengblongg: Rahajeng Rahina Saraswati. Ingat katanya ga boleh belajar hari ini, itu katanya ya.

@netijenbali: Yang namanya Saraswati pasti cantik. Kalo ganteng jadi Saraswata. Rahajeng Rahina Saraswati, turunnya ilmu pengetahuan.

Tentang Rahajeng Rahina Saraswati

Kata Rahajeng Rahina Saraswati adalah hari bertepatan dengan perayaan Hari Raya Saraswati untuk seluruh umat yang merayakan.

Perayaan Hari Raya Saraswati sangat penting bagi umat Hindu di seluruh dunia

Di dalam perayaan ini, mereka akan bersuka cita menyenandungkan rasa syukur atas kemuliaan Dewi Saraswati, sang simbol ilmu pengetahuan.

Di Denpasar Bali, umat Hindu menyambut Hari Raya Saraswati dengan menggelar persembahyangan di Pura Jagatnatha Denpasar.

Pelaksanaan persembahyangan di masa pandemi menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pada Hari Raya Saraswati ini, umat Hindu memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam menifestasinya sebagai Dewi Saraswati.

Saraswati adalah salah satu dari tiga dewi utama dalam agama Hindu, dua yang lainnya adalah Dewi Sri (Laksmi) dan Dewi Uma (Durga).

Saraswati adalah sakti (istri) dari Dewa Brahma, Dewa Pencipta.

Saraswati berasal dari akar kata sr yang berarti mengalir.

Dalam Regweda V.75.3, Saraswati juga disebut sebagai Dewi Sungai, disamping Gangga, Yamuna, Susoma dan yang lainnya.

Saraswati adalah dewi yang dipuja dalam agama weda.

Nama Saraswati tercantum dalam Regweda dan juga dalam sastra Purana (kumpulan ajaran dan mitologi Hindu). Ia adalah dewi ilmu pengetahuan dan seni.

Baca Juga:  Harun Masiku Terdeteksi di LN, KPK Tak Berdaya, Netizen Seret Hasto

Saraswati juga dipuja sebagai dewi kebijaksanaan.

Dalam aliran Wedanta, Saraswati di gambarkan sebagai kekuatan feminin dan aspek pengetahuan — sakti — dari Brahma.

Sebagaimana pada zaman lampau, ia adalah dewi yang menguasai ilmu pengetahuan dan seni.

Para penganut ajaran Wedanta meyakini, dengan menguasai ilmu pengetahuan dan seni, adalah salah satu jalan untuk mencapai moksa, pembebasan dari kelahiran kembali.

Dewi Saraswati digambarkan sebagai sosok wanita cantik, dengan kulit halus dan bersih, merupakan perlambang bahwa ilmu pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri.

Ia tampak berpakaian dengan dominasi warna putih, terkesan sopan, menunjukan bahwa pengetahuan suci akan membawa para pelajar pada kesahajaan.

Saraswati dapat digambarkan duduk atau berdiri di atas bunga teratai, dan juga terdapat angsa yang merupakan wahana atau kendaraan suci darinya, yang mana semua itu merupakan simbol dari kebenaran sejati.

Selain itu, dalam penggambaran sering juga terlukis burung merak.

Dewi Saraswati digambarkan memiliki empat lengan yang melambangkan empat aspek kepribadian manusia dalam mempelajari ilmu pengetahuan: pikiran, intelektual, waspada (mawas diri)/mulat sarira dan ego.

Di masing-masing lengan tergenggam empat benda yang berbeda, yaitu:

Lontar (buku), adalah kitab suci Weda, yang melambangkan pengetahuan universal, abadi, dan ilmu sejati.

Genitri (tasbih, rosario), melambangkan kekuatan meditasi dan pengetahuan spiritual.

Wina (kecapi), alat musik yang melambangkan kesempurnaan seni dan ilmu pengetahuan.
Damaru (kendang kecil).

Angsa merupakan semacam simbol yang sangat populer yang berkaitan erat dengan Saraswati sebagai wahana (kendaraan suci).
Angsa juga melambangkan penguasaan atas Wiweka (daya nalar) dan Wairagya yang sempurna, memiliki kemampuan memilah susu di antara lumpur, memilah antara yang baik dan yang buruk.

Baca Juga:  Simak Daftar 27 Pemain Timnas untuk Hadapi Jepang dan Arab Saudi di GBK

Angsa berenang di air tanpa membasahi bulu-bulunya, yang memiliki makna filosofi, bahwa seseorang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan layaknya orang biasa tanpa terbawa arus keduniawian.

Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni, dirayakan oleh umat Hindu di Bali yang jatuh pada hari Saniscara (Sabtu) Umanis (Legi), wuku Watugunung.

Perayaan ini dilaksanakan setiap 210 hari (atau 7 bulan menurut kalender Bali), sebagai penghormatan kepada dewi ilmu pengetahuan dan seni.

Banten Saraswati yang lumrah dipergunakan pada Hari Suci Saraswati adalah dalam bentuk Tamas yang kecil mungil dan sederhana.

Banten ini biasanya dihaturkan pada lontar-lontar yang ditaruh dalam sebuah ‘Dulang’. Begitu pula buku-buku bacaan pada hari itu dibantenin atau diupacarai.

Tujuan daripada penghormatan ini adalah untuk rnenrohon anugrah-Nya dalam pembawaannya sebagai seorang Dewi yang amat cantik yaitu Dewi Saraswati.

Yang menuntun umat-Nya dari kegelapan menuju pada kecemerlangan.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...