Business is booming.

Angka Covid-19 Melonjak Lagi Hampir 2 Kali Lipat

Fakta itu seolah memperkuat bahwa covid-19 belum sepenuhnya aman di Indonesia.

Angka Covid-19 hari ini mengalami kenaikan hampir dua kali lipat, dari 4.413 kasus menjadi 7.201 kasus.

Padahal tiga hari sebelumnya mengalami penurunan cukup banyak

Yakni jika tanggal 4 September 2021 masih bertambah 6.727 kasus, 5 September 5.403 kasus, dan 6 September hari ini hanya 4.413 kasus.

Dengan demikian lonjakannya melebihi angka 4 September.

Fakta itu seolah memperkuat bahwa covid-19 belum sepenuhnya aman di Indonesia.

Perpanjangan PPKM tanggal 7-20 September menjadi masuk akal.

Bahkan angka kematian karena covid-19 yang sempat di bawah 500 orang, persisnya 392 orang pada Minggu 5 September, hari Senin 6 September melonjak lagi menjadi 612 orang.

Dan hari Selasa 7 September ini kembali naik jumlahnya menjadi 683 orang meninggal dunia karena covid-19.

Sementara itu angka pasien sembuh kembali bertambah dari 10.191 orang menjadi 13.049 orang, dan hari ini 14.159 orang.

Total jumlah kematian menjadi 137.156 orang, total pasien sembuh 3.864,848 orang, sementara total kasus positif 4.140.634 kasus.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sejumlah hal penting yang perlu menjadi perhatian dalam Rapat Terbatas mengenail Evaluasi PPKM bersama jajarannya melalui konferensi video, dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (06/09/2021).

Pertama, Presiden meminta kepada jajarannya untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat terkait pandemi COVID-19 untuk menghindari adanya euforia yang berlebihan.

Baca Juga:  Junior Messias, Tukang Kirim Kulkas yang Kini Jadi Hero AC Milan
Tiga hari angka kasus positif di Indonesia alami penurunan, hanya angka kematian yang naik lagi (@kemenkesRI)

Ia menekankan bahwa virus ini bisa dikendalikan, namun tidak mungkin hilang sepenuhnya.

“Masyarakat harus sadar bahwa COVID-19 selalu mengintip. Varian delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi,” ucap Presiden seperti dikutip situs Setkab.go.id

Presiden Jokowi saat memimpin rapat evaluasi PPKM. Tiga hari terakhir angka covid-19 di Indonesia alami penurunan, meski demikian presiden Jokowi minta tak euforia berlebihan, PPKM tetap diperpanjang dan diminta waspada. (setkab.go.id)

Selain itu, Kepala Negara juga melihat bahwa kasus harian COVID-19 selama tiga hari kemarin mengalami penurunan.

Tak hanya kasus harian, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional juga turun ke angka 20 persen.

Meski demikian, Presiden meminta jajarannya untuk tetap melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait perkembangan kasus COVID-19 di daerah.

Hal tersebut penting dilakukan agar kasus COVID-19 dapat segera ditangani dan penyebaran kasus dapat terus ditekan.

“Ini kalau kita terus lakukan pekerjaan-pekerjaan kita secara konsisten, saya yakin insyaallah di akhir September kita sudah akan berada di angka di bawah 100 ribu (kasus),” lanjutnya.

Sedangkan terkait dengan varian baru, varian Mu, Presiden mengimbau para menteri terkait, khususnya Menteri Perhubungan untuk memperhatikan secara detail dan terus waspada terhadap varian tersebut.

“Jangan sampai ini merusak capaian yang sudah kita lakukan,” tandasnya.

Pencapaian Indonesia sempat membuat politisi sekaligus Pimpinan Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Kit Siang bahkan heran.

Dengan perkembangan positif di Indonesia, Lim Kit meminta Menkes Malaysia yang baru, Khairy Jamaluddin, melakukan hal yang sama.

Ia menilai, vaksinasi bukan jalan satu-satunya menyelesaikan pandemi di Malaysia.

Lim menegaskan bahwa membandingkan data Corona Indonesia dengan Malaysia bukan untuk mencari kesalahan dalam penanganan pandemi.

Baca Juga:  Angka Positif Covid-19 Naik Lagi 100 Persen di Atas 1000 Kasus

Ia berharap hal itu bisa memperbaiki Malaysia dalam bergelut dengan kasus corona.

Lim menilai Malaysia menjadi salah satu negara dengan kinerja terburuk dalam merespons corona.

Berdasarkan data dari Our World in Data, dalam satu juta warga Malaysia, sebanyak 572,43 orang yang terkena corona. Sementara itu, di Indonesia perbandingannya adalah 37,4 kasus dari satu juta populasi.

Dari data yang sama, angka kematian harian di Malaysia mencapai 8,48 per satu juta orang. Sementara itu, kasus kematian di Indonesia 2,36.

Baca juga: Bupati Kampar Catur Sugeng Datangi Rumah Peraih Medali Emas Paralimpiade Cuma Beri 2 Lembar Masker

Menurut Lim, Indonesia berhasil mengurangi tingkat infeksi corona lebih cepat dibandingkan Malaysia.

Padahal Indonesia memiliki jumlah populasi yang lebih besar dibandingkan dengan negaranya.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...