Business is booming.

Peternak yang Bentangkan Poster Saat Jokowi Berkunjung Sudah Dilepas

Blitar Jadi Trending karena berita itu, Polisi bantah tangkap peternak

Netizen berharap agar peternak yang ditangkap polisi karena membentangkan spanduk saat presiden Jokowi berkunjung ke Blitar adalah dilepaskan.

Harapan tersebut kesampaian karena peternak berinisial S akhirnya dilepas.

Bahkan polisi membantah telah melakukan penangkapan, melainkan hanya memintai keterangan.

Gara-gara penangkapan S, Blitar menjadi trending.

Berikut cuitan netizen terkait Blitar

@kokokdirgantoro: Mohon dengan sangat agar Pak @jokowi memerintahkan polisi membebaskan peternak ini. Kondisi memang tak mudah utk peternak terkait harga jagung. Ngapunten nggih pak. Saestu mesakne peternaknya

@dr_tompi: Yg megang poster harga jagung tempo hari di Blitar dah dilepas belum y? Dan pak
@jokowi tau gak ya kejadian ini?

@alisyarief: Peternak Ayam di Blitar, Yg menyampaikan aspirasinya melalui Poster yg iya bawa dan diacungkan sendiri, saat Jokowi lewat, ditangkap Polisi. Berita lain, beliau sudah dilepaskan lagi. Bila ini salah tangkap, atau sikap Negara yg keleru, hrs ada klarifikasi dan permohonan maaf

@CintaSejati707: Polisi bantah tangkap warga,, polisi cuma memintai keterangan pada warga sebab membentangkan poster

@VICE_ID: Lurah di Blitar memerintahkan jajarannya menghapus mural berisi kritik pemerintah di wilayahnya. Alasannya: sungkan dilihat Presiden Jokowi yang hendak berkunjung ke makam Bung Karno.

@MartoArt: Bung Karno sepedaan ke Bandung, ketemu petani, jadilah MARHAENISME. Jokowi alpardan ke Blitar, dadah2 ke petani, MARHAENISME dimakamkan.

Bantah Penangkapan

Seperti dikeahui, Polres Blitar Kota sudah memulangkan peternak yang tiba-tiba membentangkan poster bertuliskan keluhan peternak saat kunjungan Presiden Joko Widodo di Kota Blitar pada Selasa (7/9/2021) kemarin.

“Setelah kami klarifiksasi dan kami wawancarai, yang bersangkutan langsung kami pulangkan,” kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Hery Setiawan, Rabu (8/9/2021).

Yudhi juga meluruskan informasi yang beredar terkait kejadian itu, bahwa Polres Blitar Kota tidak melakukan penangkapan.

Baca Juga:  Hastag India Racism Trending, Larangan Berjilbab di Sekolah Penyebabnya

Polres Blitar Kota hanya mengamankan seseorang yang kemudian dibawa ke Polres Blitar Kota.

“Yang perlu kami luruskan tidak ada penangkapan yang dilakukan Polres Blitar Kota. Kami hanya mengamankan seseorang, tujuannya untuk mengecek identitas yang bersangkutan,” ujarnya.

Dikatakannya, dari hasil klarifikasi, pria yang diamankan itu berinisial S seorang peternak di wilayah Kabupaten Blitar.

Polisi juga langsung mengklarifikasi hal itu kepada kelompok peternak di Kabupaten Blitar.

“Kami klarifikasi kepada kelompok peternak, apakah benar yang bersangkutan bagian dari kelompok dan ternyata benar. Setelah itu yang bersangkutan kami pulangkan. Jadi tidak ada Polres Blitar Kota melakukan penangkapan dan penahanan,” katanya.

Dikatakannya, polisi bersama TNI juga sudah memfasilitasi aspirasi yang bersangkutan.

Kapolres bersama Dandim bertemu dengan Bupati Blitar untuk menyampaikan aspirasi peternak.

Dandim 0808/Blitar, Letkol Inf Didin Nasrudin Darsono menambahkan, pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo, khususnya di VVIP sudah sesuai protap.

Satuan wilayah baik TNI, Polri dibantu unsur dari pemerintah daerah sudah melakukan pengamanan sesuai SOP dan selalu konsultasi ke Paspampres, Protokol Kepresidenan dan Sekmil kepresidenan.

“Sudah kami komunikasikan dan kami semua melakukan pengecekan dalam rangka pengamanan,” katanya.

Intinya, kata Didin, yang dikehendaki dalam kegiatan pengamanan Presiden, yaitu, satu tetap melakukan kegiatan pengamanan kunjungan Presiden, namun penekanannya tetap membuat nyaman masyarakat.

“Sehingga, kami melakukan solusi kegiatan pengamanan agat tetap smooth, masyarakat tetap bisa melihat wajah pimpinan negara meski dengan keterbatasan waktu saat melintasi jalan maupun saat memasuki obyek,” ujarnya.

Komentar
Loading...