Business is booming.

Xavi Hernandez Berpotensi Gantikan Ronald Koeman, Terwujudkah?

Kedatangan Xavi diyakini akan menyatukan kembali para penggemar dan pemain.

Xavi Hernandez trending karena diharapkan mau ambil alih kepemimpinan Barcelona dari Ronald Koeman.

Masa depan Ronald Koeman sebagai manajer FC Barcelona sangat diragukan setelah kekalahan kedua berturut-turut di Liga Champions.

Kekalahan kedua dari Benfica membuat raksasa Liga itu berada di posisi terbawah Grup E tanpa satu gol pun dan enam kebobolan.

Kemenangan Barcelona 3-0 atas Levante plus kehadiran Ansu Fati sempat memberi asa.

Namun kekalahan 3-0 oleh Benfica mengubah semuanya, Ronald Koeman tak lagi bisa dipercaya.

Sumber klub mengungkapkan tidak akan ada keputusan tergesa-gesa yang diambil mengenai posisi Koeman setelah kekalahan hari Rabu di Lisbon.

Tetapi pelatih asal Belanda itu berada tak lagi bisa dipercaya di Camp Nou setelah kehilangan dukungan dewan.

Kapten klub Sergio Busquets ditanya tentang situasi setelah pertandingan dan menjawab:

“Ini adalah hal termudah di dunia sepak bola [untuk memecat pelatih], tetapi tanggung jawab juga milik para pemain. Kami berada dalam situasi kritis.”

Xavi untuk menyelamatkan?

Menurut Catalunya Radio, dua nama yang berada di puncak daftar presiden Barcelona adalah bos Al Sadd Xavi Hernandez dan Roberto Martinez.

Kedatangan Xavi diyakini akan langsung menyatukan kembali para penggemar dan pemain.

Sedang manajer asal Belgia, Roberto Martínez, telah membuktikan di tingkat klub dan internasional bahwa dia bisa menenun sihir taktis.

Baca Juga:  Kasad Terima Kenaikan Pangkat Wakasad dan 20 Pati Lainnya

Selain itu ada mantan pelatih Juventus Andrea Pirlo.

Laporta adalah penggemar mantan gelandang Italia yang, tidak seperti Xavi dan Martínez, posisinya tidak terikat.

Koeman menghadapi akhir pekan yang sulit ketika ia melakukan perjalanan ke Metropolitano pada hari Sabtu untuk menghadapi Atlético asuhan Diego Simeone.
Jika Barcelona keok, Atletico yang bangkit dengan kemenangan lawan AC Milan.

“Saya merasa didukung oleh pemain saya; sisanya, saya tidak tahu”

Xavi Hernandez telah sangat dikaitkan dengan menggantikan Ronald Koeman jika Barcelona memilih untuk berpisah dengan pelatih Belanda.

Pemain Catalan, yang membuat total 767 penampilan untuk Barcelona selama hari-harinya bermain, dipandang memiliki semua persyaratan untuk memimpin di Camp Nou.

Ia memiliki DNA Barcelona; gaya permainannya mirip dengan tahun-tahun kejayaan Pep Guardiola; dia adalah legenda di klub; dia populer di kalangan pendukung; dia memahami klub.

Xavi juga memiliki pengalaman sebagai pelatih dengan Al Sadd; dan dia memiliki hubungan yang baik dengan direktur olahraga, Jordi Cruyff.

Namun, ada tiga poin utama yang perlu diklarifikasi jika Xavi ingin menjadi pelatih kepala.

Pertama Xavi tidak ingin menginjak kaki atau melukai Koeman

Xavi tidak akan siap untuk memulai negosiasi dengan Barcelona sepanjang waktu bahwa ada pelatih yang saat ini ada.

Ia menyaksikan apa yang terjadi di Camp Nou dengan rasa sedih, tetapi dia tidak akan pernah mengkhianati seseorang seperti Koeman.

Kedua percakapan dengan Laporta

Xavi sempat diskusi dengan presiden Barcelona Joan Laporta dan ada rasa saling menghormati di antara keduanya.

Xavi dipandang sebagai kandidat selama pemilihan presiden Barcelona

Namun pelatih 41 tahun itu selalu tetap netral, setidaknya di depan umum.

Jika Laporta memutuskan bahwa sekarang adalah waktunya bagi Xavi untuk memimpin Barcelona, mereka harus duduk dan berbicara.

Kembali pada Januari 2020 dimana Xavi menolak pendekatan dari presiden menjadikannya pelatih.
Jika Xavi yakin dengan proyek Barcelona, dia akan siap untuk mengambil pekerjaan itu segera, meskipun musim sudah dimulai.

Baca Juga:  Profil Kolonel Inf Ferdial Lubis, Akmil 1998, Promosi Danpusdiklatpassus Kopassus

Xavi dan Qatar
Xavi selalu menekankan bahwa dia dan keluarganya sangat bahagia di Qatar, dengan rencananya – setidaknya di atas kertas – untuk tinggal di negara itu hingga 2023.

Dia bahkan menandatangani kontrak baru dengan Al Sadd hingga setelah Piala Dunia 2022. beberapa bulan yang lalu.

Selama menjadi pelatih di Qatar, Xavi telah mengangkat satu gelar liga, dua Piala Qatar, satu Piala Super Qatar, Piala Emir, dan Piala Bintang Qatar.

Pada bulan Oktober, Al Sadd akan menghadapi Al Rayyan dari Laurent Blanc di final Piala Emir.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...