Bisnis Bokep di Medsos Trending, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Ternyata kakak kelasnya yang jadi pacarnya kum. Asli ngeri, miris, tegaaa.. Na'udzubillah
Hastag Bisnis Bokep di Medsos atau #BisnisBokepdiMedsos trending.
Bisnis Bokep di Medsos mengundang keingintahuan netizen, namun karena kata-katanya dianggap mengandung pornografi, twitter tak bisa menampilkannya.
Hastag Bisnis Bokep di Medsos atau #BisnisBokepdiMedsos sebenarnya karya serius dari perusahaan media @Kumparan.
Kumparan menampilkan liputan itu hingga 4 bagian.
Bahkan mempromosikannya dengan iming-iming haduah Rp 1 juta kepada netizen.
Hingga tulisan ini diturunkan sudah sebanyak 1.380 Tweet tentang #BisnisBokepdiMedsos.
Komen netizen bisa dilihat dari pertanyaan yang diajukan @kumparan seperti dibawah ini.
“YUK MULAI BUAT DAPETIN TOTAL HADIAH SALDO DIGITAL RP 1 JUTA! Jawab pertanyaan berikut ya! Siapa yang melakukan revenge porn kepada Mela? Cari tahu jawabannya di @kumparanplus. Setelah itu RT, like dan reply tweets ini beserta jawabanmu dengan hashtag #BisnisBokepdiMedsos”
@novi_ule07: Ternyata kakak kelasnya yang jadi pacarnya kum. Asli ngeri, miris, tegaaa.. Na’udzubillah
@masudhariyadi1: Pacarnya semasa SMP yang juga kakak kelasnya, seram sekali pergaulannya. Yuk lindungi circle keluarga/teman kita dengan lebih sering mendengar cerita cinta mereka. Kalau bukan kita siapa lagi? #BisnisBokepdiMedsos
@kumparan: Betul! Jika hubungan sudah toxic, lebih baik disudahkan saja, ya! Setujuuuuu?
@filanisa_530: Pacarnya semasa SMP, dan dia adalah kakak kelasnya sendiri, seram sekali ya pergaulan zaman sekolah anak sekarang, harus lebih berhati2 dan harus pintar memilih mana teman yang baik ataupun tidak baik, khususnya percintaan anak muda yg masih perlu bimbingan
#BisnisBokepdiMedsos
@nonaembun25: Kakak kelas yang jadi pacarnya Mela, Kum.
@PembebasanTinta: Pacarnya, yang merupakan kakak kelasnya min #BisnisBokepdiMedsos
@kumparan: Miris ya, Gaes……… #BisnisBokepdiMedsos
Berikut Pengantar #BisnisBokepdiMedsos
Mengakses konten porno di media sosial memang gampang.
Semua orang, tak peduli berapa pun usianya, bisa mencari dan mendapatkan konten-konten porno di sana kurang dari semenit.
Coba saja masukkan kata kunci “bokep” atau “video bokep” di Twitter, dan lihat apa yang muncul setelahnya.
Tak pelak, medsos menjadi salah satu wadah yang murah dan mudah untuk menyebarkan pornografi.
Hanya bermodalkan kuota internet dari WiFi gratisan, pengguna medsos bisa leluasa mengakses konten-konten biru itu.
Ini terjadi bukan hanya di Twitter, tapi juga Facebook dan Instagram.
Kumparan menelusuri konten porno di media sosial, mencermati distribusinya di grup-grup Telegram, dan mengkalkulasi perputaran uang dari jual beli konten-konten tak senonoh tersebut.
Simak laporan lengkapnya dengan berlangganan kumparan+.
Mela tak menyangka kakak kelas yang menjadi pacarnya itu akan tega untuk menyebarkan foto-foto telanjang dirinya, bahkan video mesum mereka, ke Twitter. Padahal semua permintaan sudah ia turuti, dari berpose dengan berbagai gaya hingga memberi uang.
Kini, Mela harus menelan kenyataan pahit. Gambar-gambar tak senonoh dirinya, yang mestinya menjadi privasi dia, malah menjadi konsumsi publik. Sang pacar menyebarkan foto-foto dan video mesumnya bukan dengan cuma-cuma, melainkan sengaja menjualnya demi mengeruk keuntungan.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mela seperti keluar dari mulut harimau dan masuk ke mulut buaya.
Ia bukan hanya diancam dan diperas oleh pacarnya, tapi juga sepupu lelakinya.
Saat sang sepupu tahu bahwa Mela punya banyak foto porno dan video intim, ia mencium dan mengajak Mela berhubungan badan.
Mela duduk di bangku SMP saat pertama kali mengenal cinta—dan langsung celaka.
Ia berpacaran dengan orang yang salah, hingga terjerat masalah: foto-foto mesum miliknya tersebar di medsos.
Tahun 2016 itu, Mela berusia 16 tahun saat menjalin hubungan dengan kakak kelasnya. Mula-mula, semua biasa saja.
Namun lewat tiga bulan berpacaran, sang pacar meminta Mela berpose nakal dan membuat video mesum untuk disimpan olehnya.
Katanya, sebagai bukti cinta. Kalau tidak, Mela akan diputus.
Mela pun menurut. “Dia minta aku gaya apa, dia minta aku pakai baju apa, selalu aku ikutin.”
Nahasnya, setelah banyak foto syur dan video mesumnya dipegang oleh sang pacar, Mela diperas.
Pacarnya terus-menerus minta tambahan foto dan video mesum. Kalau Mela menolak, ia mengancam akan menyerahkan foto-foto yang sebelumnya ke orang tua Mela.
Pacar kurang ajar itu bahkan meminta Mela memberi “kompensasi” Rp 100–200 ribu bila tak mau mengirimkan foto dan video vulgarnya.
Mela hanya satu dari ratusan korban revenge porn—penyebaran gambar porno guna memperoleh keuntungan atau membalas dendam. Foto-foto dan video mesum mereka kemudian tersebar ke mana-mana, dari Twitter sampai Telegram, dan menjadi santapan puluhan ribu mata.
Salah satu dari orang-orang yang mencari konten mesum di medsos adalah Opan.
Ia pelanggan video porno yang tergabung dalam sebuah grup Telegram.
Video-video itu seperti obat pengusir bosan baginya.
Opan mengatakan lebih tertarik pada video porno yang menyangkut skandal.
“Gue iseng nyari di Twitter, ternyata dari Twitter nge-link ke Telegram.”
Dalam grup Telegram tersebut, video porno yang dibagikan oleh admin sebagian besar berasal dari para anggota sendiri. Mereka bahkan melakukan barter video porno.
Menurut Opan, sebagian orang tertarik bergabung di grup bokep Telegram lantaran video yang beredar di grup tersebut lebih eksklusif ketimbang ada di situs porno.
Ada video skandal terbaru yang menyangkut nama tokoh atau artis, sampai video-video revenge porn.
Opan bahkan pernah menemukan video yang diperankan oleh temannya sendiri.
Persis seperti inilah yang ditakutkan Mela: jika videonya ditonton oleh teman-temannya sendiri.