Business is booming.

Kapolri Sebut Ikan Busuk Dimulai dari Kepala, Siapa yang Dimaksud?

Permasalahan yang ada di internal Polri bisa terjadi karena pemimpinnya bermasalah.

Pepatah Romawi kuno Ikan Busuk Dimulai dari Kepalanya kini kembali popular.

Adalah Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo yang kembali mempopulerkanya.

Kapolri mengutip pepatah itu saat acara penutupan Pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30 di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021).

Menurut Listyo, permasalahan yang ada di internal Polri bisa terjadi karena pemimpinnya bermasalah.

Pemimpin itu tidak mampu menjadi teladan baik bagi anggotanya.

“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani,” kata Kapolri seperti dikutip di Instagram @kepalakepolisian_ri, Kamis (28/10).

Tak hanya itu, Listyo juga berpesan agar para pimpinan di Polri bisa menguasai lapangan, bergerak cepat, responsif, peka terhadap perubahan, dan berani keluar dari zona nyaman.

Dia menegaskan, seorang pemimpin harus mau turun ke bawah untuk mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat dan anggotanya.

Kapolri juga berpesan, bahwa dalam menjalankan tugas pemimpin tidak boleh mudah terpancing emosinya. Pemimpin yang mudah terpancing emosi berpotensi membuat tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat.

Pidato Lengkap Kapolri

Rekan-rekan yang baru saja selesai melaksanakan Pendidikan akan menjadi pemimpin. Jadilah pemimpin lapangan yang kuat, yang menguasai lapangan, bergerak cepat, inovatif, responsif, peka terhadap perubahan situasi, dan berani keluar dari zona nyaman.

Baca Juga:  Giroud Trending, Akhiri Paceklik Gol dan Aksi Salto Indahnya, Sayang AC Milan vs Salernitana 1-1

Turun langsung ke lapangan untuk mengetahui apa yang menjadi kesulitan anak buah, apa yang dirasakan oleh masyarakat.

Jaga emosi jangan terpancing karena emosi yang mudah meledak dan tidak bisa dikontrol ini tentunya juga akan mengakibatkan perbuatan yang kita lakukan menjadi tidak terukur dan juga berdampak kepada organisasi.

Apalagi rekan-rekan diberikan kewenangan khusus oleh Undang-Undang dan ini berpotensi menjadi masalah.

Jadilah pemimpin yang mampu melayani. Bagaimana seorang pemimpin itu harus bisa melayani? Yaitu menempatkan anggota dan masyarakat sebagai prioritas nomor satu.

Jangan hanya memerintah dan kemudian tidak tahu kesulitan anggota, ini tentunya akan menjadi masalah.

Jadi hal-hal seperti itu tentunya yang harus kita lakukan, yaitu turun ke lapangan dan memahami serta mencoba mengerti apa yang terjadi di masyarakat sehingga kemudian kita bisa pecahkan.

Ini tidaklah mudah. Walau mudah diucapkan tetapi tidak mudah untuk dilaksanakan.

Namun saya yakin rekan-rekan semua dapat melaksanakan apa yang menjadi atensi kerena rekan-rekan adalah pemimpin-pemimpin yang membawa perubahan untuk masa depan institusi yang lebih baik.

Menjadi teladan adalah contoh bagi anggota dan ini menjadi sangat penting. Ada pepatah “ikan busuk mulai dari kepala” artinya kalau kita ingin berubah maka jadilah teladan.

Pimpinan harus jadi teladan baru dibawahnya akan menjadi lebih baik karena tidak mungkin tidak dimulai dari diri kita sendiri. Ini yang saya harapkan rekan-rekan mampu memahami.

Yakini bahwa yang kita lakukan didasari dengan penuh keikhlasan maka rekan-rekan akan mendapatkan buah dari suatu keikhlasan. Tolong ini betul-betul di implementasikan, bukan hanya sekedar pepatah, bukan hanya sekedar teori, tetapi bagaimana kemudian kita implementasikan.

Tolong bantu saya mewujudkan program Polri yang Presisi, Polri yang diharapkan, Polri yang dicintai dan dekat dengan masyarakat.

Baca Juga:  Persija Coreng Rekor Tak Terkalahkan Persib, Maung Kurang Beruntung?

Dikutip Amien Rais

Sebelumnya Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais menyampaikan peribahasa kuno, ikan busuk mulai dari kepalanya untuk menjelaskan penilaian dengan perumpamaan terhadap sebuah negara.

Meski Amien Rais menyatakan, peribahasa itu bukan menyerang seseorang di sebuah negara.

“Jadi, ikan itu busuk mulai dari kepala. Oleh para filsuf dikatakan, sebuah negara mulai rusak tentu dari kepalanya, yaitu presidennya tapi saya tidak menyebut pimpinan nasional,” kata Amien di arena HUT ke-20 PAN, di kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (23/8/2018).

Amien Rais menjelaskan, peribahasa ikan membusuk mulai dari kepalanya berasal dari China, tapi ada yang mengatakan, itu peribahasa Yunani Kuno atau daerah lainnya.

Peribahasa ini telah disampaikan pada penutup khutbah di Masjid Sunda Kelapa.

Supaya kebusukan tak merusak seluruh negara, dia mengajak semua kader PAN untuk melaksanakan kewajibannya, yakni teguh mengusahakan keadilan sosial sebagaimana yang disebutkan di Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Cara mewujudkan keadilan yakni melalui Pilpres 2019, PAN mendorong agar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memimpin Indonesia.

Apa yang diharapkan Amien Rais tak terwujud, Prabowo-Sandi kalah di Pilpres.

Keduanya kini malah jadi pembantu Presiden Jokowi-Maruf sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pariwisata.

Amien sendiri terdepan dari PAN dan mendirikan Partai Umat.

Pepatah Romawi Kuno

Pepatah Ikan membusuk mulai dari kepala dimunculkan Marcus Tullius Cicero.

Ia eorang orator ulung, negarawan, filsuf, ahli politik dan hukum.

Dia hidup di Roma di jaman Romawi pada tahun 106-43 SM.

Cicero sebenarnya bukan pertama yang mengucapkan hal itu.

Kalimat bijak seperti itu dikutip dari ucapan para pedagang di pasar ikan Marcellum di Roma.

Mereka mengatakan jika seekor ikan yang membusuk hingga ke ekor itu selalu saja berawal dari kepalanya.

Baca Juga:  Profil Arda Guler, Bintang Muda Turki yang Mencetak Gol Pertama untuk Real Madrid

Di depan para senator dan rakyat yang sedang berkumpul di sebuah gedung pertemuan umum, Cicero mengulangi kalimat itu.

Penguasa Roma memang korup dan gemar dengan segala kemaksiatan, dan Cicero mengingatkannya.

Ketika ditanya apa yang bisa dilakukan untuk memberantas korupsi para pejabat, dengan lantang tanpa takut sedikitpun Cicero berkata, “Potong kepalanya!”

Kemudian dia melanjutkan, “Kebusukan suatu negeri selalu berawal dari puncaknya, dari pemimpin-pemimpinnya!”

Semua pejabat Roma yang mendengar dan menyaksikan hal itu terdiam.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...