PKS Sudah Minta Maaf, Namun Narasi Puan Tak Layak Capres Beredar
Jadi Ketua DPR saja tidak cocok, apalagi kalau jadi presiden.
Narasi Ketua DPR Puan Maharani otoriter saat memimpin siding paripurna pengesahan Jendral Andika menjadi Panglima TNI berkembang.
Narasi itu bermula dari sindiram Anggota DPR dari Fraksi PKS Fahmi Alaydroes saat dirinya mengajulan interupsi di sidang paripurna namun tak digubris Puan.
“Bagaimana mau jadi Capres,” sindirnya.
Suaranya terdengar saat rapat paripurna ditutup.
Suaranya terdengar saat rapat paripurna ditutup.
Belakangan Fahmi Alaydroes menyatakan bahwa permasalahan dengan Ketua DPR sudah selesai.
Ia mengaku sudah minta maaf kepada Fraksi PDIP Perjuangan atas sindirannya.
“Hal itu sudah selesai tadi, dengan teman-teman PDIP tadi saya juga sudah meminta maaf,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/11).
Namun narasi bahwa Puan Maharani tak pantas jadi capres sudah berkembang di medua social.
“Sangat disayangkan Ketua DPR Puan Maharani tidak mau mendengarkan interupsi dalam rapat di DPR. Jadi Ketua DPR saja tidak cocok, apalagi kalau jadi presiden. Sebaiknya partai yang berencana mencalonkan Puan membatalkan niatnya. Kita ingin capres yang demokratis.” Demikian Buni Yani melalui akun @1keadilan.
“Ketua DPR Puan Maharani menolak interupsi anggota saat menjelang penutupan sidang terkait laporan Komisi I DPR atas hasil uji kelayakan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI baru. Bgini yg mau nyapres? Anggota DPR aja dihardik, apalagi rakyat jelata kyak kita,” @bachrum_achmadi.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini juga mengatakan masalah sindiran sudah selesai. Pihaknya tidak ingin melanjutkan polemik tersebut.
“Saya kira itu sudah selesai dan meminta maaf, di situ kita tidak ingin kembangkan. Sudah selesai kalau itunya. Karena konten kita sekarang ini mau mengkritisi Mendikbud. Kalau nanti dikembangkan begitu, yang muncul nanti malah yang lain.
“Saya ingin fokus kita adalah pada bagaimana permen itu menjadi perhatian menterinya sendiri, itu dulu,” kata Jazuli.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Fraksi PKS Fahmi Alaydroes kesal interupsi saat rapat paripurna tidak digubris oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Dengan nada kesal, Fahmi melempar suatu ujaran kepada Puan.
“Bagaimana mau jadi capres!” kata Fahmi saat rapat paripurna DPR RI, Senin (8/11).
Momen itu terjadi ketika Puan akan menutup rapat paripurna dengan agenda tunggal yaitu pengesahan laporan Komisi I terkait uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Fahmi meminta kesediaan pimpinan rapat agar diberikan waktu untuk menyampaikan interupsi. Fahmi sudah meminta waktu dan sudah menyebut nomor keanggotaannya.