Nia Ramadhani & Ardi Bakrie Tampil Serasi Kemeja Putih Saat Sidang Kasus Narkoba
Nia dan Ardi Bergandengan Tangan saat Masuk Ruang Sidang

ARTIS Nia Ramadhani dan suaminya, Ardi Bakrie, mengikuti sidang lanjutan kasus penyalahgunaan narkoba pada Kamis (9/12/2021). Nia dan Ardi nampak serasi mengenakan kemeja putih.
Pantauan Detikcom di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (9/12/2021), pukul 10.20 WIB Nia dan Ardi bergandengan tangan masuk ke ruang sidang. Nia dan Ardi tampak mengenakan kemeja putih.
Nia dan Ardi hari ini menjalani sidang lanjutan yakni pemeriksaan saksi fakta dan saksi ahli dari jaksa penuntut umum.
Sebelum memulai sidang, hakim menanyakan kondisi kesehatan Nia dan Ardi beserta sopirnya Zein Vivanto yang juga didakwa dalam kasus ini.
“Sehat Yang Mulia,” jawab Nia Ramadhani saat ditanyai kondisi kesehatannya sebagaimana dikutip DetikCom.
Dalam sidang ini, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie didakwa menggunakan narkoba jenis sabu di rumahnya. Penyalahgunaan narkoba itu turut dilakukan bersama dengan sopirnya yang bernama Zein Vivanto. Ketiganya saat ini menjadi terdakwa dalam kasus ini.
Atas perbuatannya, mereka didakwa dengan Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Dari tes urine diketahui ketiganya positif mengkonsumsi sabu.
Sidang Sebelumnya
Pekan lalu, Nia dan Ardi sudah melakoni sidang dalam kondisi sakit. Akibatnya, persidangan yang dijadwalkan mulai pukul 10.00 WIB baru bisa dimulai pukul 12.38 WIB.
Usai sidang, salah satu pengacara Nia dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nurzainab, mengungkapkan penyebab keterlambatan adalah kliennya diare. Dia mengatakan, sehari sebelum persidangan, pasangan suami-istri itu makan sambal.
“(Sakit diare karena sidang perdana) oh nggak, sepertinya makan kurang ini ya… sambal apa, jadi tadi pagi sempat diare,” kata Wa Ode Nurzainab.
Wa Ode menyampaikan kliennya tidak secara sengaja datang terlambat.
Keduanya, baru diizinkan berangkat ke PN Jakpus setelah diberi obat oleh dokter yang memeriksa.
“Dari dokter kemudian sudah dikasih dokter obat, meskipun telat, tapi kan bukan disengaja,” ucapnya.