Cuan Tarif Karantina Trending, Tarif Karantina di Hotel Terlalu Mahal
Ini pemerasan terhadap WNI yang baru tiba di negaranya sendiri.
Hastag cuan tarif karantina atau #CuanTarifKarantina trending.
Penyebabnya karena kewajiban WNI yang habis berpergian ke LN untuk melakukan karantina selama 10 hari.
Nah karantina yang ditawarkan adalah di Wisma Atlet secara gratis, atau di hotel yang tarifnya bisa belasan juta karena dilakukan 10 hari.
Bagi yang banyak uangnya, tarif karantina di hotel bukan masalah.
Yang jadi masalah bagi mereka mungkin hanya buang-buang waktu.
Nah menjadi masalah ketika yang pulang adalah para tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Akibatnya terbukti terjadi antrean di Bandara Soetta karena TKI inginnya karantina di Wisma Atlet.
Antara TKI dan WN Indonesia dari luar negeri pun menjadi menumpuk.
Sebuah video antrean TKI sedang menunggu penjelasan petugas satgas covid-19.
Ia menjelaskan situasinya bahwa WNI yang habis dari LN wajib karantina.
Sambil menunggu ia mengatakan para TKI harus membeli nomor operator tertentu yang sudah ditawarkan di bandara.
Selain itu, TKI diminta hati-hati untuk tidak meninggalkan barangnya.
Kompaslive mewawancarai seorang warga yang baru datang ke LN.
Ia mengaku langsung dipatok Rp 8 juta untuk karantina dan menolak.
“Kalau 200 hingga 300 ribu nggak papa, tapi kalah Rp 8 juta nggak ada uang,” ujarnya,
Karena nggak ada opsi, ia minta batuan satgas Covid-19 di Bandara.
Lalu disuruh ke belakang dimana sejumlah orang bernasib serupa menolak karantina hotel.
Hingga penerbangan terakhir, warga tersebut akhirnya dibaw petugas ke rusun pasar rumput untuk karantina gratis.
Berikut cuitan netizen tentang #CuanTarifKarantina
@The_BosGenk; Setelah pengusaha PCR yang diuntungkan akibat plandemic.. Kini giliran pengusaha HOTEL… Derita rakyat yang tak kunjung berakhir. virus oh virus..kapan engkau lenyap dari negeri ini..??
@syifariyanto12: Ini pemerasan terhadap WNI yang baru tiba di negaranya sendiri.. Apakah begini perlakuan petugas bandara terhadap pahlawan devisa. Silahkan nikmati #CuanTarifKarantina
@RikeSants: Ada apa dengan Karantina bagi yang dari bepergian luar negri ? #CuanTarifKarantina
@Alransy_13: Tragis pke miris bang,demi cuan yg dipaksakan #CuanTarifKarantina
@NetizenBerisik: Aji mumpung tarif karantina. Luar biasa banget kan
@tw_yono: Rakyat biasa cuma kebagian bingung dan pusingnya saja dg aturan2 Covid19, gak pernah kebagian cuan #CuanTarifKarantina
@pencerah2019: Sdh disediakan ladang bisnis melalui BUMN malah cari bisnis yg lain…koplak
Sementara itu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait viralnya video yang memperlihatkan rombongan warga yang baru pulang dari luar negeri terlantar di dalam area Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam video itu, warga yang merekam mengklaim telah mengantre sejak petang hingga menjelang adzan Subuh untuk bisa melakukan proses karantina di Wisma Atlet.
Luhut meminta warga yang baru pulang dari luar negeri tidak mengarang-ngarang berita yang tidak benar terkait dengan fasilitas karantina yang disiapkan pemerintah.
Menurut Luhut, warga yang baru pulang dari luar negeri itu bukanlah mereka yang masuk dalam kategori untuk bisa karantina di Wisma Atlet.
Pasalnya, berdasarkan aturan, yang boleh melakukan karantina di sana adalah pekerja migran Indonesia (PMI), mahasiswa atau pelajar, serta ASN yang baru pulang dinas.
Sedangkan yang merekam video tersebut merupakan warga Indonesia yang baru saja usai berlibur dari luar negeri.
Namun setibanya di Tanah Air, mereka maunya karantina secara gratis di Wisma Atlet meski itu bukan peruntukkannya.
“Jadi jangan buat ngarang-ngarang berita yang belum dapat lengkap dan kami sudah minta kepada Polda Metro untuk lakukan razia di lapangan terbang Soetta yang teryata banyak yang sebaran video itu banyak yang belanja di luar negeri, shopping, tidak mau karantina di hotel padahal dia bisa, dia minta supaya minta dikarantina di Wisma Atlet karena gratis,” tandas Luhut saat jumpa pers, Senin (20/12/2021).
Menurut Luhut, pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perjalanan luar negeri tersebut.
Ia tidak ingin ulah nakal PPLN itu menyebabkan penularan varian baru Covid-19, Omicron.
Koordinator PPKM Jawa Bali itu pun meminta kerja sama semua lapisan masyarakat Indonesia untuk bisa mencegah penularan Covid-19, khususnya varian baru tersebut.
“Saya minta semua kita harus kerja sama. Semua rakyat Indonesia. Kita harus tunjukkan bahwa bangsa ini bisa kerja sebagai tim. Keadaan ini betul-betul memerlukan kerja sama kita semua,” katanya.
Sebelumnya, Luhut juga memastikan kasus pasien yang terinfeksi Omicron hingga saat ini hanya ada di satu tempat, yakni di Wisma Atlet Jakarta.
Saat Nataru Ada pun tiga warga negara asing di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), tidak terpapar Omicron, berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir.