Pria Penendang Sesajen Diburu Polisi, Benarkah Bukan Orang Lumajang?
Tendang²in sesajen trus divideo dan disebarkan dimana² tujuannya buat apa?
![](https://i0.wp.com/pejabatpublik.com/wp-content/uploads/2022/01/sesajen-scaled.jpg?fit=700%2C432&ssl=1)
Beredar video pria penendang sesajen di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Pria tersebut kini paling dicari di bumi Indonesia.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq telah memerintahkan polisi untuk menangkapnya.
Hal itu dibenarkan Kapolres Lumakang AKBP Eka Yekti Hananto Seno
Sebagian netizen ikutan geram dengan ulahnya.
Mereka berdoa agar pelaku segera ditangkap agar tak menjadi preseden buruk terjadi aksi serupa.
“Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh. Repot memang kalau ketemu yang model2 begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja.” Demikian Putri Gus Dur, Alisa Wahid melalui akun @AlissaWahid
Berikut cuitan sejumlah netizen lainnya tetang trending sesajen
@ElokNurie: Saya asli orang Lumajang, tradisi ruwatan desa seperti ini masih ada hingga kini, bahkan setiap malam Jumat atau Jumat manis masih membuat sesajen dan Bakaran kemenyan. Naruk beberapa sesajen di perempatan atau pertigaan.
@soen_cak: WANTED Pelaku intoleran di Lumajang masih dicari pihak kepolisian, dan masyarakat Lumajang. Bantu share gaes, biar makin cepat ditemukan makhluk ini.
@03__nakula: Kadrun perusak sesajen di Pronojiwo sedang di cari orang se Lumajang.
Bupati Lumajang langsung perintahkan cari dan tangkap!!
@Joojoezan: banyak penganut agama Hindu juga aliran Kejawen di daerah erupsi Semeru. warga desa Sumbersari Pronojiwo, Lumajang baru saja ritual sedekah desa / ruwatan, sesajen mereka dibuang & ditendang sambil teriak Allahu akbar. Tangkap pelakunya
@lilaccountz: Tendang²in sesajen trus divideo dan disebarkan dimana² tujuannya buat apa? Dakwah harus liat tabiat kaum sekitar juga, ga asal nendang² gitu. I totally dont agree with that.
@pgmoraaji: “Desa mawa cara, negara mawa tata”. Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda. “Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka” Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka
Bukan Orang Lumajang?
Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq memastikan polisi dibantu relawan di lokasi terdampak erupsi Semeru sedang mencari pria yang menendang sesajen.
“Saya minta semua teman-teman, baik aparat maupun relawan di sana untuk mencari, dari mana orang itu, atau identitasnya siapa itu, dari kelompok mana itu. Saya minta segera untuk dicari, dan saya minta harus untuk pelaku mengklarifikasi supaya ini tidak menganggu kami yang ada di Lumajang, yang saat ini damai,” kata Thoriq kepada wartawan di Gedung Grahadi usai Muswil IKA PMII Jatim, Minggu (9/1/2022).
Thoriq menyebut pelaku bukan berasal dari Lumajang. Pelaku, diduga merupakan relawan yang turun ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Bukan orang Lumajang, saya pastikan bukan orang Lumajang, ini orang datang dari luar. Apapun motifnya jadi bagian relawan ke Lumajang, tentu saya kecewa tindakan itu. Karena itu melanggar tata nilai yang kami hidup berdampingan bersama dengan seluruh agama, seluruh suku di Lumajang” kata Thoriq lagi seperti dilansir Detik.com.
Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno membenarkan aksi pria dalam video tersebut terjadi di kawasan erupsi Gunung Semeru.
Saat ini pihaknya masih memburu pria dalam rekaman video yang menendang sesajen tradisi ruwatan tersebut.
Seperti diketahui, seorang pria menendang sesajen di lokasi erupsi Semeru.
Aksi pria penendang sesajen itu viral.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seorang pria mengenakan tutup kepala dan rompi berdiri lalu mendekat ke sebuah sesajen yang diletakkan di atas tanah.
Ada dua sesajen yang terlihat yakni buah dan nasi yang masing-masing berada di wadahnya.
Sambil menunjuk ke sesajen pria itu berkata,
“Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar,” ucap pria tersebut.
Sedetik kemudian, tangan pria itu bergerak membuang sesajen buah dan menendang sesajen nasi.
Kebetulan letak sesajen itu berada di atas permukaan tanah yang lebih tinggi sehingga kedua sesajen itu langsung jatuh.
Makanan yang dibuang itu diduga berasal dari tradisi ruwatan warga Sumbersari, Lumajang.
Tradisi ruwatan biasanya dilakukan warga untuk memohon keselamatan dari bencana usai erupsi Gunung Semeru.