Business is booming.

Hastag Muhaimin Iskandar Trending, Masih Ada Peluang Capres 2024?

#MuhaiminIskandar Cocok jadi presiden di Metaverse aja kali yah..

Hastag Muhaimin Iskandar atau #MuhaiminIskandar trending.

Ketua Umum PKB itu trending terkait Pilpres 2024.

Pilpres 2024 memang masih dua tahun lagi, nama Muhaimin malah nyaris tak terdengar.

Trending #MuhaiminIskandar diduga untuk kembali menaikkan elektablitasnya.

Berikut cuitan sejumlah netizen terkait #MuhaiminIskandar

@BastomiUlum: Gus Muhaimin the Next Presiden 2024 #MuhaiminIskandar

@WawanAndrianto_: Salam Jiwa Korsa. Berbuat baik ke semua orang #muhaiminiskandar

@ahmadfaisip: #MuhaiminIskandar strong leader

@SahridanN: The Next Leader. #MuhaiminIskandar

@halqahislam: #MuhaiminIskandar Cocok jadi presiden di Metaverse aja kali yah..

@idhamarsyadNow: Petani Menjerit Harga Pupuk Melonjak, Gus Muhaimin, @cakimiNOW Minta Pemerintah Naikan Subsidi Dua Kali Lipat

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid mengatakan tingkat elektabilitas calon presiden hasil survei, termasuk Muhaimin Iskandar, masih di bawah angka 30 persen.

Sehingga, menurut dia, peluang semua nama yang disurvei dalam memenangi pemilu presiden 2024 masih terbuka.

Jazilul Fawaid menanggapi hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) serta Parameter Politik Indonesia (PPI) di Jakarta, Senin, 27 Desember 2021.

PRC dan PPI melakukan survei pada rentang waktu 12 November – 4 Desember 2021 dengan metode multi stage random sampling.

Sebanyak 1.600 responden diwawancara dari 34 provinsi seluruh Indonesia.

Para responden diwawancara dengan tatap muka dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 2,5 persen.

Baca Juga:  Update Covid-19 Per 22 Agustus, Penurunan Drastis Angka Kematian

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Angka itu di bawah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebesar 0,6 persen, bahkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 4,3 persen.

Adapun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 21,6 persen.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di bawah Prabowo dengan elektabilitas 17,2 persen pilihan responden.

Jazilul berujar dalam survei, angka di bawah 30 persen masih dianggap nol persen.

Artinya masih ada peluang calon lain termasuk Muhaimin untuk mencuat di ajang pilpres.

Ia mencontohkan Ma’ruf Amin yang tidak ada di survei, buktinya jadi wapres.

Profil Muhaimin Iskandar

Abdul Muhaimin Iskandar atau dipanggil dengan nama Gus Muhaimin atau Cak Imin, lahir 24 September 1966.

Ayahnya, Muhammad Iskandar, adalah durriyah (keluarga) Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif, Jombang, Jawa Timur.

Muhaimin Iskandar adalah keturunan KH Bisri Syamsuri, salah seorang ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama.

Perjalanan politik pria asal Jombang ini sangat lengkap. Ia memulai dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri.

Sosok ini menjadi panutan politik bagi kader PKB dan sebagian besar warga NU. Ia bahkan dinobatkan sebagai “Panglima Santri”.

Sejak duduk dibangku kuliah, Muhaimin Iskandar aktif di tempat-tempat diskusi dan juga aktif di pergerakan mahasiswa.

Dia bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997.

Selain itu, dia juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Muhaimin Iskandar juga aktif di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, sebuah Lembaga yang merupakan rujukan pemikiran Islam progresif saat itu bahkan sampai saat ini.

Baca Juga:  22 Bank Ini Turunkan Biaya Transfer dari Rp 6.500 Jadi Rp 2.500

Di bidang jurnalisme, Muhaimin pernah menjabat sebagai kepala litbang pada Tabloid Detik pada tahun 1994.

Karier politik Muhaimin dimulai bersamaan lahirnya Era Reformasi.

Pada tahun 1998, ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ia ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend).

Pada pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari partai PKB.

Di lembaga legislatif tersebut, pada usia 33 tahun, Muhaimin menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004.

Dia termasuk pimpinan termuda di DPR yang pernah ada saat itu.

Muhaimin juga pernah menjabat Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak 26 Maret 2018 hingga 30 September 2019.

Ia bersama Ahmad Basarah dan Ahmad Muzani didapuk jadi Wakil Ketua MPR berdasarkan revisi Undang-undang tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).

Di parlemen saat ini Muhaimin mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Kesejahteraan Rakyat untuk periode 2019-2024.

Di pemerintahan, ia juga penah dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014.

Kariernya terus meroket, seiring menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Muhaimin menjabat Ketua Umum Partai yang dibidani NU itu sejak 2005 hingga pada Muktamar Bali 1 September 2014.

Ia secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB untuk periode 2019-2024 karena dianggap berhasil menaikkan suara pemilu 2014 menjadi 9,04%

Tak hanya warga PKB dan NU yang mengakui ketokohannya.

Pihak luar pun memiliki pandangan yang sama. Ia adalah sosok politikus yang mempunyai karakter, toleran, dan santun.

Ia juga bisa berkoalisi dengan siapa saja asal sesuai dengan kemaslahatan umat.

Ia pernah mewakili Indonesia dalam World Conference on Peace and Religion di Jerman pada tahun 1995, mewakili Indonesia dalam International Conference on Interfeith Dialog and Peace di Washington, D.C, AS dan berbagai forum-forum internadioal lainya.

Baca Juga:  Clarissa Putri Trending karena Sukses Turunkan Berat Badan 40 kg, Kok Bisa?
Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...