Bharada E Akhirnya Muncul di Komnas HAM, Datang Paling Akhir dan Berbaju Hitam
Bharada E langsung masuk ke Kantor Komnas HAM tanpa memberikan keterangan apapun.
![](https://i0.wp.com/pejabatpublik.com/wp-content/uploads/2022/07/Bharada-E.jpg?fit=672%2C386&ssl=1)
Wajah Bharada E atau pemilik nama lengkap Bharada Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu akhirnya muncul di depan publik.
Ia muncul di Komnas HAM Selasa (26/7/2022) untuk dimintai keterangan terkait insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Untuk sementara ajudan Kadiv Propam Nonaktif Ferdy Sambo itu disebut pelaku atas tewasnya Brigadir J.
Namun narasi itu dianggap meragukan hingga Kapolri membentuk tim khusus kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam.
Komnas HAM selaku lembaga independen juga melakukan hal serupa. Setelah mengundang tim khusus, kini para ajudan Ferdy Sambo yang hadir di Komnas HAM.
Anggota Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp membenarkan Bharada E telah tiba.
“Ya,” jawab Anam ketika ditanya awak media melalui pesan singkat WhatsApp di Jakarta, Selasa.
Bharada E tiba di Komnas HAM sekitar pukul 13.25 menggunakan kemeja hitam dan dikawal polisi.
Saat turun dari mobil, Bharada E langsung masuk ke Kantor Komnas HAM tanpa memberikan keterangan apapun.
Sebelumnya, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan dari tujuh ajudan Sambo baru lima yang datang memenuhi panggilan mereka untuk diperiksa.
Sebelumnya, rombongan ajudan Kadiv Propam tampak kompak mengenakan baju putih dengan paduan masker hitam.
Mereka masuk ke kantor Komnas HAM sekitar pukul 10.00 WIB tanpa memberi keterangan pada awak media.
Bharada E tiba paling akhir. Dia mengenakan kemeja hitam lengkap dengan masker berwarna sama.
Brigadir J tewas di rumah Kadiv Propam karena terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Pelecehan seks Brigadir J terhadap istri Kadiv Proman disebut sebagai pemicunya.
Fakta dari pihak keluarga, kematian Brigadir J diduga karena pembunuhan berencana.
Untuk menuntaskan kasus itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Prabowo telah membentuk tim khusus.
Sementara dua perwira tinggi dan satu perwira menengah dinonaktifkan dari jabatannya biar pengusutan kasus kematian Brigadir J menjadi lebih lancer.
Tiga pejabat tersebut adalah Irjen Pol Ferdy Sambo, Brigjen Pol Hendra Kurniawan, dan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
Ferdy Sambo adalah alumni Akpol 1994 dengan jabatan terakhir Kadiv Propam.
Brigjen Hendra Kurniawan alumni Akpol 1995, anak buat Ferdy Sambo dengan jabatan terakhir Kabagbinpam Ropaminal Divpropam Polri.
Sedang Kombes Pol Budhi Herdi Susianto alumni Akpol 1996.