Pertalite Trending, Netizen Sebut Harganya Bisa Rp10.000
Tagar Pertalite trending di media sosial Twitter pada Rabu (17/8/2022) malam, menyusul pemerintah akan mencabut subsidi BBM yang bengkak menjadi Rp502 triliun pada 2022.
Sontak netizen bereaksi atas tagar Pertalite hingga tercatat 3.933 ciutan (Tweets) yang disampaikan mereka menanggapi rencana kenaikan BBM tersebut. Berikut ciutan mereka.
Seperti akun Twitter @kompascom menulis, “Harga Pertalite yang dijual di SPBU Pertamina dikabarkan akan mengalami penyesuaian.”
@DamaiituindahN menulis, “Tidak setuju kalau untuk motor juga naik BBM.”
@purwantoraharjo menulis, “Yang mengabarkan siapa min???”
@bachrum_achmadi menulis, “Lagi Dihitung! Harga Pertalite Jadi Rp 10.000 per Liter?”
@kompascom menulis, “Kata Airlangga, harga keekonomian Pertalite sudah mencapai Rp 13.150 per liter. Sementara di SPBU, Pertalite masih dijual Rp 7.650 per liter.”
@FeryAnsori menulis, “Setuju kurangi atau hapus subsidi
Tapi dibarengi dengan perbaikkan misal permudah birokrasi dan hukum mati koruptor”
@mandaqdoni1702 menulis, “Stop IKN stop pembangunan infrastruktur yg besar yg menelan anggaran gede masalah fasilitas pejabat dan ASN pakai yg lama aja perbaiki yg masih layak pakai stop mengeksport kebutuhan yg menjadi efek langkah kebutuhan tersebut”
@Fauzi89056395 menulis, “Terlalu ambisius tidak baik. Pemerintah mana paham itu”
@Y_Yoe01 menulis, “Naikkan aja pertalite biar rakyat miskin kurus kering asal bisa mensubsidi pejabat yg gemuk2”
@musafir_papa menulis, “Perasaan baru di periode ini, segala subsidi dicabutin terus harga dinaikin. MERDEKA…”
@RahardiAdam menulis, “Coba sekali” jangan rakyat terus yg kena, elit politik dong, eksekutif dan legislatif, coba dulu tunjangan, uang rapat, uang perjalanan dinas (spj), perbaruan kendaraan dinas dll, coba itu dulu yg dipangkas, sisa kekurangan baru naikin harga, cuma saran ya.”
@Bangbenh menulis, “Tetep naik, dengan alasan pertamina merugi. Alasannya sama aja. Coba diingat, 2020 harga minyak dunia jatuh banget, tapi harga di Pertamina malah naik”
@aphelionie menulis, “Gaji pejabat aja gak masalah, giliran buat rakyat aja dikikis terus. Gapapa, lanjut aja, nanti rakyat bisa ngamuk dan kalian jadi korban amukannya rakyat”
@Bgyoo4 menulis, “Duit kalau untuk pejabat aja dikasih banyak, giliran untuk rakyat dikurangin mulu, gini amat tinggal di Indonesia”
@cuyylun menulis, “pertalite harusnya diusahakan tetap disubsidi, hanya mungkin penyalurannya harus tepat. Lucu aja beberapa hari yang lalu isi bensin di spbu sekitaran tebet , yang di pompa khusus motor dibilang pertalite habis, yg pompa mobil pada ngisi pertalite lancar2 aj”
@Ind4ng menulis, “Udah, naikin aja pertalite jadi 1 jt per liter. Kasian lo negara, lagi kesusahan. Kan rakyat manfaatnya untuk negara. Rakyat harus rela mati lah buat negara.”
@Jonathan100520 menulis, “Tanggal 17 Agustus 2022, di UNGARAN, kabupaten Semarang, Jawa tengah, pertalite sudah langka, apakah rakyat gak ada yang berani demo???”
@Jajang10388723 menulis, “Betul sekali, rezim ini hanya memikirkan dirinya dan kroni2nya. Bak monster bagi rakyat.
Jika sudah tak sanggup lebih baik mundur, ketimbang babak belur. Lho digaji utk mensejahahterakan bukan utk memiskinkan.”
@Mohd_Irvann menulis, “Pertalite naik, ? Karena Rakayat dari dulu sudah terbiasa di subsidi oleh pemerintah jd klo subsidi nya di cabut pasti lah rakyat menjerit karena mendapatkan harga yg sesungguhnya tanpa di subsidi pemerintah”
@RevolusiAkhlak2 menulis, “pengelolaan apbn dibenahi dahulu…masih berantakan di semua lini begitu kok…
mau tiap bulan naik juga, kalau pengelolaan berantakan jg ga ada hasilnya…”
Harga Pertalite Diisukan akan Naik
Harga Pertalite yang dijual di SPBU Pertamina dikabarkan akan mengalami penyesuaian. Pertalite sendiri merupakan BBM yang hingga saat ini masih disubsidi pemerintah.
Meski tidak secara eksplisit, baik Presiden Jokowi maupun para pembantunya, mulai memberi isyarat akan menaikkan harga Pertalite agar tidak terlalu membebani APBN.
Belum lama ini Jokowi membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain seperti Singapura dan Jerman. Kepala Negara itu seperti dikutip Kompas.com mengatakan harga BBM di Indonesia masih lebih murah karena di Singapura dan Jerman masing-masing dijual Rp 27 ribu per liter dan Rp 31 ribu per liter.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani juga beberapa kali menyinggung masalah harga Pertalite. Ia menyebut kenaikan volume BBM bersubsidi, terutama harga bensin Pertalite, yang di luar kontrol.
Menurutnya, lonjakan penyaluran itu membuat alokasi subsidi dan kompensasi energi melebihi pagu anggaran APBN yang mencapai Rp 502 triliun pada tahun ini.
Pemerintah dan DPR pada awalnya sudah menyepakati tambahan subsidi dan kompensasi menjadi Rp 502 triliun pada 2022.
Akan tetapi beberapa indikator yang sebelumnya diperkirakan, baik harga minyak dunia, nilai tukar rupiah hingga kuota BBM sudah melesat.
Antara lain harga minyak dunia yang jadi perhitungan harga Pertalite, kini berada di atas 106,7 dollar AS per barel untuk rata-rata tahunan. Asumsi terakhir pemerintah adalah 90-105 dollar AS per barel.
Berikutnya nilai tukar rupiah, yang rata-rata sudah berada di level Rp 14.552, juga sudah di atas asumsi pemerintah.
Harga Pertalite terbaru
Harga BBM Pertamina mengalami perubahan mulai 3 Agustus 2022. Meski begitu, harga Pertalite masih sama dengan ketentuan yang berlaku sebelumnya karena belum ada keputusan dari pemerintah.
Harga Pertalite hari ini, Rabu (17/8/2022), per liter di seluruh SPBU di Indonesia sama yakni Rp 7.650. Sedangkan harga Pertamax dan BBM nonsubsidi lain berbeda-beda tergantung pada wilayahnya.
Selain karena tidak disubsidi, harga Pertamax tercatat lebih mahal dari pada harga Pertalite per liter mengingat dua jenis ini memiliki perbedaan nilai oktan. Pertalite adalah BBM RON 90, sedangkan Pertamax RON 92.
Berbeda dengan harga Pertalite yang ditetapkan seragam di seluruh wilayah, besaran harga Pertamax cukup beragam setiap wilayah.
Berikut daftar harga Pertamax di masing-masing wilayah penjualan BBM Pertamina per Agustus 2022:
Aceh: Rp 12.500
Sumatera Utara: Rp 12.750
Sumatera Barat: Rp 12.750
Riau: Rp 13.000
Kepulauan Riau: Rp 13.000
Kodya Batam (FTZ): Rp 13.000
Jambi: Rp 12.750
Bengkulu: Rp 13.000
Sumatera Selatan: Rp 12.750
Bangka Belitung: Rp 12.750
Lampung: Rp 12.750
DKI Jakarta: Rp 12.500
Banten: Rp 12.500
Jawa Barat: Rp 12.500
Jawa Tengah: Rp 12.500
DI Yogyakarta: Rp 12.500
Jawa Timur: Rp 12.500
Bali: Rp 12.500
Nusa Tenggara Barat: Rp 12.500
Nusa Tenggara Timur: Rp 12.500
Kalimantan Barat: Rp 12.750
Kalimantan Tengah: Rp 12.750
Kalimantan Selatan: Rp 12.750
Kalimantan Timur: Rp 12.750
Kalimantan Utara: Rp 12.750
Sulawesi Utara: Rp 12.750
Gorontalo: Rp 12.750
Sulawesi Tengah: Rp 12.750
Sulawesi Tenggara: Rp 12.750
Sulawesi Selatan: Rp 12.750
Sulawesi Barat: Rp 12.750
Maluku: Rp 12.750
Maluku Utara: Rp 12.750
Papua: Rp 12.750
Papua Barat: Rp 12.750
Sebagai BBM subsidi, penyaluran maupun harga Pertalite dan Solar subsidi ditentukan dengan kuota yang ditetapkan pemerintah. Untuk itu, perlu ada pembatasan sehingga penyaluran BBM lebih tepat sasaran.
Karena harga Pertalite belum menyesuaikan dengan harga minyak dunia, maka pemerintah saat ini masih menyusun revisi Perpres Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Dalam revisi tersebut, nantinya disebutkan kriteria kendaraan yang masih diizinkan untuk menikmati harga Pertalite dan solar subsidi.
Pertamina sejak 1 Juli 2022 juga telah membuka pendaftaran bagi pengguna Pertalite dan solar subsidi lewat laman subsiditepat.mypertamina.id.
Pendaftaran bisa dilakukan dengan mengunjungi laman tersebut langsung, lewat aplikasi MyPertamina, ataupun berkunjung ke SPBU terdaftar.
Secara bertahap, pemilik kendaraan yang bisa mendapatkan harga Pertalite subsidi Rp 7.650 harus tercatat dalam aplikasi MyPertamina. Di mana pemerintah sejauh ini belum memutuskan apakah perlu menaikkan harga bensin Pertalite.