Komnas HAM Trending, Netizen: Aneh, Kok Sambo Nangis Terus?
Tagar Komnas Ham trending di media sosial Twitter pada Selasa (23/8/2022), menyusul Komisioner Komnas HAM akui bertemu dengan Ferdy Sambo usai peristiwa penembakan Brigadir J terjadi.
“Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam benarkan pertemuannya dengan Irjen Ferdy Sambo usai peristiwa penembakan Brigadir J terjadi,” tulis pemilik akun Twitter @detikcom, menanggapi tagar Komnas HAM yang trending.
Sedikitnya ada 2.048 ciutan (Tweets) yang disampaikan netizen menanggapi tagar Komnas HAM. Berikut beragam ciutan mereka.
Seperti pemilik akun Twitter @Rizal057083251 menulis, “Kocaknih pak anam, ank kite aj kalo nangis kite tanya ngapaluh tong nangis?… Apa iya FS termehek mehek trs pak anam bilang kacian deh loh oh may…… may….”
Lalu akun Twitter @JuperrrrLinn_11 menulis, “Bertemu sambo nangis2 trus berpelukan sama komisioner @KomnasHAM Pulangnya dikasi amplop coklet tebalnya 5 centi”
@BTS31193937 menulis, “Sambo mirip Sengkuni. Kalo dirinya yg melkqukqn tapi aktingnyw Nangis2. Gue kira Sengkuni cuma di pewayangan dan perpeloncoan politik tapi skg di real ada dan anehnya terjadi di abad 21.”
@Bangjago911 menulis, “Teruss pas Sambo nangis2, reaksi bpk diem aja??? Yakiiin tuh langsung tinggal pergi? Candaaa ae lu kocaag”
@recyru menulis, “Mana ada orang dateng di sambut gak ngomong apa2.nangis2 doang gak logis banget. Kmrn kata pengacara istrinya j8ga nangis2 juga. Emang di duren3 lagi ada kontes nangis ya?”
@BirdsNeeds menulis, “Bagian disodori amplop coklatnya gak diceritakan, pak.”
@Fauzi_21_ menulis, “Aduh blunder lagi si Anam, masa dari awal sampe u pulang si Sambo nangis gak ucap apa2, canggih dikit lah,..hehe”
@PutroJoyo18 menulis, “Ra percoyo, masak dipanggil terus yg manggil nangis aja, emang yg manggil itu cewek?”
@SeYusrizal menulis, “Yang benar aja pak. Masak ketemu hanya nangis nangis aja. Ngak msk diakal itu pak.”
@HerwandiRuswan menulis, “Truss kita percaya ama omongan ente ????? Muke gileeee, yg canggih dikit keq klo nge boong tuh”
@swallowhitam menulis, “Ooooo pantesan. Pulangnya dititipin amplop ndak Pak ?”
@NNAmin menulis, “Buat alibi..biar tdk dikira satu lingkaran konspirasi pengaburan fakta Tragedi KM50 harus diusut kembali”
@iskandar45v menulis, “Muka² sambo bgt..pantesan sama² membuat pernyataan hoax y mirip sambo.”
@hhhodl menulis, “Bisa ae bohongnya, emang klo org bohong ga bisa sempurna ada aja yg keliatan aneh”
@AqidaJamal menulis, ““Si cantik” dan “Putri Malu” kapan muncul ke hadapan publik?”
@EliasYosias menulis, “trik ngibul ala “sambo” !! coba di pcr,pasti positif “sambo-19”
@romidoank1809 menulis, “Nangis2…. Trus… Bubarkan aja HAM.”
@doirx menulis, “Choirul berskenario bohong”
@hendrina_reve menulis, “Masa Sambo nangis doang, nggak ada kata2, emang ketemunya pd saat berpapasan atau gimana? Terus liat dia nangis, you ngapain? Nanya alasannya atau auto kabur…? Aneh. Hadeh, nggak bakat jd penulis, payah.”
@Muc1897 menulis, “Ngga percaya dan respek sama @KomnasHAM apalagi yg bicara bapak yg ini.”
@eranolok menulis, “Oh pantesan banyak pernytaanya banyak blunder”
@Diana98590655 menulis, “Gak percaya sama komnas ham”
@Johan_Vicx menulis, “Bahas ginian gak kelar2. Anggota DPR itu bahas agar jangan ada kenaikan pertalite yg bisa menyusahkan rakyat”
@aja_juragan menulis, “Udah biasa bo’ong, ngapain kita percaya …”
@DarmawangsaDar2 menulis, “Gestur orang ini aja…. Menunjukkan kalo dia bohong”
@artonpower menulis, “Komnas HAM di bubarkan, Kompolnas di bubarkan, Komnas Perempuan jg di bubarkan, dalam kasus sambo ini spt nya semua bela..”
@PesikAngela menulis, “Mencurigakan… dikasih amplopkah?”
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam benarkan pertemuannya dengan Irjen Ferdy Sambo usai peristiwa penembakan Brigadir J terjadi. pic.twitter.com/XVAboNokjk
— detikcom (@detikcom) August 22, 2022
Polri beri pendampingan psikologis kepada anak Ferdy Sambo
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan Polri bakal memberikan pendampingan psikologis kepada putra/putri Irjen Pol. Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.
“Nantinya dari SDM Polri tentunya yang akan memberikan pendampingan psikologi dan lain-lainnya,” kata Dedi dikutip Antaranews.com ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Disebutkan Dedi bahwa pendampingan tersebut akan diberikan oleh Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Mabes Polri.
Korps Bhayangkara memiliki Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Mabes Polri bertugas mendukung tugas operasional kepolisian.
Sejak Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka, muncul pemberitaan serta foto-foto yang tampilkan wajah anak-anak Ferdy Sambo. Kondisi ini dampak dari kedua orang tuanya terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Ditegaskan oleh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya Maulina Pia Wulandari, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/8), bahwa anak-anak Ferdy Sambo juga korban yang wajib untuk dilindungi.
Menurut Maulina, anak-anak seperti anak-anak pada umumnya melek terhadap internet dan memegang gawai, tentunya pemberitaan terkait dengan kedua orang tuanya bisa terpantau dengan mudahnya. Hal ini tentu membuat anak-anak tersebut bingung, panik, ketakutan, sedih, dan bercampur aduk semua perasaan menghadapi cobaan.
“Mereka pasti mengalami depresi karena tidak bisa ke sekolah, tidak bisa kuliah, tidak bisa beraktivitas seperti biasa, kebebasannya terenggut seketika setelah orang tua mereka sebagai tersangka,” kata Maulina.
Maulina berpendapat bahwa anak-anak Ferdy Sambo harus mendapatkan perlindungan dan bantuan, baik dari Polri, Komnas HAM, maupun Komnas Perlindungan Anak dan Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak.
Apa yang dialami anak-anak Ferdy Sambo, kata Maulina, merupakan ekses dari krisis yang terjadi di tubuh Polri yang tidak bisa dihindari.
“Mereka adalah korban perbuatan orang tuanya yang juga punya hak untuk melanjutkan kehidupan. Mereka berhak mendapatkan pendampingan secara psikologis, berhak mendapatkan perlindungan dari ancaman dan tekanan publik, dan berhak melanjutkan sekolah,” kata Maulina.
Sementara itu, pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengingatkan media untuk memblur wajah anak-anak Ferdy Sambo ketika menggunakan foto sebagai pelengkap berita.
“Kalau pasang ilustrasi anak-anak Sambo, tolong diblur mereka tidak salah,” kata Bambang.