Profil Mayjen TNI Farid Makruf, Akmil 1991, Mantan Pemburu Teroris
Mayjen TNI Farid Makruf MA ternyata dikenal sebagai seorang pemburu teroris.
Nama Mayjen TNI Farid Makruf MA (53)) yang kini menjabat Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya sejak 4 November 2022 lalu, ternyata dikenal sebagai seorang pemburu teroris.
Julukan pemburu teroris membuat nama pria kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada 6 Juli 1969 ini melambung dan dikenal publik.
Waktu itu ia dipercaya menjadi Komandan Komando Resor Militer 132/Tadulako, yang berada di bawah naungan Komando Daerah Militer XIII/Merdeka.
Farid Makruf menjabat sebagai pucuk pimpinan di satuan ini sejak 2020 hingga 2021.
Saat mengemban jabatan tersebut, Farid berpangkat brigadir jenderal (brigjen) atau perwira tinggi bintang satu.
Mengapa nama Farid Makruf melambung dan dikenal publik? Hal ini tak lepas karena ia menjadi salah satu perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang dikenal sebagai pemburu sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Wikipedia menulis, MIT adalah sebuah kelompok teroris asal Indonesia yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Sepeninggal Santoso, MIT dipimpin oleh Ali Kalora. Pada tahun 2014, MIT telah menyatakan sumpah setia kepada Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
MIT secara umum melakukan operasi mereka di daerah Sulawesi Tengah, tetapi mereka juga mengancam untuk menyerang target mereka di seluruh Indonesia.
Operasi kelompok ini biasanya menimbulkan korban jiwa, dan mereka juga dilaporkan terlibat dalam bentrokan kelompok Muslim dan Kristen di Maluku pada 1999 hingga 2002.
Pemimpin MIT, Santoso, tewas pada kontak tembak pada 18 Juli 2016.
Pemimpin MIT kedua, Ali Kalora, juga tewas dalam kontak senjata pada 18 September 2021.
Dikutip dari Tribunnews.com, Farid ternyata turun tangan langsung ke lapangan bersama anak buahnya untuk mengejar Ali Kalora cs.
Singkat kata, Farid bersama anak buahnya berhasil melumpuhkan Ali Kalora cs dalam kontak senjata pada 18 September 2021. Dari sinilah nama Farid melambung dan dikenal publik.
Setelah berpetualang di Poso, Farid kemudian mendapat promosi menjadi Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) pada 2021-2022.
Pada 2022, ia kemudian dipromosikan lagi menjadi Wairjen TNI. Jabatan ini ia emban hingga 4 November 2022, setelahnya ia dimutasi sebagai Pangdam V/Brawijaya.
Jabatan baru Mayjen TNI Farid Makruf itu menggantikan posisi Pangdam Brawijaya sebelumnya, Mayor Jenderal Nurchahyanto yang ditarik ke Markas Besar TNI Angkatan Darat dalam rangka pensiun.
Ini Dia Daftar Lengkap Mutasi dan Promosi 130 Pati TNI, Dua Orang Jabat Bintang Tiga
Nama Farid Makruf masuk dalam daftar mutasi dan promosi 130 pati TNI dari tiga matra, yakni TNI AD, TNI AU, dan TNI AL.
Mutasi dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1122/XI/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, tertanggal 4 November 2022.
Lelaki kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada 6 Juli 1969 ini merupakan lulusan Akmil tahun 1991 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Farid beristrikan Ny. Shally Sundari dengan anak bernama Mahandiva Archi dan Arrahman.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Wakil Inspektur Jenderal TNI.
Pendidikan Militer Farid Makruf
Akademi Militer (1991)
Sesarcabif
Dik PARA
Komando
Diklapa I
Diklapa II
Seskoad
Sesko TNI
Lemhannas (2019)
Riwayat Jabatan Farid Makruf
Danbrigif 13/Galuh (2011—2013)
Asops Kasdam IX/Udayana (2013—2014)
Kasrem 121/Alambhana Wanawai (2016)
Danrem 162/Wira Bhakti (2016—2018)
Paban V/Bhakti Ster TNI (2018—2019)
Pamen Denma Mabesad (2019—2020)
Danrem 132/Tadulako[3] (2020—2021)
Dirdiklat Pusterad[4] (2021—2022)
Wairjen TNI (2022)
Pangdam V/Brawijaya (2022—Sekarang)