Business is booming.

Kapolres Cianjur Trending, Netizen Gaduh Label Gereja Dicopot

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan sebut bukan aksi intolerasi

Tagar Kapolres Cianjur trending di media sosial Twitter pada Minggu (27/11/2022), menyusul pencopotan label gereja di tenda bantuan disebut Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan bukan aksi intolerasi melainkan agar netral semuanya, bergerak dengan atas nama kemanusiaan.

Sontak netizen gaduh menanggapi tagar Kapolres Cianjur yang trending hingga mereka saling berbeda pandangan. Berikut beragam ciutan mereka.

Seperti pemilik akun Twitter @GunRomli menulis, “Blunder ini pernyataan Kapolres Cianjur, jelas2 itu aksi intoleransi, nyopot2in label, lagian label2 kyak itu biasa ada di bantuan2 yg lain, knp yg dr gereja hrus dicopot?”

Lalu akun Twitter @seleb_berita menulis, “Saya setuju pak @ListyoSigitP kalau KAPOLRES CIANJUR langsung di pecat!! “Tindakan merobek Label bantuan Gereja hanya dianggap bukan aksi intoleran”

@kontroversi menulis, “Yasudah, kalau Kapolres Cianjur dicopot kan juga bukan Aksi Intoleran.”

@KAPITANBESAR menulis, “Pak Kapolri, tolong tindak tegas Kapolres Cianjur,yang diduga melindungi aksi intoleran seperti pada gambar dibawah ini. 👇👇👇 Jangan biarkan citra Polri dirusak oleh oknum2 yang diduga, lakukan tindakan tak terpuji.”

@warasojongalah menulis, “Bantuan kemanusiaan utk Cianjur dari Gereja Reformed Injili Indonesia… Bantuan diterima tapi identitas pemberi bantuan di copotin….why…????”

@rosela_setia menulis, “klo gk mau dpt bantuan dari tim aksi kemanusiaan gereja Reformed ya gk usah diterima daripada merusak bantuan lebih baik dialihkan kepada yg mau…..jangan mau bantuan nya tapi ga mau yg memberi bantuan.”

@DahonoB menulis, “Bukan Aksi Intoleran TAPI AKSI POLITIK IDENTITAS AGAMA DAN ITU DIBIARKAN OLEH KAPOLRES CIANJUR”

@corvion_lucky menulis, “Kapolres cianjur emang pengecut, takut ama ormas , kalo bukan intoleran kenapa cuma bantuan gereja saja yg di COPOT. Dari percakapan yg nyopot spanduk juga penuh tawaan yg identik menghina, polisi spt ini harus di copot krn membiarkan NKRI terpecah @ListyoSigitP @DivHumas_Polri “

@ScioCogitoCredo menulis, “Lho, aneh ini Kapolres Cianjur?
Donatur Aksi kasih Gereja Reformed Injili Indonesia
itu khan dari seluruh dunia, Malih.
Pengelola bertanggung jawab tiap sennya sampai kepada korban bencana yang membutuhkan. Ini lembaga NON PROFIT, BUKAN PARPOL YANG BUTUH SUARA PEMILU, Malih”

@orw7 menulis, “Pak Kapolri @ListyoSigitP mohon dapat mencopot jabatan Kapolres Cianjur ini. #CopotKapolresCianjur #CopotKapolresCianjur”

@vonnycornellya_ menulis, “Di tenda² lain juga tidak diberi label kah? 🤔 Berarti diberi kebebasan ya oleh Kapolres Cianjur aksi² seperti itu? 🙄”

@FigoAntasena menulis, “MENYEDIHKAN, jika selaku aparat negara dlm hal ini Kapolres Cianjur memberi ruang kpd para bibit2 intoleran beraksi. Kebhinekaan tlah kita sepakati bersama jauh sebelum beliau jadi Kapolres Cianjur,kejadian tsb direspon seolah beliau sebagi jubir pada aksi tsb.MIRIS”

@ferdy_ferandi menulis, “Pernyataan Kapolres Cianjur “BLUNDER”
BELUM BERSIH NAMA INSTITUSI POLRI KARNA FERDY SAMBO . TEDY MINAHASA. EH INI BLUNDER …. KAPAN BERSIH NYA NAMA INSTITUSI KEPOLISIAN”

@YRadianto menulis, “Tindakan warga ini jelas didasari jalan pikirannya atas perbedaan, bahkan di keadaan yang penuh kedaruratan. Sebagai seorang Kapolres Cianjur, anda gagal mencium aroma busuk intoleransi yang sebegitu menyengatnya, Doni!!”

Polisi Sebut Bukan Aksi Intoleran Pencopotan Label Gereja di Tenda

Viral video label bantuan dari sebuah gereja pada tenda bantuan yang diberikan untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dicopot sejumlah orang.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan pencopotan label ini dilakukan salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Cianjur.

Baca Juga:  Pemudik 2024 Diprediksi Naik 5-6 Persen Jumlahnya Menjadi 136,7 Juta Orang

“Itu dilakukan salah satu ormas. Informasinya di empat titik, di antaranya di posko pengungsian di Mangunkerta, Sarampad, dan dua titik lainnya,” ujar Doni, dilansir detikJabar, Sabtu (26/11/2022).

Namun Doni menyebutkan para pengungsi dan ormas tersebut tidak menolak bantuan yang diberikan. Para ormas disebut hanya mencabut label pada tenda.

Ia mengatakan pencabutan label ini bukan sebagai aksi intoleran. Menurut Doni, hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan tidak menonjolkan kelompok tertentu, melainkan atas dasar kemanusiaan.

“Jadi perlu ditegaskan jika ini bukan aksi intoleran. Tendanya masih digunakan masyarakat, tidak ditolak. Hanya stiker atau labelnya yang dicabut,” tuturnya.

“Itu dilakukan agar netral semuanya, bergerak dengan atas nama kemanusiaan, tidak menonjolkan kelompok tertentu,” tambahnya.

Diketahui dalam video viral tampak deretan tenda berwarna biru dengan tulisan dari kertas yang menempel di atap tenda. Terdengar pula suara seorang pria yang menyebut bila bantuan tenda itu berada di pelosok Cianjur.

Setelahnya, video menunjukkan sejumlah orang yang membongkar tulisan ‘Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia’ yang menempel di atap tenda itu. Tenda-tenda itu tetap berdiri.

 

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...