Babinsa Trending, Netizen: Keren, Tugas Pakai Trail Listrik Militer
motor listrik militer E-Tactical Sergap akan digunakan bagi bintara pembina desa (babinsa) di Pulau Jawa dan Bali.
Tagar Babinsa trending di media sosial Twitter pada Senin (30/1/2023), menyusul motor listrik militer E-Tactical Sergap yang kantongi sertifikat kelaikan dari Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan akan digunakan bagi bintara pembina desa (babinsa) di Pulau Jawa dan Bali.
Sontak netizen gaduh menanggapi tagar Babinsa yang trending hingga tercatat 3.109 ciutan (Tweets) yang mereka sampaikan. Berikut beragam ciutan mereka.
Seperti pemilik akun Twitter @rizwan_fahmi menulis, “Keren bener, Trail listrik militer produksi anak bangsa, gak lama lagi kita dapat lihat di jalan di pakai sama Babinsa.”
Lalu akun Twitter @SaniNanin menulis, “Manteb banget, Sepeda motor listrik militer karya anak bangsa, tdk lama lagi kita akan liat di jalan di kendari oleh Babinsa.”
@lilalai_i menulis, “Top nih, Sepeda motor elektrik militer karya anak Indonesia, sebentar lagi kita bisa lihat di jalan di kendari sama Babinsa.”
@SalsaNada_a menulis, “Asik bener, Motor elektrik militer karya anak Indonesia, gak lama lagi kita bisa lihat di jalan di gunakan oleh Babinsa.”
@AlifDasa menulis, “Keren nih, Trail elektrik militer karya anak bangsa, tdk lama lagi kita akan lihat di jalan di kendari sama Babinsa.”
Motor Listrik Militer E-Tactical Sergap Kantongi Sertifikasi Kemhan
Motor listrik militer karya anak bangsa E-Tactical Sergap resmi mengantongi sertifikasi kelaikan motor listrik militer dari Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan (Puslaik Kemhan).
“Semoga aman untuk alat, lingkungan, dan personel,” kata Kepala Puslaik Kemhan Marsma TNI Tengku Mohammad Yani Rudiansyah dikutip Antaranews.com dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Motor listrik militer karya anak bangsa tersebut dikembangkan oleh anak perusahaan Len Industri (Defend ID), PT Eltran Indonesia, dan PT BYXE Motor Indonesia (BMI). Motor listrik itu sedang dalam proses produksi dan segera digunakan secara massal.
Yani mengatakan setelah mengantongi sertifikat kelaikan, selanjutnya motor listrik itu juga bisa mendapatkan tambahan sertifikasi hingga ke Standar Militer Indonesia (SMI).
“Produk ini tidak hanya digunakan militer, namun dijual kemana-mana sehingga membantu meningkatkan pendapatan devisa negara,” tambahnya.
Sebelumnya, kendaraan elektrifikasi ini juga mendapatkan sertifikasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan.
Pengembangan kendaraan listrik tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan.
Hal itu selaras dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan daerah.
Yani menilai motor listrik militer tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia turut mengikuti perkembangan yang ada, termasuk upaya dan komitmen Pemerintah dalam menekan emisi karbon.
Sementara itu, Direktur Utama PT Eltran Indonesia Dewayana Agung Nugroho mengaku bersyukur karena mendapatkan apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak dalam memproduksi motor listrik tersebut.
“Ini akan terus didorong dan dikembangkan supaya bisa digunakan dengan baik, membanggakan, dan mendukung kebutuhan Kementerian Pertahanan,” kata Dewayana.
Pada tahap pertama, PT Eltran Indonesia akan memproduksi sekitar 3.000 unit motor listrik. Kendaraan itu akan digunakan bagi bintara pembina desa (babinsa) di Pulau Jawa dan Bali.
“Kami memastikan kesiapan menambah jumlah produksi tersebut memenuhi kebutuhan yang ada,” tambahnya.
Kendaraan listrik itu bisa digunakan di berbagai medan dan kondisi. Dengan pengalaman serta kemampuan penguasaan teknologi, PT Eltran Indonesia mampu menyediakan ekosistem kendaraan listrik secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Selain itu, kendaraan listrik itu dipastikan tahan air, debu, kotoran, serta memiliki daya 3.000 Watt. Motor tersebut mampu melewati tanjakan dengan kemiringan hingga 60 derajat dan melaju dengan kecepatan maksimum dari 80 hingga 90 kilometer per jam.
Motor yang sudah mendapatkan sertifikasi uji tipe kendaraan dari Kementerian Perhubungan tersebut menggunakan baterai litium ion dengan kapasitas 2,8 kWh hingga 3,6 kWh.
Pengisian daya motor itu memerlukan waktu sekitar 1,5 jam dengan menggunakan fast charging 35 ampere. Satu kali isi daya jarak tempuh motor tersebut mampu mencapai 80 hingga 100 kilometer tergantung pilihan kapasitas battery pack.