Banjir Lahar Dingin dan Longsor Landa Lumajang, Jalur Lintas Malang-Lumajang Putus
Dari pantauan BPBD Kabupaten Lumajang, longsor terparah terjadi jalur Piket Nol tepatnya di KM 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Jumat (7/7/2023).
Hujan dan Pray For Lumajang trending.
Hujan deras mengakibatkan banjir lahar dingin dan jalur lintas Malang-Lumajang pun dikabarkan putus.
Sejumlah video banjir lahan dingin dan jembatan putus pun menghiasi media sosial.
“Jalur lintas Lumajang – Malang sudah putus total tidak bisa lewat piket nol kembali. tepanya di perbatasan Malang – Lumajang putus.” Demikian @info_semeru
Jalur lintas Lumajang – Malang sudah putus total tidak bisa lewat piket nol kembali. tepanya di perbatasan Malang – Lumajang putus pic.twitter.com/6WrsKn9HXQ
— INFO SEMERU 🌋 (@info_semeru) July 7, 2023
“Mohon doanya untuk masyarakat Lumajang yg mengalami bencana alam banjir lahar dingin dan tanah longsor,” tulis @PartaiSocmed
“Tiga hari hujan. Jembatan penghubung Lumajang-Malang putus. Jalur Lintas Selatan.” Ucap @JalanQaki
“Pray For Lumajang. Hujan deras mengakibatkan Banjir lahar dingin,Jalur lintas Malang – Lumajang Putus. Stay Safe untuk warga Lumajang dan sekitarnya,” @BolaBolaAja
“Hujan nya deres mungkin. Pray for Lumajang,” ucap @kusmandoan
“Hujan deras akibatkan banjir lahar dingin di seputar Gunung Semeru hari ini,” @MichelAdam7__
Sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terdampak cuaca ekstrim yang terjadi sepekan terakhir.
Dilaporkan, selain tanah longsor, cuaca ekstrim juga menyebabkan banjir di beberapa wilayah hingga jembatan rusak parah.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Jumat (7/7/2023), Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Lumajang, Heri Kurniawan membenarkan kondisi bencana di Lumjang.
Ia mengatakan, bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendataan sejumlah sarana prasarana yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir.
“Ini kami bersama tim masih berkeliling, monitor, kami juga menunggu laporan dari tim yang lain,” kata dia.
Menurutnya, kerusakan belum teridentifikasi dengan detail, lantaran debit air juga masih relatif tinggi.
“Sementara ini kita pasang rambu peringatan, kita lakukan asesment, kita pastikan dulu,” ujarnya seperti dikutip keterangan resmi Kominfo Kabupaten Lumajang.
Dari hasil asesmen, ada beberapa jembatan rusak
1 Jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit terputus total,
2 Jembatan Gantung Kali Regoyo mengalami kerusakan parah,
3 Jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang – Malang juga terputus total.
Selain itu, dilaporkan juga beberapa sudah mengalami penurunan debit air.
Masyarakat bersama jajaran pemerintah setempat dan TNI Polri melakukan upaya penanganan dan pembersihan sisa lumpur baik di jembatan maupun di jalan utama yang menjadi akses mobilitas warga.
Lahar Dingin Gunung Semeru
Tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak seminggu terakhir di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menimbulkan sejumlah dampak.
Salah satunya tanah longsor dan banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Dari pantauan BPBD Kabupaten Lumajang, longsor terparah terjadi jalur Piket Nol tepatnya di KM 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Jumat (7/7/2023).
Desa Tumpeng, Candipuro evakuasi pergeseran warga yang panik.akibat lahar dingin G Semeru pic.twitter.com/D2MQ6USiwt
— FPMKI (@InfoFPMKI) July 7, 2023
Saat dimintai keterangan melalui telepon selulernya, salah satu Personil Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Nur Cahyo menerangkan, bahwa Tanah Longsor tersebut menyebabkan arus lalu lintas Lumajang – Malang via selatan harus ditutup sementara hingga proses evakuasi selesai.
Untuk jalur Curah Kobokan juga belum bisa dilalui lantaran banjir lahar dingin masih berlangsung.
“Longsor terjadi di sekitaran Jembatan Perak, tepatnya KM 58. Roda dua dan empat belum bisa melewati,” terang dia.
Ia juga menerangkan, bahwa saat ini, TRC BPBD Kabupaten Lumajang dibantu Dishub, Satpol PP, TNI-Polri dan sejumlah relawan sedang melakukan penanganan.
“Sampai saat ini masih berlangsung longsoran, kondisi tanah masih labil, ini kami masih menunggu kondisi yang memungkinkan,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Pasirian, Agus Sugiharto mengatakan, bahwa pada aliran lahar Gunung Semeru tepatnya di sungai regoyo debit air masih tinggi hingga menutup jembatan limpas.
Masyarakat belum bisa menggunakan akses jembatan tersebut. “Jembatan sungai regoyo gondoruso terpantau debit air mengalami peningkatan yang sangat besar sehingga meluap di atas jembatan,” kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya juga melarang masyarakat untuk melintas lantaran potensi material turut bercampur dalam lahar dingin.
“Kami melarang untuk R2 dan R4 tidak melintas, situasi masih hujan intensitas sedang,” pungkasnya.