Profil Rizal Ramli, Meninggal Dunia Dalam Usia 69 Tahun, Terkenal Sebagai Rajawali Ngepret
Innalillahi, Ramli menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Innalillahi trending X. Kata itu mengarah pada Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman era Jokowi yang meninggal dunia dalam usia 69 tahun.
Rizal Ramli menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
“Kami segenap keluarga memohon maaf jika ada kesalahan beliau selama hidupnya,” Demikian dari pihak keluarga Rizal Ramli yang membagikan kabar duka melalui sejumlah media sosial.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Telah berpulang, narasumber ILC, Prof. Rizal Ramli pada tgl 2 Januari 2024 Pkl 19.30 WIB di RS Cipto Mangunkusumo Jkt
Semoga amal & ibadah almarhum diterima Allah SWT & keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan serta keikhlasan. Aamiin pic.twitter.com/UqZccoGWq9
— Indonesia Lawyers Club (@ILCTalkshow) January 2, 2024
Yang berduka
Anak-anak: Dhitta Puti Sarasvati Ramli, Dipp Satria Ramli, Daisy Orang Ramli
Cucu: Anabel Asmara Ramli, Anakin Lazuardi Ramli
Menantu: Fandra Febriand, Dina Arumsari, Daniel Kirschen
Prof. Dr. Ir. H. Rizal Ramli, MA. (10 Desember 1954 – 2 Januari 2024). Ia adalah satu di antara tokoh pergerakan mahasiswa Indonesia era 1977/78, pakar ekonomi dan tokoh perubahan Indonesia.
Rizal Ramli pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia menggantikan Indroyono Soesilo sejak 12 Agustus 2015.
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator bidang Perekonomian, serta Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Rizal pernah ditawari oleh Soeharto untuk menjadi menteri di Kabinet Pembangunan VII serta pernah ditawari oleh Gus Dur untuk menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, namun semuanya ditolaknya.
Barulah ketika Gus Dur memintanya menjadi Kepala Badan Urusan Logistik, ia menerima.
Di tingkat internasional, Rizal pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara lainnya.
Karena ingin fokus mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia, Rizal pernah menolak jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) yang ditawarkan PBB pada November 2013.
Oleh sebagian kalangan, Rizal Ramli dijuluki sebagai “Sang Penerobos” karena ide-idenya yang tidak konvensional namun tepat sasaran, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Ia juga pernah didaulat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) tandingan pada September 2013, setelah terjadinya perpecahan dalam tubuh organisasi itu.
Pada Oktober 2015, posisi Rizal sebagai ketua umum Kadin Indonesia digantikan oleh Eddy Ganefo.
Setelah sekian lama tidak masuk dalam lingkaran utama kekuasaan, pada Agustus 2015, Rizal Ramli diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk bertugas mengurus bidang kemaritiman dan sumber daya.
Walau sudah berada dalam pemerintahan, sikap kritis Rizal tidak berubah.
Ia sering melontarkan kritik pedas (yang diistilahkan kepret) terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga ia mendapat julukan baru “Rajawali Ngepret”.