LPDP Trending, Netizen Kritik Negara Bikin Pinjol untuk Biaya Pendidikan
student loan akan menyasar para mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi untuk membayar uang kuliah
Tagar LPDP trending di media sosial X (Twitter) pada Rabu (31/1/2024), menyusul netizen kritik rencana pemerintah beri bantuan pinjaman biaya pendidikan bunga rendah untuk mahasiswa (student loan) yang digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) saat ini tengah menyiapkan bantuan pinjaman biaya pendidikan bunga rendah untuk mahasiswa (student loan) yang digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT),” tulis pemilik akun Twitter @asumsico.
Netizen gaduh karena bantuan pinjaman biaya pendidikan untuk mahasiswa (student loan) yang digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) itu terdapat bunga rendah.
“Intinya si klo mau ngasi pinjaman, ya udah pinjaman aja tp ga pake bunga. Minjem 10 jt, ya ntni balikin cuma 10 jt aja. Ga ada untung dong? Ya jd niatnya mau bantu apa nyari untung sbnernya? Klo mau berbisnis yg sama mahasiswa/siswi, ya sama pebisnis aja,” tulis pemilik akun Twitter @Randomt61609964.
Lalu pemilik akun Twitter @nurrakyatbiasa menulis, “Aneh Bgt Njir … Negara kan Harus nya kasih Pendidikan Gratis ya ke rakyat nya ,,, Malah Mau bikin Pinjol Negara ,, Lah Terus Yg bayar Siswa / ortu nya ,,? Tar Kalo ga lunas Ijazah nya Di tahan Atau Gimana ,,? Pengen Negara Maju Tapi Akses Pendidikan nya Syuuulitttt”
@wahyuputra19 menulis, .“Duh Bu, ga perlu pake bunga. Zolim namanya cari margin dari kesulitan finansial“
@dAsalbantani menulis, “Solusi mantap!”
@megatKT menulis, “Bukannya nambah beasiswa, atau program pendidikan murah. Malah kiblat ke Amerika student loan 😅”
@Duke_of_Nowhere menulis, “Bilang aja Mbak Ani Menkeu dapat tekanan dari kawan-kawan Burek ITB di Istana Negara 😌 Jadi, ada justifikasi student loan berbasis pinjol di ITB itu disetujui negara & berlaku juga kasus di ITB digulirkan student loan LPDP Kemenkeu.”
@shofieazz menulis, “Anak ITB atau kampus manapun yg butuh student loan tanpa bunga, bisa kesini yaa. Aku udah pake ini sekitar 1,5 tahun. Membantu banget. Klo yg swasta bisa lebih memudahkan, ngapain pake yg ditawarin negara wkwkwk”
@deus_xmchn menulis, “Seharusnya bunga 0%, jalankan amanat uud mencerdaskan kehidupan bangsa”
@mrndi_ menulis, “generasi sekarang aja masih mikir buat punya rumah, ga ngebayangin gimana depressed nya generasi selanjutnya yg punya student loan, bisa jadi buat nikah juga mikir lebih panjang”
@jesuisshaaa menulis, “jd kemaren ribut2 pinjol tuh emang sengaja kah? ujungnya karena mau diarahin biar pilih student loan dr pemerintah berbunga rendah aka niru sistem amrik gitu? pdhl org amrik banyak yg sampe pensiun masih nyicil student loan & bahkan banyak yg pas udh pensiun pun blm lunas🙂”
@onnarp menulis, “Bukan pinjolnya yang ditertibkan, malah niru USA, yg muncul banyak case dmn lulusan ga bisa bayar student loan 😂 Lagian pinjaman berbunga ini udh kayak ngasih modal usaha aja. Padahal peruntukannya buat pendidikan 🥲”
@wannafigh menulis, “Negara kocak. Yg aspek jelek dari negara maju malah diambil bukan aspek bagusnya”
@ahsanul_minan menulis, “Duit dari rakyat, dipake untuk ngutangi rakyat, tapi narik bunga… waduuuuh….”
@weewooings menulis, “wah gila padahal udah dari tahun2 sebelumnya udah banyak masyarakat yg bersuara jangan sampai di indonesia ada student loan, pemerintah ni berdialog sm sapa si wkwkwkwk keputusannya bikin rakyat makin susah mulu”
@JohanRio menulis, “LPDP jadi student loan ahahahhahahahahhahahgagahaga 😂🤣 Makin fix ribanya hahahahhahahahhahahhagagahhahaha😂🤣 Salah satu alasan gua gak pernah apply LPDP ya karena dulu dibilangin sumber dana abadinya syubhat bahkan menjurus riba eh sekarang bakalan makin valid ini ahahahah”
@IMED31837022 menulis, “Ga sampai 10 tahun, bakalan habis itu dana abadi LPDP. Ga ada yg mau balikin duit pinjamannya..”
@regulusaja menulis, “Di UU sudah ada Bu, bukan tidak boleh rendah lagi tapi harus 0%, dan hanya boleh ditagih setelah kerja. Pertanyaan yang lebih besar adalah kok bisa PTN boncos, gaji tekdin mandek, UKT makin mahal, eh harta rektornya makin banyak”
@ShofwanMuis menulis, “Jangan sampai jadi kayak generasi-generasi Amerika sekarang deh. Kerja pontang-panting hanya buat bayar bunga student loan mereka yang gak ngotak. Dan kayaknya arahnya ke sana. Sistem pencetak budak-budak abadi.”
@bulelengman menulis, “Lah kenapa malah jadi student loan deh? Kenapa ga nambahin kesempatan beasiswa sama ningkatin subsidi ke kampus negeri??”
@Moh_AlexM menulis, “Yg ditakutkan tuh kalo beneran terjadi di itb, kampus2 lain juga bakalan ikutan 🥺 pinjaman bukan solusi, cuma “menunda” kehancuran sistem keuangan pendidikan kita 😮💨”
@dranux menulis, “kita tu negara apa sih, kok bisa bisanya negara ngambil untung/berbisnis dengan rakyatnya untuk masalah krusial seperti pendidikan gini. Bukannya ngasih solusi yang baik bahkan harusnya pemerintah sediakan pinjaman tanpa bunga. kok ini goblok banget dah”
@dubstain menulis, “Rakyat lagi yg kena. Capek bu jadi warga disini. Pendidikan itu gratis bu, hak kami untuk bisa memperbaiki kondisi ekonomi & kualitas keluarga kamu. Malah kasih solusi kaya begini? Amerika udh jadi contoh betapa nelangsanya rakyat kecil di skema student loan.”
Tanggapi isu bayar UKT pakai pinjol, Sri Muyani siapkan “student loan”
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) saat ini tengah menyiapkan bantuan pinjaman biaya pendidikan bunga rendah untuk mahasiswa (student loan) yang digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Namun skema beserta aturan student loan tersebut masih dalam tahap pengkajian.
“Saat ini, terkait dengan adanya mahasiswa yang masih membutuhkan pinjaman kita sekarang sedang membahas dengan Dewan Pengawas LPDP meminta untuk mengembangkan student loan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Hal tersebut ia sampaikan sebagai tanggapan terkait isu pinjaman daring (pinjol) yang digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Sri Mulyani merincikan, student loan nantinya akan menyasar para mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi untuk membayar uang kuliah. Sumber dana student loan akan dialokasikan dari dana abadi yang tersedia pada progam LPDP.
Dibuatnya skema tersebut menurut Sri Mulyani, sangat diperlukan lantaran akses pendidikan harus dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Oleh karena itu student loan dirancang agar biaya pendidikan tidak terlalu membebani para mahasiswa.
Namun ia mewanti-wanti agar student loan tak mengalami gagal bayar seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS) sehingga berujung pada pinjaman yang justru membebani mahasiswa.
“Kami sudah membahas dengan perbankan, LPDP nanti akan merumuskan bagaimana affordability pinjaman itu (student loan). Sehingga tidak memberatkan mahasiswa, tapi tetap mencegah terjadinya moral hazard, dan tetap memberikan afirmasi terutama kepada kelompok yang tidak mampu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bendahara Negara itu menjelaskan bahwa sejauh ini program LPDP terus mengalami perkembangan, dari yang awalnya Rp1 triliun hingga saat ini hampir mencapai Rp139 triliun. Ditambah dengan penambahan anggaran yang mencapai Rp150 triliun.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa dalam program LPDP, banyak jendela yang dibuat antara lain dana abadi untuk penelitian, perguruan tinggi, pesantren, dan diperluas untuk pendidikan agama lainnya.
Menurutnya, dana abadi turut merespon banyak hal termasuk kebijakan yang disebut beasiswa afirmasi, terutama untuk para murid jenjang S1.
“Bahkan untuk kebutuhan yang sangat spesial seperti Menteri Kesehatan ingin memperbanyak jumlah dokter spesialis. Ini selalu kami coba akomodasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menilai program student loan merupakan upaya pemerintah untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Untuk itu, pendidikan menjadi sesuatu yang krusial untuk terus melakukan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Untuk mencapai SDM yang baik kualitasnya, maka kita akan terus memperbaiki berbagai isu mengenai human capital terutama di pendidikan melalui program yang didanai LPDP,” pungkasnya.
(Sumber: Antaranews.com)