Business is booming.

Dukung Hak Angket DPR Trending, Netizen Dukung Mahasiswa Demo Tuntut Kecurangan Pemilu

BEM se-Indonesia pasti ga tinggal diam. Bersiap menyatu menyuarakan suara dan aksi

Tagar Dukung Hak Angket DPR trending di media sosial X (Twitter) pada Kamis (29/2/2024), menyusul netizen mendukung aksi mahasiswa turun ke jalan menuntut kecurangan pemilu.

“Pengen rasanya gabung bersama mereka. Ingin kembali berada bersama mereka,” tulis pemilik akun Twitter @PetrusRadison, menanggapi tagar Dukung Hak Angket DPR yang trending hingga tercatat 14.200 ciutan yang disampaikan netizen.

Lalu pemilik akun Twitter @krishjogja menulis, “Jadi pengin ikutan juga, sambil mengenang tahun 1999 dulu smp lari tunggang langgang gegara tembakan2 sniper gelap.”

@Mastur122 menulis, “pasti bukan mahasiswa hukum, kalau dari mahasiswa hukum pasti tau arah kemana harus menuntut kecurangan pemilu.”

@PutraBachtiar9 menulis, “Semoga demo untuk memakzulkan Jkw dan membatalkan pemilu semakin banyak pendemo nya dan berhasil menjatuhkan rezim ini bersama gerombolan penjahatnya. Ayo hajar !!! Kami Seluruh Rakyat Indonesia mendukung kalian sepenuhnya 💪🇮🇩❤️”

@supriyanto45086 menulis, “Semangatlah darah juang muda Indonesia,,, Kami akan slalu bersamamu. Mari bersatu, bergabung dan rapatkan barisan kita pd tgl 1 maret 2024.”

@PuteraKonoha menulis, “Kita semua sepakat bahwa Pemilu tahun 2024 adalah pemilu paling biadab dan paling kotor sepanjang sejarah Indonesia. Tolak hasil pemilu yang di hasilkan atas dasar kecurangan. Dan kita semua sepakat utk mendukung bergulir nya Hak Angket DPR segera berjalan !!!”

@SimbahPutri1 menulis, “Alhamdulillah.. Masih banyak masyarakat yang waras untuk mempertahankan demokrasi dan reformasi”

@AzamFiqri1 menulis, “Sdh saatnya seh seluruh elemen rakyat turun ke jalan….”

@DedekBudiyono menulis, “Semoga kalian (para mahasiswa) senantiasa di lindungi Allah SWT dan selalu di beri kekuatan utk memperjuangkan DEMOKRASI… Ayo temen” duduki DPR seperti mahasiswa 1998…”

@m_ixan menulis, “BEM se-Indonesia pasti ga tinggal diam. Bersiap menyatu menyuarakan suara dan aksi.”

Mahfud sebut hak angket tak bisa ubah hasil pemilu

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menegaskan pelanggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dapat diselesaikan melalui jalur politik berupa hak angket di DPR RI, meskipun itu tidak akan mengubah hasil.

Baca Juga:  Geprek Bensu Masih Trending Terkait Paris Fashion Week, Apalagi yang Dibahas?

“Jalur politik bisa ditempuh oleh anggota parpol, yang arenanya adalah DPR. Semua anggota parpol di DPR mempunyai legal standing untuk menuntut angket. Adalah salah mereka yang mengatakan bahwa kisruh pemilu ini tak bisa diselesaikan melalui angket. Bisa, dong,” kata Mahfud dalam keterangannya di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Dia menjelaskan bahwa sebagai peserta Pemilu 2024, pasangan calon tidak bisa menempuh jalur politik, melainkan hanya melalui jalur hukum yakni lewat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Kendati demikian, sambung Mahfud, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar bisa langsung menggugat hasil Pemilu 2024 melalui dua jalur, yakni jalur politik dan jalur hukum; karena selain sebagai peserta Pilpres 2024, mereka juga merupakan tokoh parpol.

“Saya pasangan calon (peserta Pilpres 2024), tak bisa menempuh jalur politik; namun masuk melalui jalur hukum. Mas Ganjar dan Cak Imin bisa melalui dua jalur, karena selain peserta Pilpres, mereka juga tokoh parpol,” jelas Mahfud.

Untuk diketahui, Muhaimin yang berpasangan dengan calon presiden Anies Baswedan merupakan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB); sedangkan Ganjar Pranowo, pasangan Mahfud MD di Pilpres 2024, adalah kader PDI Perjuangan.

Lebih lanjut, Mahfud menyebutkan paling tidak ada dua jalur resmi untuk menyelesaikan kekisruhan Pemilu 2024. Pertama ialah jalur hukum melalui MK, yang bisa membatalkan hasil pemilu selama ada bukti dan hakim MK berani.

Kedua, lanjutnya, adalah jalur politik melalui hak angket di DPR, yang tidak bisa membatalkan hasil pemilu, tetapi bisa menjatuhkan sanksi politik kepada presiden.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengusulkan hak angket dan hak interpelasi untuk Pemilu 2024 saat mengadakan rapat bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Jakarta, pada 15 Februari 2024.

“Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, pada 19 Februari 2024.

Baca Juga:  Profil Brigjen TNI Ario Prawiseso, Akmil 1991, Staf Khusus Menparekraf

Hak angket merupakan hak DPR RI untuk menyelidiki pelaksanaan suatu undang-undang atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Hingga kini, usulan Ganjar itu disambut baik oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, partai politik lain pendukung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, seperti Partai Golkar dan Partai Demokrat, serta partai-partai di barisan Koalisi Indonesia Maju menolak usulan tersebut.

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengatakan relawan pasangan calon nomor urut 1 dan pasangan calon nomor urut 3 membuka komunikasi untuk menggulirkan hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Aktivis 1998 itu menekankan fraksi PDI Perjuangan di DPR RI solid mendukung usul hak angket.

“Siapa yang mendiamkan kecurangan, dia berlaku curang. Siapa yang mendiamkan kejahatan, juga akan berlaku jahat. Siapa yang mendiamkan kekerasan, sesungguhnya juga melakukan kekerasan,” tegas Adian dalam pertemuan relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Jumat (23/2/2024).

Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bersaing dalam Pilpres 2024 adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Tahapan Pemilu 2024 saat ini masih menunggu hasil penghitungan suara KPU RI. Hasil real count per Senin, pukul 12.00 WIB, menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 58,84 persen; diikuti pasangan Anies-Muhaimin 24,44 persen dan Ganjar-Mahfud di urutan tiga dengan perolehan suara 16,72 persen.

(Sumber: Antaranews.com)

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...