Muhammadiyah Trending, Netizen Dukung Log Mart Berkompetisi dengan Alfamart atau Indomaret
gerakan muhammadiyah selalu keren dan mencerahkan

Tagar Muhammadiyah trending di media sosial X (Twitter) pada Minggu (5/5/2024), menyusul netizen mendukung bisnis ritel Muhammadiyah bernama Log Mart atau Tokomu untuk bersaing dengan Alfamart atau Indomaret.
“Buat konsumen yg penting harga bersaing g pernah mikir mau berbelanja di manapun yg penting hrg lbh murah itu yg akan dipilih,” tulis pemilik akun Twitter @ox_done, menanggapi tagar Muhammadiyah yang trending hingga tercatat 4.853 ciutan yang disampaikan netizen.
Lalu pemilik akun Twitter @itstimehan menulis, “gerakan muhammadiyah selalu keren dan mencerahkan✨”
@daoesfir menulis, “Kl punya Muhammadiyah, mahal dikit jg ga apa2, apalagi sama atau lebih murah.”
@raghibalmiqdad menulis, “Semoga mampu bersaing diera digital, secepatnya dibuatkan aplikasi belanja agar kebih memudahkan pelanggan diera digital ini.”
@TwitBeritaBaik menulis, “Tambah terus cabangnya. Banyakin. Jamurin. Lumutin hahaha Terus barang-barangnya jangan sekedar mirip mart yang itu. Tambah barang lain, dengan volume ala minimart tentunya. Barang ala Borma, misalnya, tapi volume tetap ala minimart. Niscaya eksis.”
@sorCXpii menulis, “Kompetisi aja dengan layanan yang lebih baik, jangan terlalu berharap support2… kustomer pada akhirnya akan berpikir rasional bukan emosional.”
@ACilebut menulis, “Yang penting dijaga supaya parkirannya aman dan gratis. Otomatis pindah tuh pembeli sebelah.”
@popoharyadi menulis, “makanya bener di sumbar tidak diperbolehkan ada alfa dan indo, pemerintah daerah harusnya berani membatasi paling tidak, perhatikan lah nasib rakyat jangan kantong nya sendiri yang diperhatikan terus..”
@cakrawalasenj4 menulis, “Sayang kurang modern.
1. Jarang ada promo. Kalo ada promo beli di sebelah 🙏
2. Ga ada labeling harga setiap produk.
Harus paham customer needed so”
@Hanumwahyu menulis, “Tapi sayang banget kak, pengelolaan nya kurang profesional. Tahun lalu kami diminta suplai produk kesana, infonya akan ada laporan setiap bulan, eh sampai sekarang tidak ada laporan. Jangankan pembayaran, ketika ditanya sisa produk berapa saja tidak ada jawaban, cuma dilempar2 🙏”
@izoelsaka menulis, “Ini yg suka daru muhammadiyah bnr berdayakan usahanya.”
Resmikan Logmart ke-115, Bukti Pengelolaan Bisnis Ritel Secara Profesional
Logmart ke-115 dan sekaligus yang ke-30 di seluruh wilayah Yogyakarta pada Sabtu (23/9/2023) diresmikan secara langsung oleh Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media atau Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari. Logmart yang berlokasi di Jalan Mayjend Sutoyo itu menjadi salah satu bagian dari usaha bisnis berjejaring yang saat ini telah memasuki tahun ketiga.
Terus bertambahnya gerai Logmart di berbagai daerah mengindikasikan bahwa usaha berbasis ritel tersebut memiliki peluang besar untuk tetap eksis di tengah persaingan yang semakin berat. Dalam sambutannya Deni mengaku optimis, dengan jaringan massa Muhammadiyah yang besar, Logmart di tahun-tahun mendatang akan mampu bersaing dan terus berkembang.
Belajar dari bisnis ritel yang sudah ada sebelumnya, dalam waktu enam bulan mampu membuka 200 gerai. Namun sayang, sebagian besar gerai itu telah tutup dan bisnisnya mengalami penurunan. Menurutnya menjalankan bisnis berbasis ritel tak semata soal sentimen politik, sehingga mereka lupa membangun aspek emosional. Dalam membangun bisnis, sikap sentimen sebisa mungkin harus dihindari. “Prinsipnya, apa yang kita jual di Logmart ini harus menjadi milik semua orang. Jamaah merasa memiliki dan kemudian berbelanja ke Logmart,” ujarnya.
Selain mendorong aspek emosional, dalam mengembangkan bisnis kita juga harus mendorong aspek profesionalitas. Aspek ini menempati posisi sangat penting. Karena tanpa profesionalitas bisnis tidak akan bisa berjalan. Bermodalkan basis jamaah yang besar membuat mereka terlalu percaya diri bahwa bisnis mereka akan berkembang pesat.
“Logmart bukan hanya tentang semangat jamaah, tapi dalam pengelolaannya juga kita dorong dengan semangat profesionalitas,” tegas Deni dihadapan seluruh jamaah yang hadir.
Deni menegaskan bahwa dari sekian banyak gerai Logmart yang telah dibuka, sebanyak 95 persen masih aktif. Dan sisinya sebanyak 5 persen telah tutup karena problem komonitas, yaitu terkait pembiayaan dengan prinsip modal bersama. Prinsip ini jika tidak dipahami dengan benar tak jarang justru menciptakan kompetitor-kompetitor yang ingin menguasai dan terlibat secara penuh. Hal inilah yang membuat bisnis tidak sehat dan akhirnya menyebabkan konflik di dalam. Tak lama, gerai pun harus tutup.
“Maka rata-rata usaha Logmart yang tetap eksis hingga sekarang adalah yang dikelola secara personal, bukan berdasarkan crowdfunding atau iuran jamaah. Hal ini persis seperti Logmart Mayjend Sutoyo yang dikelola secara personal,” ujarnya.
Dalam rangka meningkatkan penjualan di seluruh gerai Logmart, Suara Muhammadiyah menjalin kerjasama dengan banyak amal usaha Muhammadiyah seperti rumah sakit dan perguruan tinggi Muhammadiyah. Kerjasama ini dalam bentuk kartu anggota dan voucher belanja bagi seluruh karyawan amal usaha Muhammadiyah. “Kami kemarin melaunching Kartu Pegawai Muhammadiyah (KPM) dengan UAD sebanyak 1400 kartu. Keuntungan memiliki kartu ini adalah mendapatkan potongan belanja atau diskon di seluruh Logmart yang ada,” tutupnya.
Manajer Logmart Mayjend Sutoyo Arif Cahyana, SE MM berharap, semoga dengan adanya Logmart di JL Mayjend Sutoyo bisa terus berkembang dan menjadi kekuatan alternatif ekonomi di Muhammadiyah.
Setelah melaunching Logmart Mayjend Sutoyo, Deni Asy’ari akan langsung bertolak ke Cimahi untuk agenda yang sama. Meresmikan Logmart di kota yang disebut sebagai kota tentara di Jawa Barat.
(Sumber: suaramuhammadiyah.id)