Daryono BMKG Sebut 16 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa 6,0
Sejumlah mahasiswa laporkan gempa dengan membawa laptop karena sedang melaksanakan tugas
Gempa dengan magnitude 6,0 di Tuban membuat perjalanan kereta api mengalami keterlambatan.
Gempa Tuban terkadi pada Jumay (22/3/2024) pukul 11:22:45WIB.
Pusat gempa berada di laut 133 km Timur Laut Tuban Jatim, namun getaran sangat terasa di Surabaya.
Pakar gempa @DaryonoBMKG mencatat terjadi 16 kali gempa susulan setelah gempa pertama di Laut Jawa, jika BMKG menyebut wilayah Tuban, ia menyatakan sebelah barat Pulau Bawean.
Gempa susulan 16 kali pasca gempa M5,9 di Laut Jawa sebelah barat Pulau Bawean. pic.twitter.com/RKCX2pdbr8
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) March 22, 2024
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi Laut Jawa M5,9 merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di laut Jawa.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ).
Getaran Gempa Laut Jawa di Tuban dalam skala intensitas IV-V MMI di Bawean.
Lalu intensitas III-IV MMI, daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta II-III MMI
Netizen sendiri membagikan dampak getaran gempa di wilayahnya masing-masing.
Terutama di Surabaya dimana para penghuni gedung tinggi berlarian turun ke bawa menggunakan tangga darurat.
Beberapa mahasiswa membagikan laporan gempa dengan membawa laptop.
live report gempa di fkm unair. Gempa pun tak akan menghalangi nugasku☝️ pic.twitter.com/20PhBgygtD
— eg (@lileuglena) March 22, 2024
Ada juga laporan mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan langsung bubar begitu getaran gempa terasa.
live report gempa di pwk its pic.twitter.com/xlENrwVe0V
— ben (@anakpwk69) March 22, 2024
Sementara itu BMKG mencatat gempa susulan terjadi lebih dari lima kali sejak gempa awal dengan magnitudo 6,0 pada Jumat pukul 11.22 WIB di 132 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG mencatat, hingga Jumat pukul 13.18 WIB masih terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3,5, sebelumnya terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3,0 pada pukul 13.09 WIB, kemudian pukul 13.06 WIB gempa dengan magnitudo 3,6, dan pukul 13.05 WIB gempa dengan magnitudo 4,1.
“Pukul 13.03 WIB terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3,0, pukul 12.49 WIB gempa magnitudo 2,9, pukul 12.44 WIB gempa magnitudo 3,0, pukul 12.31 WIB gempa magnitudo 5,3,” tulis BMKG dalam laman resminya.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis sebelumnya menyebutkan jika gempa yang terjadi di Jawa Timur merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” katanya.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Timur di antaranya Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk), Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Gempa juga dirasakan di Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujarnya.