Kebijakan One Way Resmi Dihentikan, Jumlah Pemudik Turun
Pengguna angkutan umum Lebaran 2024 berdasarkan data sampai dengan H-2 sebanyak 950.396 orang.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengumumkan bahwa One Way resmi diberhentikan dari KM 72 Tol Cipali – KM 414 Tol Kalikangkung pada Selasa (9/11) Pukul 12.00 WIB.
Kebijakan itu dilakukan usai memastikan traffic counting arus mudik mengalami penurunan yang signifikan.
Pengumuman itu disampaikan akun X KorlantasPolri.Ntmc @NTMCLantasPolri
Kakorlantas Polri mengungkapkan bahwa penurunan laju kendaraan telah terpantau sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB pagi tadi.
Adapun tolak ukur diberhentikannya sistem rekayasa lalin One Way dikarenakan traffic counting di titik kepadatan seperti KM 71, KM 66.
Sahabat Lantas, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengumumkan bahwa One Way resmi diberhentikan dari KM 72 Tol Cipali – KM 414 Tol Kalikangkung pada Selasa (9/11) Pukul 12.00 WIB usai memastikan traffic counting arus mudik mengalami penurunan yang signifikan. pic.twitter.com/WC2sfqZ6pb
— KorlantasPolri.Ntmc (@NTMCLantasPolri) April 10, 2024
Penghentian kebijakan one way dari arah Jakarta itu manandakan bahwa arus mudik dianggap rampung meski masih ada satu dua warga melakukan perjalanan mudik.
Selasainya arus mudik ditandai dengan selesainya bulan Ramadan dan kini memasuki hari Raya Idul Fitri 2024.
Meski terjadi kenaikan jumlah pemudik hampir pada semua moda angkutan, pemudik yang melalui darat mengaku puas dengan rekayasan lalu lintas yang dilakukan kepolisian.
Menurut akun divisi Humas Polri, perjalanan mudik lebaran 2024 mengisahkan cerita yang menarik bagi para masyarakat.
Hal ini tertuang dalam rautan ekspresi bahagia saat melalui jalur Tol dengan skema yang dilakukan oleh Korlantas Polri.
Asep, salah seorang pemudik dari Tangerang yang hendak melakukan perjalan ke Garut menilai pemberlakuan sistem rekayasa lalin contraflow hingga one way sangat menguntungkan baginya.
“Saya lihat pemerintahan keren ya jadi yang semula agak ngeri bahkan mikir cari alternatif ke mana nih kalau lewat tol nggak ada rekayasa gitu udah pasti macet luar biasa. Tapi pas saya lihat satur arah ada contraflow kayaknya lebih bagus ya di jalan jadi mempercepat dapat info,” ujar Asep pemudik dari Tangerang.
Lebih lanjut, ia menyampaikan kebijakan rekayasa lalu lintas didapatkan melalui siaran berita di TV dan media sosial.
“Saya lihat yang pasti sekarang kalau mau ke mana-mana otomatis lah kalau lihat berita di TV atau lihat medsos itu udah pasti,” tambahnya.
Salah satu pemudik asal Cileungsi Iwan yang menuju Garut mengungkapkan perjalanannya merasa lancar karena mngikuti contraflow.
“Alhamdulillah untuk tahun ini dari perjalanan sini semua Insya Allah lancar alhamdulillah, cukup bagus dengan adanya contraflow untuk memperlancar perjalanan yang dari Jakarta mau ke Jawa,” kata Iwan.
Iwan menegaskan, tahun-tahun berikut bisa lebih ditingkatkan kembali dengan perjalanannya serta dari segi keamanan lalu lintas.
“Mudah-mudahan tahun depan ditingkatkan lagi lebih bagus lagi dari segi pengamanan, terima kasih kepada anggota Kepolisian,” ungkapnya.
Selanjutnya pemudik Teguh dari Bekasi yang akan menuju Surabaya menyampaikan, one way dan ganjil genap menjadi pemecah dalam mengatasi kemacetan.
“Dengan adanya one way membantu sekali si memecah kemacetan yang selama ini jadi penyakit kalau kita mau mudik,” ujar Teguh.
Ia berharap, di moment lebaran yang semua orang ingin mudik one way dan ganjil genaonini bisa diterapkan terus.
“Harapan saya sendiri ini kan momentnya lebaran ya semua pingin mudik tapi kalau untuk one way dan ganjil genap ini kayanya di terapkan lagi biar tertib pemudik, untut plat nomor genap genap ganjil ganjil,” pungkasnya.
Menurut Kementerian Perhubungan, pengguna angkutan umum Lebaran 2024 berdasarkan data sampai dengan H-2 sebanyak 950.396 orang.
Data tersebut terpantau dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kemenhub di Jakarta, Selasa (9/4).
”Pada H-2 Lebaran pengguna angkutan umum Lebaran 2024 terbanyak pada angkutan udara sebanyak 274.967 orang atau 28,93% dari total penumpang angkutan umum”, demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, di Jakarta, Selasa (9/4).
Secara rinci, jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-2 yakni:
Angkutan jalan sebanyak 238.627 penumpang. Jumlah ini naik sebanyak 18,64% dibandingkan tahun lalu 201.138 penumpang, serta naik 116,41% dibanding pergerakan normal harian.
Angkutan penyeberangan sebanyak 175.997 penumpang. Jumlah ini menurun 59,8% dibandingkan tahun lalu 294.118 penumpang, namun mengalami naik 686,33% dibanding pergerakan normal harian.
Angkutan udara sebanyak 274.967 penumpang. Jumlah ini menurun sebanyak 1,31% jika dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar 278.607 penumpang, serta naik 69,99% dibanding pergerakan normal harian.
Angkutan laut sebanyak 93.793 penumpang. Jumlah ini meningkat 7,17% dibandingkan tahun lalu 87.518 penumpang, serta naik 74,08% dibanding pergerakan normal harian.
Angkutan kereta api sebanyak 176.513 penumpang. Jumlah ini meningkat 8,35% dibandingkan tahun lalu 162.913 penumpang, serta naik 46,76% dibanding pergerakan normal harian.
Kemudian untuk angkutan pribadi, berdasarkan data pada H-2, jumlah mobil yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga tercatat sebanyak kendaraan 1.136.051 kendaraan dan 5.680.255 orang.
Angka tersebut meningkat 434,30% dibandingkan dengan periode normal harian pada 2024, sedangkan dibandingkan dengan tahun 2023 terjadi penurunan sebesar 41,66% yakni sebesar 1.947.220 kendaraan dan 9.736.100 orang. Adapun rinciannya sebagai berikut: