Profil Ten Hag, Dibayangi Pemecatan Usai MU Dibantan Crystal Palace 4-0
Dalam laga itu Manchester United mendominasi 58 persen penguasaan bola, namun dianggap tidak menunjukkan apa-apa.
Manchater United dibantai tuan rumah Crystal Palace empat gol tanpa balas.
Hasil itu membuat desakan agar pelatih MU Ten Hag dipecat jadi menguat dan trending dengan #TenHagOut.
Dalam laga itu Manchester United mendominasi 58 persen penguasaan bola, namun dianggap tidak menunjukkan apa-apa.
Palace melepaskan 18 tembakan, 10 tepat sasaran, sedangkan Setan Merah hanya mendapat dua dari tujuh tembakan tepat sasaran.
Crystal Palace melakukan 36 sentuhan di kotak penalti Man United, lebih dari dua kali lipat dibandingkan sebaliknya yakni 16 sentuhan MU.
Man Utd have work to do in the race for European football 😬 pic.twitter.com/xEjJijJKWR
— Premier League (@premierleague) May 6, 2024
Paul Scholes, mantan pemain MU yang menjadi komentator pertandingan tampak gemes/
“Sulit untuk ditonton, Man Utd hampir tidak menciptakan peluang. Bahkan skor seharusnya bisa 7-0,” kata
Ada pun empat gol ke gawang MU dibuat Michael Olise menit ke 12 hasil umpan Munoz, lalu gol Jean Phillip Matela menit 40 assist C Richards.
Gol ketiga oleh T. Mitchell menit 58 dan Olise menutup kemenangan dengan golnya menit 66 umpan Munoz.
Sebelum pertandingan desakan agar pelatih asal Belanda Ten Hag beredar.
Konon, pihak Ten Hag sedang merapat untuk melatih raksasa Jerman, Bayern Muenchen.
Hasil itu membuat MU bertahan diperingkat delapan klasemen Liga Inggris di bawah Chelsea.
MU dengan 54 poin dari 35 laga 16 kali menang 6 kali seri dan 13 kali kalah.
Dan secara keseluruhan MU lebih banyak kebobolan dibanding memasukan gol dengan selisih 52-55 alias minus tiga gol.
Chelsea juga 54 poin dari 35 pertandingan namun surplus 11 gol atau 70-59 gol.
Akun X @OptaJoe mencatat Manchester United kebobolan 81 gol di semua kompetisi musim ini.
Jumlah itu terbanyak dalam satu musim sejak 1976-77 juga dengan 81 gol.
Profil Ten Hag
Erik ten Hag (lahir 2 Februari 1970) adalah seorang mantan pemain dan pelatih sepak bola Belanda.
Sebagai pelatih, ia membawa AFC Ajax menjuarai Liga Belanda sebanyak tiga kali dan mencapai semifinal Liga Champions UEFA musim 2018–2019.
Sejak tahun 2022, ia merupakan manajer tim Liga Utama Inggris Manchester United, namun tak sesukses saat tangani Ajax.
Ten Hag di masa mudanya bermain sebagai bek tengah untuk klub FC Twente, De Graafschap, RKC Waalwijk dan FC Utrecht.
Ten Hag memenangkan Eerste Divisie bersama De Graafschap pada musim 1990-1991. Dia juga memenangkan Piala KNVB di musim 2000-2001 bersama Twente.
Dia kemudian pensiun dari kariernya sebagai pesepak bola pada tahun 2002 pada usia 32 saat bermain untuk FC Twente, setelah akhir musim Eredivisie 2001–2002.
Pada tahun 2012, Ten Hag ditunjuk sebagai manajer Go Ahead Eagles di Eerste Divisie oleh Marc Overmars, yang merupakan pemegang saham pengendali klub.
Ia memimpin tim tersebut untuk promosi ke Eredivisie untuk pertama kalinya dalam 17 tahun. Ia kemudian melatih Bayern Munich II pada 2013–2015 ketika ia digantikan oleh Heiko Vogel.
Ten Hag kemudian menjadi Direktur Olahraga dan pelatih kepala FC Utrecht pada musim panas 2015.[7] Pada musim 2016–2017, ia memenangkan tempat untuk lolos ke kualifikasi Liga Europa.
Pada 21 Desember 2017, ten Hag diangkat sebagai pelatih kepala Ajax setelah klub tersebut memecat Marcel Keizer.
Pada tahun 2019, ia memimpin timnya mencapai semi-final Liga Champions UEFA 2018–2019 untuk pertama kalinya sejak tahun 1997.
Pada saat itu Ajax menang melawan juara bertahan Real Madrid 4–1 di Stadion Santiago Bernabéu pada babak 16 besar, dan juga mengalahkan Juventus saat laga tandang dengan skor 1-2 setelah sebelumnya bermain imbang pada leg pertama 1-1 di kandang di perempatfinal.
Pada leg pertama semifinal, Ajax berhasil memenangkan pertandingan melawan Tottenham Hotspur dengan skor 1-0 di Stadion Tottenham Hotspur yang baru saja selesai dibangun.
Namun di leg kedua, hat-trick babak kedua oleh Lucas Moura mengakhiri harapan Ajax dengan agregat 3-3 dengan kekalahan gol tandang.
Ia memenangkan trofi manajerial pertamanya bersama Ajax pada tanggal 5 Mei 2019, dengan menjuarai Piala KNVB 2018–2019, mengalahkan Willem II di final.
Hanya 10 hari setelah memenangkan piala tersebut, Ajax, yang dipimpin oleh Ten Hag kemudian memenangkan Eredivisie juga setelah kemenangan tandang 1-4 atas De Graafschap.
Pada tanggal 18 April 2021, ten Hag memimpin Ajax menjuarai Piala KNVB ke-20 dengan kemenangan 2-1 atas Vitesse di final.
Dua minggu kemudian, ten Hag memperpanjang kontraknya dengan Ajax hingga akhir musim 2022–2023.
Pada 16 Januari 2022, ten Hag menjadi manajer tercepat dalam sejarah liga yang mencapai 100 kemenangan bersama Ajax.
Ia mencapai prestasi tersebut hanya dalam 128 pertandingan, ketika timnya mengalahkan FC Utrecht 3-0.
Pada April 2022, ten Hag resmi menggantikan Ralf Rangnick sebagai manajer Manchester United, melalui masa kontrak hingga tahun 2025, dengan opsi perpanjangan tahun berikutnya.
Pada 26 Februari 2023, United mengalahkan Newcastle United 2–0 untuk menjuarai 2022–2023, trofi pertama klub sejak 2017.
Susunan Pemain
Crystal Palace (3-4-2-1): 30-Dean Henderson; 17-Nathaniel Clyne (6-Marc Guehi 78′), 16-Joachim Andersen, 26-Chris Richards; 12-Daniel Munoz, 20-Adam Wharton, 19-Will Hughes (44-Jairo Riedewald 68′), 3-Tyrick Mitchell; 7-Michael Olise (15-Jeffrey Schlupp 86′), 10-Eberechi Eze (9-Jordan Ayew 85′); 14-Jean-Philippe Mateta (22-Odsonne Edouard 68′)
Pelatih: Oliver Glasner
Manchester United (4-2-3-1): 24-Andre Onana; 29-Aaron Wan-Bissaka, 18-Casemiro, 35-Jonny Evans, 20-Diogo Dalot; 37-Kobbie Mainoo, 14-Christian Eriksen; 21-Antony (4-Sofyan Amrabat 60′), 7-Mason Mount (16-Amad Diallo 80′), 17-Alejandro Garnacho; 11-Rasmus Hojlund (84-Ethan Wheatley 80′)
Pelatih: Erik ten Hag
Wasit: Jarred Gillett