Profil Sutiaji, Mantan Wali Kota Malang Bakal Jadi Cawagub Jatim Dampingi Risma
Pernah Menjadi Kader PKB dan kini menjadi Kader Partai Demokrat
PDIP akhir memilih Sutiaji untuk mendampingi Risma di Pilgb Jatim.
Jika Tri Rismaharini adalah Menteri Sosial saat ini, Sutiaji Wali Kota Malang, Jatim dua periode.
PDIP tak memilih PKB untuk berkolaborasi karena Partai pemenang Pemilu di Jatim itu tak mau menjadi orang nomor dua atau Cawagub Jatim.
Pada Pemilu 2024, PKB meraih 4.517.228 suara, sedang PDI Perjuangan 3.735.865 suara.
Logikanya wakil dari PKB jatah Cagub sementara PDIP Cawagub.
Karena itu PKB percaya diri mencalonkan pasangan kadernya sendiri dari pada memperoleh jatah cawagub bila berpasangan dengan PDIP.
Nama kader PKB yang maju Pilkkub adalah Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim. Dua-duanya anggota DPR dari PKB.
Dengan demikian ada tiga pasang calon di Pilgub Jatim.
Yakni pasangan Petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestiano Dardak.
Pasangan ini didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PANm Partai Demokrat selain hampir semua partai no parleman.
Lalu Risma dan Sutiaji dari PDIP
Dan terakhir Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim dari PKB.
Siapa Sutiaji?
Di level nasional Namanya terdengar asing, namun di Jatim dia cukup perkenal.
Di Jatim ia pernah Wakil Ketua DPC PKB Kota Malang dan kini gabung dengan Partai Demokrat.
Diambil dari laman Wikipedia, Drs. H. Sutiaji (lahir 13 Mei 1964.
Pria yang akrab disapa Mas Aji adalah Wali Kota Malang yang menjabat periode 2018-2023 dan Wakil Wali Kota Malang periode 2013-2018.
Ia menjabat sejak 24 September 2018 setelah dilantik oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Santri lulusan Madrasah Aliyah Negeri, Yayasan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas, Jombang.
Kota Dimana tempat lahirnya tokoh-tokoh nasional, seperti KH Wahab Hasbullah (penggerak NU), KH Wahib Wahab (Menteri Agama RI 1959-1962), dan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Dia melanjutkan kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Setelah lulus kuliah, Sutiaji sempat sowan ke Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas.
Untuk karier politik, Sutiaji dipercaya menjadi wakil ketua DPC PKB Kota Malang 2013-2018, dan amanah berlanjut menjadi Ketua Fraksi PKB di DPRD Kota Malang.
Melalui partai ini pula dia mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Malang bersama HM Anton, berkoalisi dengan Partai Gerindra., hingga Anton–Sutiaji berhasil menjadi wali kota dan wakil wali kota Malang periode 2013-2018.
Ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Malang sejak 13 September 2013 setelah dilantik Gubernur Jawa Timur, H. Soekarwo dalam sidang paripurna istimewa DPRD Kota Malang.
Beliau ditetapkan bersama Mochamad Anton sebagai pemenang Pemilihan umum Wali Kota Malang 2013 oleh KPU Kota Malang setelah mengalahkan kelima pasangan calon lainnya. Mereka diusung oleh Partai Gerindra dan PKB.
Di akhir jabatan Wakil Wali kota Malang, menyongsong Pilkada 2018, Sutiaji kembali maju, tapi kali ini bermitra saing dengan Mochamad Anton dan Ya’qud Ananda Gudban, sebagai calon wali kota Malang masa bakti 2018–2023.
Berpasangan dengan Sofyan Edi Jarwoko sebagai calon wakilnya, keduanya mengusung Jargon SAE yang bermakna ‘kebaikan’, dengan program unggulan Tri Prasetya, yakni mewujudkan Kota Malang Sae melalui tiga pembenahan utama, yaitu kesejahteraan sosial kesehatan, ekonomi dan infrastruktur.
Sutiaji diangkat menjadi Pelaksana Tugas Wali Kota Malang sejak 23 Juni 2018 hingga 13 September 2018.
Ia menggantikan posisi Mochamad Anton yang sedang menjalani proses hukum di KPK akibat kasus korupsi massal DPRD Kota Malang.