Business is booming.

M Qodari Dianggap Memaksakan Jokowi 3 Periode, Trending Twitter

Gagas Seknas Jokowi-Prabowo 2024, M Qodari Dianggap Paksakan Jokowi 3 Periode

Benarkah Direktur Indo Barometer M Qodari memaksakan Presiden Jokowi menjabat 3 Periode?

Peneliti M Qodari trending topic dengan hastag tangkap Qodari atau #TangkapQodari.

Gara-garanya karena ia mendirikan komunitas Jokowi-Prabowo (Jok-pro) 2024 yang dianggap memaksakan Jokowi 3 periode.

Jabatan presiden 3 periode melanggar konstitusi karena Presiden hanya bisa dipilih dua kali saja.

M Qodari sendiri menolak dirinya sebagai penggagas dari terbentuknya Komunitas Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024.

Sebab, ia mengklaim bahwa yang memiliki gagasan mengusung Jokowi-Prabowo untuk 2024 adalah rakyat Indonesia.

“Saya ditanya, mas, apakah penggagas (komunitas Jok-Pro 2024)? Saya bilang bukan penggagas, sebetulnya yang punya gagasan ini adalah rakyat Indonesia,” kata Qodari dalam acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).

Adapun acara tersebut disiarkan secara tatap muka dan online melalui streaming Youtube.

Berikut Cuitan sebagian Netizen terkait trending #TangkapQodari

@aayRivai: Gilaa.. nasib jutaan orang dikendaliin semau-maunya aja. 2 periode aja udah bencana bgt rasanya, gagal disemua lini. Ekonomi, Sosial, Hukum, dll semua berantakan. KKN makin ganas, jutaan UMKM tumbang. Gak kebayang, cara culas bisa menang lagi.

@Ozen59183347: Siapapun yang mengajak inkonstitusional layak ditangkap.

@TitoIlmiawan: Maksudnya mungkin cari perhatian dengan rela tekor keluar dana untuk acara menggalang dukungan. Siapa tahu beruntung next time dilirik jadi petinggi BUMN yang bisa dapat gaji milyaran. Eh salah strategi malah jadi bumerang dorong masuk comberan hujatan warga +62.

Baca Juga:  Daftar 146 Calon Pimpinan KPK Lolos Seleks Administrasi

@DonAdam68: Tangkap Qodari! Menghasut hal yg inkonstitusional….

@justice50_rip: 2 periode itu sdh amanat UUD dan reformasi, siqodari jelas sdh menghasut dan makar thd konstitusi.

@Mdy_Asmara1701: Peresmian Seknas Jokowi-Prabowo Melawan Konstitusi. #TangkapQodari

@EkowinY: Qodari pemain bola dr mana sih….

@UmarAlChelsea: Qodari ini mustinya ditangkap @DivHumas_Polri krn melakukan perbuatan melanggar UU. Kenapa polisi diam saja?

M Qodari Bantah Penggagas Jok-Pro 2024

Menolak untuk disebut sebagai penggagas, Qodari meyakini, gagasan terbentuknya Komunitas Jok-Pro 2024 justru telah ada di kepala banyak rakyat Indonesia.

“Dan itu juga sudah saya sampaikan dalam kesempatan berbicara di media. Dan ternyata saya tidak salah, buktinya, saya tidak kenal dengan Pak Baron, Pak Ari, Bu Ida, Pak Edi, dan tidak kenal dengan teman-teman yang menamakan diri Cabe Rawit,” jelasnya.

Diketahui, salah satu nama yang disebut Qodari yaitu Baron Danardono Wibowo merupakan Ketua Umum Komunitas Jok-Pro 2024.

Sementara, Qodari sendiri didapuk sebagai Penasihat Komunitas Jok-Pro 2024.

Sedangkan Sekretaris Jenderal Komunitas ini adalah Timothy Ivan Triyono.

Lebih lanjut, Qodari mengatakan, sebelumnya ia tak mengenal orang-orang yang kini tergabung dalam Komunitas Jok-Pro 2024.

Menurutnya, hal itu dapat diartikan bahwa relawan Jokowi amat sangat banyak di Indonesia.

Profil Singkat M Qodari

Dr. Muhammad Qodari, S.Psi, MA, yang akrab dipanggil M Qodari, lahir di Palembang, 15 Oktober 1973.

Ia menyelesaikan program sarjana (S-1) di Universitas Indonesia, Jakarta, dengan menekuni bidang Psikologi Sosial.

Selanjutnya, program pasca sarjana (S-2), ia tempuh di University of Essex, Inggris, dengan mendalami bidang political behavior.

M. Qodari mendapatkan gelar Doktor Ilmu Politik tahun 2016 di Fisipol, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan predikat yang sangat memuaskan.

Ia mengangkat “Split-Ticket Voting dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya Pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014” di dalam disertasinya.

Baca Juga:  Lagi Alumni Akpol 1993 Beri Bantuan Sosial, Siapa Saja Pentolannya?

M. Qodari adalah seorang pollster juga pengamat dan peneliti politik nasional.

Banyak pengetahuan politik yang ia berikan kepada masyarakat.

Berbagai analisis politiknya kerap kali menjadi bahan rujukan para wartawan media massa baik cetak maupun online.

Banyak pihak mengakui bahwa kemampuan analisis dan menangkap isu yang sedang dan akan berkembang oleh pria yang akrab disapa Qodari ini di atas rata-rata.

Pada November 2006, Qodari mendirikan lembaga survei dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), salah satu lembaga riset independen, yang memotret perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala.

Selama bekerja di lembaga survei, ia menuturkan bahwa pasang surut lembaga survei bergantung pada empat hal yakni, metodologi penelitian yang tepat, protokol pemilihan responden yang disiplin dan wawancara yang baik, entry data yang baik, serta integritas peneliti dalam membuat laporan akhir.

Hal inilah yang diperlukan dalam melakukan survei dan menentukan hasilnya.

Sebelumnya, ia sempat menjadi Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Juli 2005 – Oktober 2000.

Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), Juli 2003 – Juni 2005.

Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine, Agustus 2003 – Juni 2004,

Peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) November 2002 – Juli 2003,

Kolomnis dan Pengamat Politik sejak 1999 sekarang, dan Peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Mei 1999 – September 2001.

Juga pernah aktif sebagai pembawa acara “Negeri Setengah Demokrasi” dan “Suara Rakyat” di salah satu telivisi swasta nasional.

M. Qodari adalah penggagas Jokowi-Prabowo 2024 (JP 2024).

Saat membawa gagasan itu, publik dibuat heboh.

Salah satunya saat ia menghadiri talkshow di Mata Najwa di mana ia secara menggebu-gebu berbicara tentang dukungannya terkait JP 2024 dan sambil menggunakan kaos bergambar Jokowi-Prabowo

Bio Data
Pendidikan

S-1 bidang Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia, Jakarta, September 1992 – Februari 1997
S-2 bidang Political Behaviour di University of Essex, Inggris, Oktober 2001 – September 2002
S-3 bidang Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Februari 2008 – Januari 2016
Karier
Direktur Eksekutif Indobarometer (IB), November 2006 – sekarang
Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Juli 2005 – Oktober 2006,
Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), Juli 2003 – Juni 2005,
Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine, Agustus 2003 – Juni 2004,
Peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), November 2002 – Juli 2003,
Kolomnis dan Pengamat Politik sejak 1999 – sekarang
Peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Mei 1999 – September 2001

Baca Juga:  Mungkinkah Tuntutan Buruh agar UMP DKI Rp5.3 Juta di Masa Pandemi Dipenuhi?
Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...