Business is booming.

Walikota Gibran Sedang Dapat Ujian, 12 Makam di Solo Dirusak, Terkait Intoleransi?

12 Makam Dirusak, Tanda Salip Dipatahkan, Gibran Geram

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sedang mendapat ujian.

Ia tampak geram dengan kejadian heboh perusakan 12 makam di TPU Cemoro Kembar, Kampung Kenteng, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Jateng.

Pelaku perusakan diduga anak-anak di bawah umur dari sekolah keagamaan.

Baca Juga:  14 Tahun Jadi Penyidik KPK, Novel Baswedan Merasa Kini Malah Dianggap Brengsek

Perusakan makam terjadi pada Rabu (16/6/2021), Gibran langsung turun ke lokasi begitu mendengar kabar menprihatinkan tersebut.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan anak-anak sekolah yang masih di bawah umur tersebut tak bisa dibiarkan dan perlu dilakukan pembinaan.

Tidak hanya kepada pelaku perusakan, Gibran juga kesal dengan pihak sekolah tempat anak-anak tersebut belajar.

Sebab, dianggap melakukan pembiaran atas tindakan anak didiknya.

Lurah Mojo, Margono mengaku sudah melakukan upaya mediasi dengan pihak sekolah.

Dalam mediasi itu, pihak sekolah bersedia bertanggung jawab dan akan memperbaiki makam yang telah dirusak anak didiknya.

“Pihak sekolah menyanggupi akan memperbaiki kerusakan makam dalam waktu satu minggu,” kata Margono.

Kapolsek Pasar Kliwon Iptu Achmad Riedwan Prevoost menjelaskan pihaknya telah melakukan proses mediasi antara pihak yang dirugikan dengan pihak pelaku atau orang tua pelaku.

Walaupun begitu, akan tetap dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang ada.

Dalam video yang beredar via WhatsApp, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku geram dengan perusakan yang terjadi.

Nantinya akan ada tindak lanjut atas kejadian yang terjadi.

“Sudah ngawur banget, ini sudah kurang ajar sekali. Apalagi ini melibatkan anak-anak, tidak bisa dibiarkan,” ucapnya saat meninjau kondisi makam, Senin (21/6/2021) siang.

Lokasi pendidikan yang menjadi tempat belajar mengaji akan ditutup mengingat tidak adanya izin beroperasi.

“Wong itu buka sekolah tidak izin, sekolahnya kita tutup saja” jelasnya.

Nantinya, sang guru ngaji disebut juga akan dilakukan pembinaan.

Sementara itu dari pantauan VOA di lokasi kejadian, belasan makam yang dirusak tersebar di TPU Cemoro Kembar.

Baca Juga:  Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Mantan Pecandu Narkoba, Mualaf, Kini Jadi Kontroversi

Nisan warga Kristiani dirusak dengan cara dipukul hingga patah.

Puing-puing patahan nisan berserakan. Sejumlah warga mencoba memperbaiki nisan yang patah itu.

Anak-anak yang menjadi tersangka pelaku itu berasal dari lembaga pendidikan yang sama di salah satu lokasi.

Ridwan Prevoost mengatakan sedang memeriksa orang tua dan pimpinan lembaga pendidikan tersebut.

Pengrusakan makam seperti ini bukan yang pertama.

Pada tahun 2019 terjadi pengrusakan makam di beberapa kota, antara lain di Magelang, Jawa Timur dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dalam kedua kasus itu, pelaku pengrusakan puluhan makam itu berhasil ditangkap dan diproses hukum.

Baca Juga:  Profil Nurul Ghufron, Luruskan Komnas HAM Soal TWK Pegawai KPK


Profil Singkat Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka (lahir di Kota Surakarta, 1 Oktober 1987 (umur 33 tahun)

Ia adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia yang menjabat sebagai Wali Kota Surakarta sejak tanggal 26 Februari 2021.

Terlahir sebagai putra sulung pengusaha mebel Joko Widodo yang kemudian menjabat Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta sebelum menjadi Presiden Indonesia, Gibran merintis bisnisnya dengan membuka usaha catering.

Katering tersebut diberi nama Chilli Pari.

Ia juga merupakan pendiri perusahaan kuliner martabak yang disebut Markobar.

Ia adalah putra sulung dari Joko Widodo.

Sejak kecil Gibran menetap di Solo, tetapi saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dirinya pindah ke Singapura untuk melanjutkan sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2002 di Orchid Park Secondary School, Singapura.

Selanjutnya pada tahun 2007 Gibran lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan melanjutkan studinya ke program Insearch di University of Technology Sydney (UTS Insearch), Sydney, Australia hingga lulus pada tahun 2010.

Ia menjabat sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo.

Pada 11 Juni 2015, Gibran menikahi mantan putri Solo yang bernama Selvi Ananda.

Pada 10 Maret 2016, Selvi melahirkan seorang anak laki-laki yang dinamai Jan Ethes Srinarendra.

Pada 15 November 2019, Gibran dan Selvi dikaruniai anak perempuan bernama La Lembah Manah.

Pada 9 Juni 2018, Gibran mendirikan sebuah aplikasi pencari pekerja lepas dan paruh waktu yang bernama Kerjaholic bersama Leonard Hidayat, Josh Ching, Michael, Daniel Hidayat.

Kerjaholic adalah sebuah aplikasi yang bisa menghubungkan para pencari kerja dengan pihak-pihak yang sedang mencari pekerja lepas dan paruh waktu.

Pada 20 Juli 2019, Gibran bersama adiknya Kaesang Pangarep, Chef Arnold Poernomo dan Randy Julius mendirikan restoran bernama Mangkokku.

Dalam Pilkada 2020, Gibran mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota Solo dari PDI-P untuk Pemilihan Wali Kota Solo periode 2020-2025 yang kemudian mendapat kritik dari pengamat tentang tuduhan praktik dinasti politik dalam keluarga Joko Widodo yang masih menjabat Presiden.

Gibran sendiri pernah menolak keberadaan dinasti politik di Indonesia.

Selain itu, terdapat peraturan pemilu yang menghambat pencalonan Gibran sebagai kepala daerah.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...