Dialog Presiden Jokowi dengan Pangdam Brawijaya dan Pangdam Udayana
Jokowi Tanyakan Pelaksanaan Vaksinasi pada Dua Pangdam dalam Teleconference
Ini adalah dialog Presiden Jokowi dengan Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto soal kesanggupan melakukan vaksinasi.
Dialog melalui teleconference dilakukan saat pelaksaanaan vaksinasi massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta Pusat, Sabtu (26/6/2021).
Selain dengan Pangdam Brawijaya Suharyanto, Jokowi juga berdialog dengan Pangdam Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Kebetulan keduanya pernah berkerja di lingkaran dekat Jokowi.
Suharyanto sebagai Sesmilpres Kemensetneg RI (2019 – 2020), Maruli Simanjuntak sebagai Komandan Paspampres (2018
Dialog dengan Pangdam Brawijaya Mayjen TNU Suharyanto
Presiden RI:
Pangdam Brawijaya?
Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto:
Siap.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat Bapak Presiden;
Yang kami hormati Bapak Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, dan Gubernur DKI.
Kami laporkan Bapak, untuk di Jawa Timur, untuk alokasi vaksin yang kami terima adalah 209 ribu (dosis vaksin), terdiri dari Sinovac sejumlah 61 ribu (dosis vaksin), dan merek AstraZeneca sejumlah 148 ribu (dosis vaksin).
Presiden RI:
Jadi, hari ini target berapa?
Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto:
Untuk targetnya kami habiskan 209 ribu (dosis vaksin) itu Bapak.
Presiden RI:
209 ribu (dosis vaksin), hari ini. Oke.
Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto:
Siap.
Pelaksanaannya dibagi secara serentak. Untuk hari ini kami laporkan ada dua titik, untuk di Surabaya sejumlah 4.500, tetapi seluruh Kodim jajaran Jawa Timur ini melaksanakan dengan jumlah vaksin 3.000, Bapak, 3.000 dan sampai 5.000 dosis. Sistem pelaksanaannya, setiap hari kami melaksanakan vaksinasi, ada vaksinasi yang rutin dengan kekuatan 2.000 sampai 3.000 orang. Kemudian serbuan vaksinasi dalam hari-hari tertentu dengan kekuatan 3.000 sampai 5.000 orang.
Presiden RI:
Pangdam,…
Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto:
Kemudian, di samping itu juga kami membentuk tim vaksinator gabungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI-Polri yang masuk-masuk ke daerah jemput bola, jadi tidak masyarakat yang dikumpulkan, tetapi vaksin ini yang mendatangi rumah ke rumah. Karena di beberapa wilayah Jawa Timur–misalnya, mohon maaf, di wilayah Madura— harus kita yang mendatangi masyarakat untuk divaksin, karena kalau dikumpulkan hasilnya masih belum maksimal.
Intinya kami siap untuk melaksanakan terus kegiatan serbuan vaksinasi ini, Bapak Presiden. Kami mohon arahan dan petunjuk.
Presiden RI:
Ya.
Pak Pangdam, ini kan 209 ribu (dosis vaksin). Kalau saya siapkan vaksin 400 ribu (dosis vaksin), sanggup enggak menghabiskan?
Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto:
Sanggup Bapak. Siap.
Kami menunggu tambahan vaksin untuk Jawa Timur. Kami akan melaksanakan secepat mungkin, sehingga target dari Pemerintah satu juta dan dua juta vaksin bisa segera terealisasi.
Presiden RI:
Yakin sanggup?
Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto:
Siap, yakin Bapak.
Presiden RI:
Oke, terima kasih Jawa Timur.
Terima kasih.
Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto:
Siap Bapak, terima kasih.
Dialog dengan Pangdam Udayana Maruli Simanjuntak
Pangdam Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pak Presiden, izin melaporkan. Kami di Kodam Bali meliputi Bali, NTT, dan NTB, jadi kami mengelola tiga provinsi.
Presiden RI:
Ini Kodam Udayana?
Pangdam Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak:
Ya. vaksin yang kami terima selalu kurang Pak, jadi nakes (tenaga kesehatan) kami melaksanakan kegiatan dan berhenti, karena memang provinsi pun sudah melaksanakannya sudah baik, dari Kepolisian juga sudah melaksanakan dengan baik. jadi, sampai sekarang kalau kita menargetkan sekian ribu (vaksin) selalu habis Pak.
Presiden RI:
Pertanyaan saya, saya lipat(-gandakan) vaksinnya dua kali, bisa menghabiskan enggak?
Pangdam Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak:
Kami sanggup Pak, kami sanggup. Karena selama ini pun pelaksanaan (vaksinasi) satu hari, kita bisa libur 2-3 hari Pak. Kalau dikali dua juga masih mampu Pak.
Presiden RI:
Oke. Oke.
Pangdam Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak:
Jadi kami tadi, seperti yang dilakukan (Kodam) Brawijaya, kami lebih dominan di daerah-daerah juga Pak, yang tidak terjangkau. Kami punya Sembilan Denkes di Bali, NTT, NTB sehingga masyarakat-masyarakat yang pinggir bisa kami jangkau.
Demikian Pak, mohon petunjuk.
Presiden RI:
Terima kasih Pangdam.
Nanti untuk urusan tambahan vaksin akan saya sampaikan ke Panglima TNI, ke Kapolri, dan juga utamanya ke yang punya vaksin, Menteri Kesehatan, agar segera sebanyak-banyaknya vaksin bisa disuplai ke daerah.
Terima kasih, terima kasih.
Semuanya, terima kasih kepada Kodam, Polda, Pemerintah Daerah. Dan sekali lagi saya ingin menekankan agar tindakan-tindakan lapangan, langkah-langkah di lapangan, mengontrol, mengecek, semuanya yang berkaitan dengan Covid ini dilakukan oleh gubernur, bupati, dan wali kota, dan didukung oleh jajaran TNI dan Polri dlaam rangka mendisiplinkan masyarakat, utamanya terhadap protokol kesehatan.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.