Faldo Maldini Kembali Trending, Dicurigai Sebagai Pengalihan Isu
Setelah aku ikuti, Faldo tak lain adalah Ngabalin versi milenial
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara bidang Komunikasi dan Media, Faldo Maldini kembali trending.
Kengototan membela pemerintah Jokowi, terutama terkait mural Jokowi 404 Not Found kembali diusik netizen.
Jika sebelumnya dikaitkan sebagai the next Fadjroel Rahman, jubir Jokowi, kini disebut sebagai Little Ngabalin, tenaga ahli di KSP. Atau Ngabalin versi milenial.
Berikut cuitan sejumlah Netizen terkait Faldo
@elisa_jkt: Faldo itu sedang menjalankan tupoksinya. Yaitu pengalihan perhatian atas masalah yang penting, misalnya kenapa jumlah kematian masih tinggi, kenapa KPK makin kacrut, dan segala hal penting lainnya …
@abu_waras: Netizen: Faldo Maldini Seperti Anak Yang Belum Bisa Menghormat Bendera Tapi Dipaksa Kerja di Istana.
@husamalfaruq: Faldo maldini pali ini ngaco ya omongannya sekarang. Aneh ga konsisten sama yg di omongin dia dulu2.
@harirestu1: Faldo sekalinya jadi pejabat kok ngono yaaa
@irh_iam: Faldo bionya aj belajar retorika, byk yg yahudd berretorika, kerjarlah yg pragmatis
@Elbramzsko: Kenapa gw gak nanggepin twittnya Faldo? Ya gak perlu, kalo kata temen nongkrong di warung, GAK ESENSIAL bahasannya
@AhmadGozali: Salah pilih mentor, bisa berubah drastis seperti Faldo. Penasaran pengen tau siapa mentornya waktu masih di UI, dan siapa mentornya sekarang di istana.
@ansa_gaora: Ngomong-ngomong setelah aku ikuti, Faldo tak lain adalah Ngabalin versi milenial. Huhaa
@nabiylarisfa: Tiap baca Faldo blunder selalu ingat masa-masa doi jadi idola dan panutan anak-anak BEM, termasuk hamba. Kok bisa ya perubahannya begitu cepat dan nyata…
@sheknowshoney: Seni, termasuk mural bermuatan pesan politis, adalah salah satu metode protes/perlawanan nonviolent oleh rakyat terhadap penguasa. Sebagai mantan aktivis, seharusnya Faldo paham untuk lebih fokus pada pesan yang disampaikan.
@dayatia: Faldo karirnya cepat juga ya. Dalam 8 tahun dari mahasiswa jd stafsus eselon 1 dgn modal jd caleg, anggota parta dan S2. Adik2 aktivis bisa bahaya ini motivasinya
@abu_waras: Gempar! Kemampuan Bicara dan Isi Otak Faldo Maldini Mirip Ngabalin, Netizen Beri Julukan “The Little Ngabalin”.
Profil Faldo Maldini
Faldo Maldini, S.Si., M.Res, M.I.P lahir di Padang, Sumatra Barat, 9 Juli 1990 (umur 31 tahun).
Ia adalah pengusaha dan politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Saat ini, ia merupakan staf khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di bidang komunikasi dan media.
Ia pernah menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).
Sewaktu kampanye pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, ia merupakan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Ia pernah maju sebagai calon anggota DPR-RI pada 2019 serta bakal calon Gubernur Sumatra Barat dan Bupati Pesisir Selatan pada 2020.
Selesai studi S-2 dari Inggris pada 2014, Ray bersama Faldo merintis Langgar Group, perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, jasa, dan ekonomi kreatif.
Ray diangkat sebagai direktur utama, sedangkan Faldo menjabat manajer pengelola.
Perusahaan ini mengembangkan bisnis industri pengolahan seperti bahan kimia dan perlengkapan rumah tangga.
Saat ini, Langgam Group setidaknya memiliki 14 anak perusahaan dengan lebih dari 500 karyawan.
Pada 2015, Faldo bekerja sebagai anggota Komite Pengembangan Usaha dan Pemantauan Risiko PT Garuda Indonesia, di bawah Dewan Komisaris Garuda Indonesia.
Ia bertugas memberi masukan pengembangan bisnis perusahaan dan memetakan segala risiko bisnis yang muncul.
Karier politik
Setelah menyelesaikan studi S-1 di UI pada 2012, Faldo berencana bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tetapi urung.
Ia merasa PKS tidak memberinya tempat dan melihat peluang ada di Partai Amanat Nasional (PAN).
Dalam wawancara dengan BBC Indonesia, ia mengaku mendapat tawaran bergabung dengan PAN dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melalui Ray.
Faldo diberi jabatan sebagai kepala departemen dalam struktur kepengurusan PAN.
Pada 2017, dalam waktu relatif singkat, Faldo menduduki jabatan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN.
Dalam posisi itu, ia bertanggung jawab berkoordinasi dengan DPW dan DPC di daerah, membangun sistem pengkaderan yang sistematis, hingga mengupayakan Zulkifli Hasan untuk ikut dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dalam ajang pemilihan umum legislatif 2019, Faldo maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PAN daerah pemilihan Jawa Barat V, tetapi tidak terpilih.
Pada Oktober 2019, ia mengundurkan diri dari PAN dan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Di PSI, ia mendapat posisi sebagai Ketua DPW PSI Sumatra Barat.
Selaku politikus PSI, Faldo menyatakan dukungannya terhadap Perda Syariah, yang bertentangan dengan sikap PSI di pusat.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam pidato politik pencalonan dirinya di ajang Pemilihan umum Gubernur Sumatra Barat 2020.
Sejak 14 Juli 2021, Faldo menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara bidang Komunikasi dan Media.