MOSI TIDAK PERCAYA PSS Sleman Ditunggangi Politik Benci Jokowi?
Genting. PSS Sleman kian menjauh. Gejolak akar rumput menumbuh tak terbendung.
Pagi ini trending Mosi Tidak Percaya, namun trending yang semula terkait sepakbola itu menjadi ramai karena dikaitkan dengan politik.
Mosi tak percaya memang berawal dari supporter setia PSS Sleman.
Salah satu akun pendukung PSS Sleman @BCSxPSS_1976 membuat thread atau utas dengan judul MOSI TIDAK PERCAYA.
Namun belakangan ketika trending itu diklik, isinya mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Jokowi.
“Mosi tidak percaya yang trending itu berkaitan sama sepakbola,tapi tagarnya ditunggangin orang2 yang gasuka sama presiden biar kesannya (seolah-olah) mosi tidak percaya ini ditujukan buat presiden/pemerintah,” tulis akun @Maykel65815610
Berikut Cuitan Netizen terkait Mosi Tidak Percaya
@faldigp: MOSI TIDAK PERCAYA kembali trending di twitter. Jgn sampe nih juga ikutan kembali ke jalanan. “Cek cek cek cemara 1 pada posisi telah mengikuti konsolidasi
@nyongotot: Gede gerang jebule iseh anak mama. Mosi Tidak Percaya (PSS Sleman)!.
@har_risyad: Mosi Tidak Percaya cuma bisa dilakuin lewat gerakan masyarakat.. Kalau andelin lembaga negara, mustahil karna udah banteng semua. Yap, tinggal nunggu aja apa gerakannya bisa sampe kayak 1998
@Djojorahmadhani: MOSI TIDAK PERCAYA! MANAJEMEN E WIS BLUK MLETRE!
@ranggaalfauzi” Cara termudah hadapi seorang pembohong adalah mosi tidak percaya. Mungkin seseorang berbohong sekali masih dimaafkan namun jika jadi habits maka …
Thread MOSI TIDAK PERCAYA
@BCSxPSS_1976: MOSI TIDAK PERCAYA! (Sebuah Utas)
# Genting. PSS Sleman kini kian menjauh. Gejolak dalam akar rumput menumbuh tak terbendung. Akumulasi permasalahan di tubuh klub yang tak kunjung usai justru semakin menguatkan tiga tuntutan Sleman Fans.
# Petak umpet. Kemanapun juga kami datangi, kami cari PSS Sleman kami. Dari Sleman ke Bandung lalu Jakarta. Acuh, tiada berpulang pasca seri pertama. Berdalih seri kedua akan berlangsung di Jakarta. Tanpa mampir, PSS bertolak ke Surakarta.
# Beriringan dengan tuntutan Sleman Fans yang belum mampu dipenuhi dewan komisaris dan pemegang saham mayoritas. Mengingat telah dilakukan penagihan janji yang disepakati hari ini. Hari dimana sebelum Series 2 akan digelar.
# Maka malam ini kami akan membawa tuntutan ini kepada Kepala Daerah, yakni Bupati Sleman. PSS adalah aset daerah yang harus diperjuangkan dan diselamatkan bersama.
#Berdasarkan dari pertemuan perwakilan BCS dengan Bapak Agus Projosasmito tempo hari di Jakarta, kami mendapatkan informasi bahwa ada satu nama pemegang saham mayoritas lain, Ibu Effy Soenarni Soeharsono. Fakta yang ditemukan bahwa Ibu Effy adalah ibu dari Arthur Daniel Irawan.
#Jangan goyah, apapun itu. Stick together kawanku. Tetap dalam barisan!
1000 Suporter PSS Sleman ke Bandung
Sebelumnya, sebanyak 1000 suporter PSS Sleman datang ke Bandung, Jawa Barat, untuk memberikan perlawanan kepada manajemen klub.
Aksi ini sebagai bukti perlawanan atas pernyataan Direktur Utama PT PSS, Marco Gracia Paulo, beberapa waktu lalu.
Marco Gracia Paulo sempat mengatakan dalam sambungan telepon bahwa PSS Sleman akan pindah homebase.
Pernyataan itu keluar setelah suporter menggeruduk kantor PSS Sleman, Yogyakarta, 30 September 2021.
Suporter meminta manajemen PSS Sleman segera memecat Dejan Antonic lantaran dinilai gagal.
Marco Gracia Paulo mengiyakan tuntutan tersebut dan menyebut PSS Sleman akan pindah kandang.
Perasaan hati suporter PSS Sleman pun semakin meradang.
Mereka pun beramai-ramai untuk datang ke Bandung jelang laga PSS Sleman melawan Persik Kediri pada pekan keenam Liga 1 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021).
“Perlawanan kami baru dimulai dan belum selesai.”
“Hari ini kami datang ke Bandung bertepatan dengan laga terakhir seri pertama Liga 1 2021.”
“Kurang lebih 1000 Sleman Fans datang mengantar pesan langsung ke depan muka manajemen PSS Sleman dan menegaskan tuntutan yang belum terpenuhi,” tulis sikap suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS), di akun instagramnya.
Suporter PSS Sleman itu masih ingin Dejan Antonic segera angkat kaki dari PSS Sleman.
Meski belum terpenuhi, BCS sudah mengetahui karakter dari Marco Gracia Paulo yang dinilainya culas dan tamak.
“Pernyataan itu sontak menyakiti hati kami, Sleman Fans, terkhusus seluruh masyarakat Sleman.”
“Tentu orang jujur, profesional, dan penuh percaya diri seperti Marco pasti bersungguh-sungguh dan yakin dengan pernyataan itu.”
“Kecuali ia berbohong lagi untuk sekedar menghindar dari tuntutan utama kami,” tulis BCS.
Menurut BCS, apa yang diucapkan Marco Gracia Paulo diyakini benar.
Meskipun Marco Gracia Paulo sudah memberikan permintaan maaf lewat rilis PSS Sleman belum lama ini.
Dalam rilis tersebut, Marco Gracia Paulo menegaskan bahwa suasana kala itu sedang tidak bersahabat.
Pikirannya bercabang karena PSS Sleman belum berprestasi dan juga adanya tuntutan dari suporter.
“Permintaan maaf lewat rilis klub berjudul PSS akan tetap ada di Sleman tidak akan mengubah apapun karena tuntutan utama Dejan Out belum terpenuhi.”
“Kami menerima tantangan dari Marco dan kami tidak goyah apapun itu.”
“Marco yang merasa punya kuasa dan bisa mengancam sepertinya lupa dan lambat laun setiap orang yang merasa tertindas akan melawan,” tulis BCS.
Kesabaran BCS terhadap performa PSS Sleman sudah habis.
Terlebih, PSS Sleman hanya mendapatkan empat poin dari lima laga hasil tiga kekalahan, satu imbang, dan satu seri.
BCS juga membawa-bawa pemain PSS Sleman, Arthur Irawan.
Arthur Irawan dinilai tidak layak membela PSS Sleman.
Arthur Irawan cukup sering bermain sejak menit pertama di bawah komando Dejan Antonic.
BCS menilai ada hal yang harus dijelaskan terhadap kehadiran Arthur Irawan di PSS Sleman.
“Berkat Marco, kini ketidakpercayaan kami telah menjalar.”
“Mulanya kepada Dejan Antonic dan Arthur Irawan yang kami anggap tidak layak menjadi pelatih dan pemain PSS Sleman.”
“Kini juga kepadamu sebagai pimpinan.”
“Terima kasih telah membantu kami mengingat bahwa sepak bola tidak bisa hanya sekadar dinikmati tapi juga diperjuangkan.”