Menkes Budi Janji Bantu Konflik IDI vs Terawan, Save Terawan Tembus 40.000 Tanda Tangan
Kemenkes akan membantu proses mediasi antara IDI dan anggota-anggotanya agar komunikasi yang baik

Polemik rekomendasi pemecatan dokter Terawan oleh Ikatan Dokter Indonesia belum menemui titik temu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berjanji membantu menyelesaikan konflik antara IDI dan dokter Terawan.
Hal itu disampaikan Menkes Budi dalam konferensi pers secara daring pada Senin (28/3).
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dipecat dari keanggotaan IDI.
Persisnya dipecat melalui rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI.
Keputusan tersebut dibacakan dalam Muktamar ke-31 IDI di Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat (25/3/2022).
Menkes Budi berharap diskusi, komunikasi dan hubungan antara IDI dan seluruh anggotanya bisa terjalin dengan baik.
“Kemenkes akan memulai dan membantu proses mediasi antara IDI dan anggota-anggotanya agar komunikasi yang baik, sehingga situasi yang terbangun akan kondusif,” kata Budi.

Sebelumnya pemecatan dokter terawan memunculkan Hastag Bubarkan IDI atau #BubarkanIDI trending.
Petisi Save dokter terawan yang dibuat 2018 dengan tema sama menggelinding menujul 50.000 tanda tangan.
#BubarkanIDI trending karena netizen tak menerima keputusan IDI untuk mencabut permanen keanggotaan dokter terawan.
Dengan pencoretan nama dokter Terawan oleh IDI berarti mantan Menteri Kesehatan itu tak bisa lagi membuka praktik dokter.
Pencoretan tersebut berlawanan dengan fakta pasien dokter Terawan terus mengalir.
Apalagi banyak tokoh masyarakat yang diobati terawan merasakan manfaatnya.
Pemecatan dokter Terawan bukan sekali ini terjadi.
Namun juga dilakukan sejak tahun 2018.
Pemecatan kemudian di cancel karena dokter Terawan diangkat menjadi Menteri Kesehatan.
Selama menjadi Menkes, dokter Terawan tak pernah mengusik IDI yang bisa saja digoyangnya jika ia mau.
Karena itu pencoretan nama dokter Terawan secara permanen menggugah netizen untuk menggaungkan #BubarkanIDI.
Menggemanya hastag tersebut cukup efektif.
Buktinya petisi lama yang dibuat tahun 2018 berjudul save dr.terawan dari sanksi pemecatan kembali bergulir kencang.
Target 5.000 tanda tangan pun langsung terlampui pada Minggu (27/3/2022).
Dan hari ini penandatangan petisi tembus 40.000 menuju target 50.000Â penandatangan.
Petisi yang dibuat Mirna Lestari tahun 2018 alasannya mirip dengan kondisi saat ini.
Mirna Lestari sendiri mengaku salah satu pasien yang diselamatkan dokter Tarawan.
Berikut pengantar atau alasan dibuatnya petisi Save Dr Terawan.
Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto SpRad(k) kemarin namanya menjadi pusat perbincangan khalayak ramai karena mendapat sanksi pemecatan sementara per 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019 dari Majelis Kehormatan Etik kedokteran (MKEK) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
Beliau di pecat karena dianggap melakukan pelanggaran etika kedokteran karena praktik kedokteran yang di lakukannya.Bukan hanya itu,MKEK PB IDI juga mencabut izin praktiknya yang di tanda tangani ketua MKEK IDI Prio Sidipratomo dalam surat PB IDI yang di Peruntukan ke Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Seluruh Indonesia (PDSRI) tanggal 23 Maret 2018.
Metode Cuci Otak untuk mengatasi penyumbatan dalam pembuluh darah sudah teruji secara Ilmiah dan tidak melanggar Kode Etik.
Metode briliannya sudah menyelamatkan hidup banyak orang termasuk saya.