Guyonan Satire Kasus Kematian Brigadir J, Bareskrim Harus Periksa Petir?
Kemarin katanya CCTV disambar petir, sekarang bilang CCTV ada. Seharusnya petirnya diperiksa juga

Polemik kasus kematian brigadir J di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo memunculkan guyonan satire atau sindiran halus.
Salah satu guyonan satire itu disampaikan Menkopolhukam Mahfud MD.
Menurut Mahfud MD, melalui akun twitter @mohmahfudmd, polemik di media tentang tragedi tewasnya Brigadir J menegangkan.
Tapi di sela ketegangan tersungging juga senyuman kecut saat pengacara keluarga Brigadir J bilang,
“Kemarin katanya CCTV disambar petir, sekarang bilang CCTV ada. Seharusnya petirnya diperiksa juga”. Logika publik cerdas.
Ada pun Pengacara keluarga Brigadir J yang dimaksud adalah Kamaruddin Simanjuntak.
Kombes Budhi Herdi ketika masih aktif menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan juga membuat pernyataan serupa.
Sementara itu Komnas HAM mengungkap isi rekaman CCTV yang berhasil didapati penyidik Polri terkait kasus tewasnya Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Terlihat, CCTV merekam Putri Chandrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J serta Bharada E usai kepulangannya dari Magelang, Jawa Tengah
Pernyataan Ferdy Sambo
Irjen Pol. Ferdy Sambo membuat pernyataan usai menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua dengan tersangka Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Kamis petang.
Ia menyatakan dirinya telah memberikan keterangan sesuai dengan yang dia lihat dan ketahui.
Jenderal bintang dua itu menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 7 jam, mulai 09.55 dan keluar dari Gedung Bareskrim pada pukul 17.15 WIB.
“Hari ini saya sudah memberikan keterangan apa yang saya ketahui, saya lihat, saya saksikan terkait dengan peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya Duren Tiga,” kata Sambo seperti dilansir Antara.
Sambo tidak banyak menjelaskan terkait dengan pemeriksaannya.
Ia mengajak semua pihak untuk mempercayakan penyidik Polri mengungkap kasus yang terjadi di rumahnya secara terang-benderang.
“Mari sama-sama kita percayakan kepada tim khusus yang menjelaskan secara terang benderang,” kata Sambo.
Irjen Pol. Ferdy Sambo memenuhi panggilan penyidik Tim Khusus Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua oleh Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Mengenakan seragam Polri, Ferdy Sambo tiba di lobi Gedung Bareskrim sekitar pukul 10.14 WIB, dengan pengawalan ketat anggota polisi.
Kepada wartawan yang telah menunggu kedatangannya di Bareskrim, Ferdy Sambo mengaku sudah empat kali menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus dugaan baku tembak di rumahnya.
“Saya hadir memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Pemeriksaan pada hari ini adalah pemeriksaan yang keempat. Saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Jaksel, Polda Metro Jaya, sekarang yang keempat di Bareskrim Polri,” kata Ferdy.
Untuk pertama kalinya jenderal bintang dua itu muncul di hadapan media sejak kasus dugaan tembak-menembak di rumahnya pada hari Jumat, 8 Juli 2022.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri terkait dengan peristiwa yang terjadi di rumahnya.
“Selanjutnya saya juga intinya menyampaikan permohonan maaf kepada institusi terkait dengan peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga,” ujarnya.