Kompor Trending, Netizen: Masak Rendang Kapan Matengnya?
Mulan Jameela meminta agar kebijakan konversi LPG 3kg dengan kompor listrik dikaji ulang
Tagar Kompor trending di media sosial Twitter pada Jumat (23/9/2022), menyusul anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Gerindra Mulan Jameela meminta agar kebijakan konversi LPG 3kg dengan kompor listrik dikaji ulang.
“Ini saya jujur ya, kapasitas saya sebagai anggota dewan dan sebagai emak-emak. Kami di rumah aja punya kompor listrik tetap tak bisa lepas dari yang gas, karena masakan Indonesia ya beda bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran gitu aja,” kata Mulan dalam rapat kerja Komisi VII dengan Ditjen ILMATE Kemenperin, Rabu (21/9/2022).
Menurut Mulan penggunaan kompor induksi belum tentu cocok digunakan di Indonesia.
Selain berkomentar perihal konversi kompor listrik, Mulan juga menyinggung penggunaan kompor listrik dapat membuat tagihan listrik masyarakat membengkak.
Sontak netizen pun gaduh menanggapi tagar Kompor yang trending hingga tercatat 21.600 ciutan (Tweets) yang mereka sampaikan. Berikut beragam ciutan mereka.
@saturn_numb menulis, “Walau pun mulan pelakor, tp beliau tetaplah Bu ibu yang harus masak di dapur, jadi YESS aku dukung statemen mulan”
@april_hamsa menulis, “Kamulah makhluk Tuhan (di DPR) yang paling waras ah ah ahhhh #singing”
@gwenchyana menulis, “Kali ini setuju ama pendapatnya, bayangin masak rendang/soto yg dagingnya kudu di tanak lama, yg ada warteg/warung nasi Padang harga masakannya pada naeknya melejitπ”
@str4wberrycoff3 menulis, “bayangin masak rendang pake kompor listrik kapan mateng dan listriknya abis brp :’))”
@Mr_Samosir menulis, “Terlepas proses pengadaannya yang sudah sehat atau tidak, atau sumber listriknya yang sehat atau tidak; Kita memang harus segera serba listrik siap tidak siap.”
@noonanyadohyon menulis, “Ada ide buat bagi2 kompor listrik buat gantiin kompor gas aja udah aneh loh, iso2 ne koyok ngono sek ngide kie sopo?”
@qaefsi menulis, “bayangin masak nasi goreng pake wajan di kompor induksi. apa tidak nggolΓ©ng”
@Hsnmub menulis, “Masak daging rendang, opor ayam, ketupat, lontong, kering mustofa, sambel ampela ati, buat lebaran idul fitri matengnya lebaran idul adha”
@greenview06 menulis, “Jd ngebayangin kalo rewang hajatan masak pake kompor listrik, itu kuali nya apa gak guling guling π€£”
@BagolPambudi menulis, “Terus nasib mamang-mamang dodol garut gimana, butuh brp plta buat bikin satu kuali dodol garut? π€£”
@rosen_ocen menulis, “Penasaran, mau lihat tukang nasgor keliling pake kompor listrik, kek gimana nanti masakannya”
@afrifaldyy menulis, “bayangin lagi masak rendang pas idul fitri tapi mati lampu itu matengnya pas idul adha”
@lampuapill menulis, “Sekali lagi apakah orang yg mewacanakan kompor induksi ini sudah memikirkan ranah pedagang? Dari awal saya ngikutin masih sebatas penggunaan rumah tangga?”
@zeezeestory menulis, “jujur, masak pake kompor listrik itu kurang enak. ga ada bau2 smoky-nya wkwkwkwk”
@ramang_at menulis, “Kali ini setuju sama doi”
@ardi54380721 menulis, “kli ini gw setuju. buset kalo orang kampung gw masak buat hajatan. jebol itu pln.”
@mrshananto menulis, “Waktu kecil tinggal di Sulsel, rumah gw pake kompor listrik. Kl mati lampu, ngungsi ke kompor gas di kolong rumah. (fasilitas tempat bokap kerja, gak usah dibayangin, emang beda aja). Skrg di rumah pake kompor induksi. Sesudah ada kejadian kompor meledos belum renov lg.”
@lyndaibrahim menulis, “Mulan Jameela benar. Kompor induksi butuh alat masak khusus dan alasnya datar (bukan wajan cekung khas Asia), lbh lama panas dan biaya listriknya gak becanda. Yg sok mencela di reply ini malah ketauan gak pernah punya kompor induksi.”
@mrshananto menulis, “Ini yg julid sama Mulan, pada sok tau ya. Gak pernah pake kompor listrik pasti. Ganti kompor = ganti semua alat masak. Wajan biasa gak bisa dipake loh.
@ezash menulis, “Gaenak tau masak pake kompor induksi. Ga leluasa karena panasnya juga ga sepanas kompor gas, percaya dah feeling masaknya kurang banget π”
@kaonashily menulis, “Nolak boleh ga sih? Eh gas nya ga dipasok lg ya ntar xixixixixi nyusyahin aja bisenye”
@ipp_o menulis, “Katanya nolak boleh kok. Kemarin disini malah ada pencerahan soal gas DME buat ganti LPG. Malah bingung pemerintah maunya kita pake apa DME atau Listrik.π ”
@alif_purnama1 menulis, “wkwk awal mah boleh nolak, tapi nanti endingnya gas 3kg ditiadakan dengan maksud memaksa pindah hahah”
@manuk_bango menulis, “Sama ky jaman minyak tanah ganti pindah ke gas. Yg punya tender bikin gas melon rtΒ² perusahaan JK, sekarang per. Siapa ya kalau jadi?”
@ivnu_kun menulis, “Tetap ada tapi nanti harganya gak ngotak kek dulu minyak tanah wkwk”
@myacob_w2r menulis, “gas 3kg yg hilang yg pink dan biru tetap ada dan jangan ditanya harganya π”
@ianstiglitz menulis, “Nasi gorengnya rasanya pasti beda :(“
@aariifin menulis, “Wkwk nasgor gerobak bawa genset gasi”
@EmakShinchan menulis, “Baru tau kalo pake kompor listrik ga sembarang juga pake alat masaknya. Astaga ni mah nambah beban jdnya π”
@seraphiyoo menulis, “Soal dapur kok yg nentuin kebijakan dominan bapak2 aja uda aneh…”
@mazantoadeanto menulis, “Alat masak mah masih murah mbak, 1000 watt lebih yg jadi masalah, klu normal 4 smpi 5 kali pakai sehari, kek mana tagihannya!? 1 AC yg cm 300an watt aja tarif rumah tangga diatas 400 ribu.. Coba deh yg gajinya UMR daerah, punya anak istri tagihan sejuta.. Nyengir kuda akhir bulan”
@DesiLes67113123 menulis, “Pdhl kompor listrik nti jd boros listrik udh gtu emg ga cocok buat masakan kta kalau org luar cocok soalnya kan mrka ga prnh msk2 yg lama2 . Mrka kan msak simpel sringnya jg makan roti. Klu kta mau bkin atam ungkep, rendang, dll maana bsa pake kompor listrik”
@purwantodian12 menulis, “untuk transisi memang pasti butuh waktu dan biaya…. semoga visi yang di tuju tuh beneran untuk rakyat…..”
Pemerintah Tunda Program Konversi Kompor Listrik
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) memastikan, bahwa pemerintah akan menunda pelaksanaan program kompor induksi atau kompor listrik di tahun 2022.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa mengharagai monitor pemberitaan di media dan melihat langsung di lapangan mengenai penggunaan LPG 3 kg menjadi konversi kompor listrik atau induksi.
“Pemerintah belum memutuskan konversi kompor LPG 3 kg jadi kompor listik, belum dilakukan di 2022. pembahasan di DPR masih dibahas,” terang Menko Airlangga pada Konferensi Pers terkait Program Konversi Kompor LPG 3 Kg ke Kompor Induksi Listrik yang dirilis di YouTube Menko Perekonomian, Jumat (23/9/2022).
Sejatinya, uji coba konversi LPG 3 kg ke Kompor listrik sudah dilakukan di Bali dan Solo sebagai prototype sebanyak 2.000 unit sampai 30.000 unit. Nah, hasil uji coba akan mengalami perbaikan.
“Pemerintah akan menghitung segala risiko dan mensosialisasikan sebelum program diberlakukan. demikan disampaikan,” tandas Menko Airlangga.
300rb rumah tangga akan diberikan pembagian kompor induksi oleh pemerintah, dgn spek kompor yg 1 tungku 800 Watt diharga 1.800rb, dan yg 2 tungku 1000 Watt diharga 2 jutaan, "katanya yg punya proyek sih begitu".
Cuannya menang banyak itu yg punya proyek!! π pic.twitter.com/p6d93kfKQU
— ππΎΟπ€α·ΰΈ’π’πποΌ² (@duckbusterr) September 21, 2022