Business is booming.

Terduga Teroris DE Gabung PT KAI 2016, Tahun 2014 Sudah Dibaiat ISIS, Mau Serang Mako Brimob

Tujuan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua  adalah untuk membebaskan para narapidana terorisme (napiter)

DE, Dananjaya Erbening, terduga teroris yang ditankap di Bekasi ternyata hendak menyerang Mako Brimob, kalau saja tak ditangkap Densus 88.

Hal itu terungkap dalam keterangan pers disampaikan pihak Densus 88 didampingi Divisi Humas, Mabes Polri.

Ada pun tujuan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua  adalah untuk membebaskan para narapidana terorisme (napiter) yang ditahan di lokasi tersebut.

Saat  rumah kontrakannya digerebek Densus 88 di Bekasi ditemukan 16 senjata api asal pabrikan maupun rakitan disita.

Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengungkapkan bahwa DE telah mengakui memiliki sejumlah senjata dan berencana untuk melakukan amaliyah.

Mako Brimob Kelapa Dua, yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, menjadi opsi utamanya.

Alasan yang disampaikan DE adalah terinspirasi dari kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob pada tahun 2018 serta film pertempuran ‘ghuwairan’ yang menggambarkan pembebasan napiter di wilayah Syam.

“Pengakuan yang bersangkutan, Mako Brimob Kelapa Dua menjadi opsi utama/karena terinspirasi kerusuhan Mako Brimob 2018 dan film pertempuran ghuwairan (pembebasan napiter di Syam),” kata Aswin dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga:  Kasal Berduka Atas Kematian Dua Prajurit TNI AL di Papua, Bendera Setengah Tiang 3 Hari

Aswin menyebut, DE yang telah berbai’at kepada ISIS, mengakui niatnya untuk melakukan amaliyah di Mako Brimob dengan tujuan membebaskan para napiter.

Rencananya termasuk merebut gudang senjata di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, yang akan digunakan untuk melancarkan serangan terhadap petugas kepolisian.

Aswin menyatakan bahwa pengakuan DE tersebut akan terus didalami oleh tim Densus 88 Antiteror.

“Ini keterangan yang bersangkutan kepada penyidik semalam. Masih akan kami dalami fakta-faktanya,” kata Aswin.

Terungkap dalam penangkapan di rumahnya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya, Bekasi Utara, DE memiliki sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan keterlibatannya dalam aktivitas terorisme.

Terbukti aktif sebagai pendukung ISIS, DE memanifestasikan dukungannya melalui media sosial dengan melakukan propaganda untuk mendukung jihad serta mengajak persatuan dalam tujuan berjihad.

“DE, salah satu pendukung ISIS yang aktif dalam menyebarkan propaganda di media sosial,” jelas Karo Pemmas Divisu Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Tidak hanya itu, DE juga dicurigai terlibat dalam penggalangan dana untuk tujuan terorisme.

Ia diduga menjadi administrator dan pembuat beberapa kanal Telegram, termasuk kanal Arsip Film Dokumenter dan Breaking News, yang berisi informasi terbaru tentang teror global yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia.

DE (28 tahuun), karyawan BUMN di PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah bergabung dengan jaringan terorisme sebelum masuk menjadi karyawan PT KAI.

DE bergabung dengan kelompok teroris pada 2010.

“Ya jadi dari catatan tentang status karyawannya, dia bergabung 2016 sebagai karyawan PT KAI,” kata Aswin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, (15/8/2023).

Aswin menjelaskan awalnya DE menjadi jemaah Mujahidin Indonesia Barat (MIB) di Bandung, Jawa Barat, dengan pimpinan WM yang sudah ditangkap.

Baca Juga:  Gue Nangis, Lucas NCT Hadir Kembali Setelah Hiatus Sejak Agustus 2021

Namun, jemaahnya bubar dan menyebar, salah satunya DE.

“Jadi setelah dia awal tadi pertama bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jemaah WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada Amir ISIS, kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” ungkapnya Aswin

Densus masih mengembangkan kasus ini. Pengembangan dilakukan dengan memeriksa intensif DE dan mencari dokumen-dokumen terkait perjalanan DE di kelompok terorisme hingga mendaftar sebagai karyawan BUMN.

Tim Densus 88 menangkap DE di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin siang, 14 Agustus 2023. DE telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam penangkapan ini berhasil diamankan sebanyak 16 pucuk senjata, yang terdiri dari 11 senjata laras pendek dan 5 senjata laras panjang.

Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan bahwa senjata yang berhasil diamankan meliputi jenis senjata pabrikan dan senjata rakitan. Selain senjata, pihak kepolisian juga berhasil menyita sejumlah magasin dan amunisi.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...