Golput Trending, Netizen Diajak Tetap Datang ke TPS
sesama netizen dihimbau tidak menjadi pemilih golongan putih (golput) saat berlangsung Pemilu Serentak 2024.
Tagar Golput trending di media sosial X (Twitter) pada Senin (23/10/2023), menyusul sesama netizen dihimbau tidak menjadi pemilih golongan putih (golput) saat berlangsung Pemilu Serentak 2024.
Sebelummnya, sejumlah netizen menyampaikan niat golput melalui ciutannnya saat berlangsung Pemilu Serentak 2024. Tak heran tagar Golput trending di media sosial X (Twitter) pada Senin (23/10/2023) hingga tercatat 10.700 ciutan yang mereka sampaikan.
Seperti pemilik akun Twitter @joehelmiy menulis, “Hahaha gue kepikiran golput lagi.. pemilu cuma alat buat rebutan kuasa dan bagi2 kue aja.. rakyat dapat apa? Yg menikmati elite itu2 aja.”
Lalu pemilik akun Twitter @nyaa_ainkwe menulis, “Klo utk caleg mungkin gw akan golput ya krn:
1 gw ga kenal mreka2
2 janjinya sama manis diawal
3 bgitu udah kepilih, hal yg pertama dilakuin adl gmn caranya balikin modal dr uang partai
So, udh kebaca sih gw.. tp klo utk presiden gw gaboleh golput”
@NOTASLIMBOY menulis, “Saran untuk yang Golput, tetap datang dan rusak surat suaranya…”
@deenalovemuse menulis, “Betul golput sekalipun wajib datang ke TPS supaya kertas suara ga disalahgunakan. Tapi gue ga golput. InsyaAlloh pilih Anies Muhaimin”
@yudi_hudaya menulis, “Betul…pengalaman yg lalu, kalo ada kertas suara kosong gini mereka paling senang.”
@PaDilll02 menulis, “Golput tidak menyelesaikan masalah bang, imo malah memunculkan masalah baru dikemudian hari, jadi lebih baik coblos lakukan apa yg menjadi hak kita, ntar giliran haknya gk dikasih teriak²🤗”
@hisjam menulis, “Saran buat yang mau Golput, jangan golput lah … Pilih yang kalian anggap baik. Kalau semua kalian anggap buruk, pilih yang terbaik dari yang buruk-buruk itu.
Golput itu sikap yang ignorance, cuek, abai, dan tidak bertanggung jawab. Giliran ada masalah nyalahin pemerintah.”
@triiiaja menulis, “jika sudah niat golput, datang dan pikiran kata-kata paling lo banget”
@rafbany menulis, “Coblos asal semuanya. Tetep tintain tangan, lumayan dapet promo nunjukin tangan bertinta”
@MamatOPM menulis, “Ngapain capek capek ke TPS kalo golput wkwkwk bego”
@BerobatJalan7 menulis, “Tetap coblos partai untuk legislator lokal, kesian mereka dah kampanye lama & nggak dpt spot nasional kayak elit2 petingginya.. Walau emg baliho nya ngotorin .. Golput aktif/rusak surat suara di pilpres aja…”
@taufik_akang menulis, “Ini paling bener, drpd golput mending goltus…golongan tusuk semua.”
@septevansurya menulis, “Karena ketiga calon bagus semua, ada peluang buat nyoblos ketiganya biar gak saling iri”
Masyarakat dihimbau tidak golput di Pemilu Serentak 2024
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengimbau masyarakat yang sudah memenuhi syarat sebagai calon pemilih untuk dapat menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024, sehingga tidak ada yang golput.
“Menjadi agenda kami untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai pemilih, karena besarnya partisipasi pemilih dan kecilnya angka golput tentu mempengaruhi legitimasi secara sosiologis dan politis,” kata Mahfud MD saat menyampaikan materi secara daring dalam dialog kebangsaan “Sukses Pemilu 2024 menuju Indonesia Maju” seperti dipantau di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Mahfud mengatakan semakin tinggi partisipasi pemilih dalam suatu pemilu dan pilkada, maka semakin menghasilkan perwakilan dan pemerintahan yang merepresentasikan seluruh lapisan dan aspirasi masyarakat.
Secara formal, lanjutnya, tingkat partisipasi pemilih memang terlihat tidak berpengaruh terhadap legalitas lembaga yang dibentuk melalui pemilu dan pilkada.
Namun, besarnya partisipasi pemilih sangat mempengaruhi legitimasi atau penerimaan dan pengakuan atas kewenangan yang diberikan masyarakat kepada para pemimpin.
“Saya bisa mengatakan mungkin pemilu secara legalitas sah, tapi secara legitimasi cacat. Oleh karena itu, menjadi penting untuk rakyat menggunakan hak suaranya saat pemilu 2024 nanti,” jelasnya.
Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 memerlukan peran serta masyarakat untuk menjadikan pesta demokrasi lima tahunan sekali itu sebagai instrumen dalam mencapai Indonesia maju.
Melalui penggunaan hak suara, Mahfud mengatakan lembaga perwakilan rakyat dan pemerintahan di Indonesia bisa ditempati oleh orang-orang yang berkompeten dan sesuai harapan rakyat.
“Pemilu menjadi momentum ketatanegaraan untuk memperbaharui rajutan dan ikatan kebangsaan, kenegaraan, yang dilaksanakan oleh pemerintahan yang sah dan memiliki legitimasi demi melanjutkan pembangunan untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 mencapai 204.807.222 orang yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia, termasuk WNI di luar negeri.
Jumlah pemilih dalam negeri sebanyak 203.056.748 orang, yang terdiri atas 101.467.243 laki-laki dan 101.589.505 perempuan.
Sementara sisanya, sebanyak 1.750.474 merupakan WNI pemilih di 128 negara perwakilan, dengan jumlah PPLN, KSK, dan Pos sebanyak 3.059. Dari jumlah tersebut, 751.260 di antaranya merupakan laki-laki dan 999.214 perempuan.
(Sumber: Antaranews.com)