BPJS Trending, Netizen: Faktanya Rawat Inap 3 Hari Bukan sampai Sembuh
Ghufron mengakui tidak semua peserta merasa puas dengan layanan BPJS Kesehatan
Tagar BPJS trending di media sosial X (Twitter) pada Selasa (12/3/2024), menyusul netizen soroti pelayanan BPJS terbaru yang disebut-sebut rumah sakit dilarang ngusir pasien jika belum sembuh dari batas waktu selama tiga hari.
PASIEN BPJS TIDAK BOLEH DIPULANGKAN SEBELUM SEMBUH KARENA MELANGGAR UNDANG-UNDANG‼️
Tolong Postingan ini disimpan dan di Viralkan agar masyarakat bisa mengetahuinya. Kalau tidak diviralkan pasti tidak direspon❗ pic.twitter.com/Ig1zXHTBJj
— bantoro_ (@Boediantar4) March 5, 2024
“Fakta dilapangan pasien BPJS sembuh ngak sembuh hanya dikasih maksimal rawat inap hanya 3 hari, setelah itu hrs pulang, kalo mau masuk lagi maka hrs urus dari awal lagi. Coba cek di RS2 lain..” tulis pemilik akun Twitter @ArjayaDirja, menanggapi tagar BPJS yang trending hingga tercatat 7.758 ciutan yang disampaikan netizen.
Lalu pemilik akun Twitter @TheDent10558027 menulis, “Nyatanya BPJS menzolimi RS, di luar ngebacot nggak boleh dibatasi… Harus sampai sembuh … Nyatanya memang yang dibayar sama BPJS sesuai paket 3 hr dan semisalnya padahal untuk sampai sembuh butuh lebih dari itu lalu BPJS tidak mau bayar ke RS. Jangan salahkan RS”
@HermanWSutisna1 menulis, “RS seringkali dalam posisi dilema ketika merawat pasien BPJS. Sebagai rasa kemanusiaan ingin merawat pasien sampai sembuh, tetapi di sisi lain BPJS hanya membayar biaya rawat inap yg tidak lebih dari 3 hari.”
@Nadineftr menulis, “Untuk Rakyat kecil pengguna BPJS 👉👉 Ruang kamarnya full Bu/pak, jadi harap maklum ! 🥱🥱 Inilah yg terjadi di lapangan 🙈”
@nomerorae menulis, “mertua sy, baru operasi pagi, malamnya disuruh pulang, masih lemas, akhirnya keluarga komplen paling minta besok paginya. itu jg pulang jam 7 pagi besoknya msh lemas jd maks. 3hr nginapnya. tega banget😪dipikir kita ga byr, kan premi stiap bln byr.”
@ayutaradipa menulis, “Apakah semua rumah sakit itu sama habis Cesar belum sembuh bahlkan pingsan pingsan tetep 3 hari harus sudah pulang..bayangin yang dipelosok jalan susah perut habis dibedah nyampek rumah tambah parah 🥹”
@Hi_Zizi menulis, “Nyatanya BPJS tidak mengcover smua tindakan yang dilakukan untuk pasien sehingga membuat rs nombok.. apalagi rs pendidikan + rujukan layanan/cost rumah sakit yg di cover oleh bpjs hanya sedikit membuat rs rugi.. kami tentu tidak ingin pasien pulang tdk sembuh namun nyatanya..”
@KuroKaitou menulis, “Berarti BPJS zalim. Nyuruh RS obatin sampai sembuh, tapi bayarinnya sepaket udah fix. Ngga peduli perawatan pendek atau panjang. Padahal tingkat kesembuhan orang beda-beda. Gimana RS kecil pada ga bangkrut?”
@sapiinu menulis, “@BPJSKesehatanRI coba di sosialisasikan kepada masyarakat besaran coverage setiap diagnosa. agar Pasien sadar bhwbiaya ygsudah timbul sdh melewati coverage BPJS. dan Atur agar jika pasien mau dirawat sampai sembuh dlm satu periode rawatan mrk hrs bayar biaya diluar coverage bpjs.”
@Susansiti96 menulis, “Gak ada batasnya sampai berapa hari. Setauku sih gtu. karena pengalaman pribadi, itu sampai sembuh dan sesuai dari anjuran dokter boleh pulang atau gak. Jadi memang full di tanggung BPJS”
@OryzasativaFn menulis, “engga ada pembatasan rawat inap loh, 2 Minggu yang lalu adek aku sakit harus rawat inap sampai seminggu dan pake BPJS alhamdulilah ditanggung semuanya engga ada di suruh-suruh pulang kalau belum sembuh. menurut aku dengan adanya BPJS ini ngebantu banget.”
Dirut BPJS Kesehatan sebut tingkat kepuasan peserta naik
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut bahwa tingkat kepuasan peserta BPJS Kesehatan saat ini, memiliki tren yang meningkat.
“Berbasis pada survei yang dilakukan oleh pihak independen, kepuasan itu meningkat tajam,” kata Ali Ghufron Mukti di sela-sela acara The 17th ISSA International Conference on Information and Communication Technology in Social Security (ICT 2024), di Nusa Dua, Bali, Rabu (6/3/2024).
Namun demikian, Ghufron mengakui tidak semua peserta merasa puas dengan layanan BPJS Kesehatan.
“Yang masih ngomel-ngomel, ada. Tapi apakah ada perbaikan dan peningkatan kepuasan?, Jelas,” katanya.
Pihaknya mengatakan ada kenaikan 9 persen kepuasan peserta BPJS Kesehatan, dari 80 persen kini menjadi 89 persen.
Untuk terus meningkatkan mutu layanan, pihaknya terus melakukan berbagai cara, di antaranya Janji Layanan.
“Fasilitas kesehatan kalau mau kontrak dengan BPJS Kesehatan, kalau dulu ogah-ogahan, sekarang kalau kontrak, Anda janji dulu memberikan layanan yang bagus. Namanya Janji Layanan,” kata Ali Ghufron Mukti.
Menurut dia, ada lima poin dalam Janji Layanan, di antaranya faskes (fasilitas kesehatan) harus bisa menerima pasien hanya dengan KTP.
Kemudian faskes tidak mempersulit, tetapi mempermudah pasien.
Faskes juga diminta memberikan layanan dengan ramah tanpa diskriminasi, dan peserta BPJS Kesehatan boleh memberikan kesan layanan.
“Oh jelek, beri bintang satu. Oh bagus, bintang tiga. Bagus sekali, bintang lima,” katanya.
Ghufron menambahkan, Presiden RI Joko Widodo beberapa kali melakukan sidak ke sejumlah rumah sakit, untuk mengetahui layanan BPJS Kesehatan di rumah sakit tersebut.
Dia mengatakan upaya BPJS Kesehatan untuk memperbaiki layanannya terus dilakukan.
“Kami improvement-nya luar biasa. Dunia mengakui,” katanya.
International Social Security Association (ISSA) menggelar kegiatan The 17th ISSA International Conference On Information And Communication Technology In Social Security (ICT 2024) di Nusa Dua, Bali, 6-8 Maret 2024.
Dalam menggelar ICT 2024, ISSA bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yang merupakan penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 300 partisipan dari 71 negara.
(Sumber: Antaranews.com)