Business is booming.

Nadiem Trending, Netizen Sebut Menteri Spesialis Perusak Pendidikan

Menghilangkan ekskul wajib Pramuka di Sekolah adalah kebijakan non-Pancasilais …

Tagar Nadiem trending di media sosial X (Twitter) pada Senin (1/4/2024), menyusul netizen sebut Menteri Pendidikan itu sebagai spesialis perusak pendidikan karena menghapus ekstrakurikuler pramuka.

“Di tangan oligarki semua sistem telah dirusak. Hilangnya ekstra Pramuka adalah kejatuhan sistem pendidikan Indonesia. Nadiem spesialis perusak pendidikan, dengan dalih kurikulum merdeka. Yang artinya kurikulum suka-suka,” tulis pemilik akun Twitter @AGENDA21_EXPOSE, menanggapi tagar Nadiem yang trending hingga tercatat 2.111 ciutan yang disampaikan netizen.

Lalu pemilik akun Twitter @AidulFa menulis, “Saya alumni Pramuka sampai SMA, sbg Kerani. Banyak yg diperoleh dari kegiatan Pramuka utk pembentukan karakter. Nadiem hanya melihat pendidikan sbg “pabrik tenaga kerja”, bukan tempat pembentukan karakter.”

@nialubis_ menulis, “Dari nadiem makarim kita belajar bahwa tidak selamanya orang kaya itu pintar, ekstrakurikuler pramuka dimana itu adalah pembelajaran mental anak2 malah mau di hapus, dari pada kepramukaan dihapus lebih baik hapus mentri pendidikan itu.”

@ZAEffendy menulis, “Menghilangkan ekskul wajib Pramuka di Sekolah adalah kebijakan non-Pancasilais …”

@blank0429 menulis, “Saya gak yakin Mendikbud ga ngerti kalau Kepramukaan itu HAK Peserta didik. Karena itu dijamin UU, ya mesti rapat & bahas bareng pembuat Undang-Undang. Memangnya mau ngandalkan MK lagi buat edit UUnya? Mau ALIHKAN Perhatian Publik sampai bawa-bawa Pramuka, terlele!”

@meowlcat menulis, “pramuka kalian gak seru ya? dulu aku mah seru bgt pas sd. diajarin sandi rumput, morse, dkk pokoknya banyak deh. ada persami. harus masak sendiri, tiap kelompok dituntut kerja sama. ada lomba pramuka antar sd. gak ada bayar2an, gak ada plonco, the best pramuka ❤️”

@aap_14_ menulis, “Setuju sih. Pramuka engga usah diwajibkan. Dulu jaman sekolah ikut Pramuka bagi gue no value. Cuman main api unggun suruh bayar 100 ribu engga guna anjir. 😂”

@oschrly menulis, “Wah, Pramuka jaman gw super menyenangkan, sering camping di alam, belajar masang tenda, bikin api buat masak, belajar morse, belajar cari jejak, jurik malam, baca kompas, baca peta, belajar team work. Nature skills gw sampe skrg cukup baik krn hasil dari SD-SMP ikut Pramuka.”

@key_aish menulis, “Gimana pendidikan karakter anak jaman skg dgn kurikulum merdeka tanpa pramuka?”

@raenovaldy_ menulis, “Intinya eskul pramuka, paskib , dan pmr itu bagus tuk membangun karakter, keterampilan, dan kemandirian siswa, tapi ya emang generasi skr kan pada manja mentalnya emang setempe itu yang bru dikasih nada tinggi dikit aja dah langsung ke psikolog ya jadi makesense lah.”

@Jhon92850351 menulis, “Semua di cabut lama2 anak2 qta jadi liar liberal .dan tak ada saling gotong royong ..”

@fr_rudin menulis, “Lagian bos startup lu jadiin mendikbud, harusnya yg basic nya pengajar seperti guru dosen, yaudah jd nya pendidikan dianggap startup aja.”

@ageng_yudha menulis, “Alhamdulillah, emang udah wajarnya jadi ekskul pilihan saja. Lagian hari gini kok masih ada yg namanya “ekskul wajib”. Kalo wajib, masukin jadi mapel di dalam kurikulum sekalian aja..”

@_ind33 menulis, “Kasihan yang kegiatan Pramukanya ndak seru, dan malah jadi ajang dablehnya para kakak kelas … Karena jujur, saya pribadi kalau ndak masuk Pramuka, sampai sekarang saya masih jadi anak yang ndak berani bicara dan selalu memilih untuk memerhatikan dari sudut ruangan …”

@daeutifuls menulis, “Aku suka banget pramuka tapi emang cocoknya yg namanya ekstrakurikuler gak wajib dan biarkan anak memilih sesuai minatnya 🥰”

@konohamaruu1 menulis, “Pramuka tahun 80@n, 90@n apalagi di atas tahun 2000@n sangat berbeda. Dulunya untuk makan selalu masak sendiri, api unggun cari kayu bakar sendiri.. era sekarang semuanya dengan bayaran….”

@antikatanya menulis, “Sudah waktunya pramuka menyesuaikan zaman. Ga usah pake hubungan senior-junior. Apalagi seragam atribut ribet.”

Apa Benar Ekstrakurikuler Pramuka Tidak Lagi Wajib? Begini Penjelasan Kemendikbudristek

Pramuka disebut tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo pun memberikan penjelasan.

Baca Juga:  Akun Instagram Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Dihapus

Isu mengenai pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib ini muncul setelah diterbitkannya Permendikbudristek No 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, beberapa waktu lalu.

Pasal 34 Permendikbudristek itu menyebutkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 959) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Mengenai hal ini, Kepala BSKAP yang akrab disapa Nino ini mengatakan, “Sekolah tetap wajib menawarkan pramuka sebagai salah satu ekskul. Ketentuan ini tidak berubah,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).

Nino mengatakan, Permendikbudristek 12/2024 mewajibkan sekolah menyelenggarakan minimal satu kegiatan ekstrakurikuler.

“Karena UU kepramukaan mewajibkan satuan pendidikan untuk memiliki gugus depan, jika sekolah hanya menyediakan 1 ekskul, maka ekskul tersebut praktis adalah Pramuka,” tambahnya lagi.

Oleh karena itu, dia menegaskan, dengan adanya ketentuan di UU No 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka maka ekstrakurikuler Pramuka tetap harus ada di sekolah.

Adapun implementasinya setelah ada Permendikbudristek No 12/2024 ini, ujar Nino, nanti akan diperjelas aturan teknisnya di panduan Implementasi Kurikulum Merdeka yang akan diterbitkan sebelum tahun ajaran baru.

Ketentuan Ekstrakurikuler di Permendikbudristek No 12/2024

Ketentuan mengenai ekstrakurikuler di Permendikbud No 12 Tahun 2024 ialah kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mengembangkan potensi bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian siswa.

Fungsi ekstrakurikuler ialah tidak hanya untuk fungsi pengembangan, namun juga fungsi sosial, rekreatif, dan juga fungsi persiapan karier siswa melalui pengembangan kapasitas.

Jenis ektrakurikuler yang berlaku di sekolah ada 5 yaitu:

1. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;

Baca Juga:  Sambo Trending, Netizen Ragu Hakim Vonis Hukuman Mati

2. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

3. Latihan olah-bakat atau latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;

4. Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis Al-Quran, retret; atau

5. Bentuk kegiatan lainnya.

Format ekstrakurikuler

1. Individual, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik secara perorangan.

2. Kelompok, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh kelompok-kelompok Peserta Didik.

3. Klasikal, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik dalam 1 (satu) rombongan belajar.

4. Gabungan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik antar rombongan belajar.

5. Lapangan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah Peserta Didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan.

(Sumber: sindonews.com)

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...