Jakarta Trending, Netizen Kini Soroti PSI dan PDIP Mingkem saat Banjir
Tanya PSI dan PDIP koq pada diam Jakarta banjir?
Tagar Jakarta trending di media sosial X (Twitter) pada Kamis (4/4/2024), menyusul kota Metropolitan itu kini dilanda banjir karena curah hujan tinggi dan luapan kali.
Hujan deras, Jakarta banjir lagi, PSI hilang lagi, PJ heru alasan apa lagi?🙂 pic.twitter.com/5WpRzIg1AO
— 5teV3n_Pe9eL (@5teV3n_Pe9eL) April 3, 2024
Netizen pun gaduh menanggapi tagar Jakarta yang trending hingga tercatat 48.100 ciutan yang disampaikan netizen.
“Buset ini jakarta.. wkwkwkw .. udh lama lho aku gak melihat.. genangan.. di mana mana. Tapi hebatnya, tak ada yg ribut ribut,” tulis pemilik akun Twitter @FeniRose_, menanggapi tagar Jakarta yang trending.
Lalu pemilik akun Twitter @YudhaNaren78184 menulis, “Inilah karya terbaik PJ Gubernur Heru Pilihan Kakang Mas @jokowi. Jogetin aja oke gass oke gass tambah dua torang gass 😄”
@hidahidaan menulis, “Biasanya yang berisik @psi_id. Sekarang udah ga berisik karena gubernurnya bukan Anies lagi, melainkan orang pilihan Jokowi. Karena PSI membadut ke Jokowi, jadi deh mereka ga berani berisikin Heru.”
@BudiWaludin menulis, “Tanya PSI dan PDIP koq pada diam Jakarta banjir??”
@saifulteladan menulis, “Keributan tentang genangan hanya tinggal kenangan.”
Kisah Nyata @psi_id biasa pada ribut ko sekarang pada diam pic.twitter.com/cxKFUbRXxh
— NyiRoroKaler (@NyaiMom2) April 3, 2024
@sastro1000 menulis, “Sudah dapet tulang jadi gak menggonggong lagi mba.”
@alboy_aboe menulis, “Org yg meributi pak anies saat Jd gubernur kan jls org gila semua🤣🤣 bukti nya skrg mrk pada sembuh karena pak anies ngga menjabat lg🤣🤣”
@SYAWALH menulis, “Yang paling lucu selain @psi_id adalah @PDI_Perjuangan, Dulu juga vokal banget, sekarang uda diludahin rezim yg kadernya sendiri di Pilpres aja masih nurut diem kek binatang piaraan.”
BPBD DKI: 40 RT dan lima ruas jalan tergenang banjir hingga Kamis pagi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 40 rukun tetangga (RT) dan lima ruas jalan tergenang banjir hingga Kamis pagi pukul 04.00 WIB.
“Banjir saat ini menjadi 40 RT dan lima ruas jalan yang ada di wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Sebanyak 40 RT itu terdiri dari tiga RT di kawasan Jakarta Barat yakni satu RT di Kedoya Selatan dengan ketinggian air 60 centimeter (cm) serta dua RT di Kembangan Selatan dengan ketinggian air 50 cm. Banjir di kedua wilayah tersebut disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Selanjutnya, ada tujuh RT di Jakarta Selatan yakni satu RT di Pela Mampang dengan ketinggian air 30 cm disebabkan luapan Kali Mampang; satu RT di Kebagusan dengan ketinggian air 35 cm disebabkan luapan Kali Pesanggrahan; serta empat RT di Pejaten Timur dengan ketinggian air 80 cm yang disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.
“Satu RT di Ragunan dengan ketinggian air 55 cm yang penyebab curah hujan tinggi,” imbuh Isnawa.
Lebih lanjut, ada sisa 30 RT di kawasan Jakarta Timur yakni satu RT di Lubang Buaya dengan ketinggian air 90 cm yang disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Molek; tiga RT di Kampung Melayu dengan ketinggian air 175 cm yang disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung, serta lima RT di Cawang dengan ketinggian air 140 hingga 170 cm yang disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.
Tercatat ada 10 RT di Cipinang Melayu banjir dengan ketinggian air 40 cm yang disebabkan curah hujan tinggi serta 10 RT di Makasar dengan ketinggian air 80 hingga 120 cm yang disebabkan curah hujan tinggi.
“Satu RT dengan ketinggian air 50 cm yang penyebab curah hujan tinggi dan Luapan Kali Cijantung,” ujar Isnawa.
Selain itu, terdapat lima ruas jalan tergenang banjir yakni Jalan Kemang Utara IX, Bangka, Jakarta Selatan dengan ketinggian 50 cm dan Jalan Raya Mabes Hankam (Titik Kenal Hanura), Bambu Apus, Jakarta Timur dengan ketinggian 50 cm.
Banjir juga menggenangi Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur dengan ketinggian 15 cm, Jalan Diklat Depsos, Rambutan, Jakarta Timur dengan ketinggian 50 cm, dan Jalan Pagelarang, Setu, Jakarta Timur dengan ketinggian 60 cm.
Dari titik-titk banjir tersebut, terdapat dua lokasi yang menjadi pengungsian. Sebanyak enam Kepala Keluarga (KK) atau 24 warga Kebagusan mengungsi di RPTRA Bagus dan dua Kepala Keluarga (KK) atau 10 warga Kampung Melayu mengungsi di aula Masjid Ittihadul Ikhwan.
(Sumber: antaranews.com)