Oknum Satpol PP Pukul Wanita Hamil, Begini Ceritanya
Oknum Satpol PP itu Kemudian Dipeluk Anggota Polisi Keluar Kafe

Beredar video Satpol PP pukul pemilik Kafe karena dianggap masih buka saat razia penertiban Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Yang menjadi sorotan, salah seorang oknum Satpol PP memukul wanita pemilik kafe yang tengah hamil 9 bulan.
Video yang merekam tindakan pemukulan itu kemudian viral di media sosial.
Kejadian ini berawal ketika Satpol PP mendatangi warung atau kafe milik pasangan suami istri bernama Nur Halim (26) dan Riana (34) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Saat itu, oknum Satpol PP tersebut terlibat adu mulut dengan pasutri pemilik warung kopi.
Tanpa diduga, pelaku memukul Nur Halim yang ketika itu sambil merekam video menggunakan ponselnya.
Karena sang suami mendapat tindakan kekerasan, sang istri yang tidak terima coba melakukan pembelaan.
Ia sempat mengambil ember dan melemparkannya ke salah satu petugas Satpol PP.
Secara spontan oknum Satpol PP tersebut memukul Riana.
Usai melakukan tindakan kekerasan, oknum Satpol PP itu dipeluk anggota polisi keluar warung kopi oleh rekannya.
Pemilik warung tampak tidak terima atas perlakuan oknum Satpol PP Gowa itu, dan mengancam akan melaporkan kejadian itu ke polisi.
Aksi kekerasan yang dilakukan oknum Satpol PP itu terjadi pada Rabu (14/7/2021) malam.
Seperti disebut dalam youtube Kompas TV, Nur Halim mengatakan, ketika Satpol PP datang, warungnya sudah tutup tidak melayani pembeli.
Dirinya mengaku mengikuti aturan pemerintah terkait penerapan PPKM.
“Saat kejadian kami sedang live cari nafkah jualan di Facebook karena warung sudah kami tutup. Kami ikuti aturan yang ada dan mereka masuk tegur kami bahkan memukul kami,” kata Nur Halim, Kamis (15/7/2021).
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gowa, Alimuddin Tiro, saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui kejadian tersebut.
“Itu oknum ya bukan institusi dan sampai sekarang saya belum ketemu dengan yang bersangkutan (pelaku) dan akan melakukan tindakan sesuai dengan prosedur,” ucap Alimuddin dikutip dari Kompas.com.
Usai kejadian tersebut, Nur Halim dan Riana melaporkan penganiayaan tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Resor (Polres) Gowa.
Namun, ketika tengah melaporkan penganiayaan yang dialaminya, tiba-tiba Riana pingsan.
Ia pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf.
Terkait dugaan penganiayaan ini, Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bajeng Ipda Haryanto mengatakan sudah menerima laporannya.
“Tadi ada insiden saat razia PPKM dan sementara kami menerima laporannya namun tiba-tiba korban jatuh pingsan mungkin karena kontraksi sebab korban ini tengah hamil sembilan bulan,” kata Haryanto.