Aksi Demo Tolak PPKM Bermunculan, Netizen Minta Usut Dalangnya
Pendemo tolak PPKM dianggap tak punya empati

Tagar Bongkar Biang Rusuh atau #BongkarBiangRusuh trending twitter.
Tagar tersebut terkait aksi unjuk rasa atau demo menolak PPKM terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.
Terutama di Bandung, Jakarta, hingga Ambon.
Aksi demo untuk sementara bisa dikendalikan, polisi berhasil menahan sejumlah pendemo.
Dan diantara pendemo terbukti ada yang positif corona.
Sedang di twitter, netizen kecam pendemo tolak PPKM yang dianggap melakukan aksi tidak terpuji.
“Yang demo tidak manusiawi, lihatlah perjuangan para nakes yang berjuang sampai saat ini sampai banyak korban nakes yang berjatuhan… #BongkarBiangRusuh,’ tulis akun @lida_dara.
Berikut Cuitan sebagian netizen terhadap aksi pendemo tolak PPKM
@muannas_alaidid: Jangan ragu tangkap & usut tuntas apapun latar belakangnya mulai hoax covid, tuduh vaksin pembunuhan massal bahkan sampai hati ada oknum manfaatkan kesulitan rakyat hari ini akibat pandemi global untuk mengulingkan pemerintahan sah @DivHumas_Polri
@HollandNikkita: Data WHO yang meminta RI untuk menerapkan PPKM agar penyebaran covid tidak secara terus menerus menyebarluas.. Ini malah pada demo yang membuat penyebaran covid makin tinggi #BongkarBiangRusuh
@FiraAyuslsblaa: Lihatlah orang yang antri utk dapat rumah sakit krn covid, banyak tangisan duka dinegeri ini, mana hadi nuranimu?? Tidak etis pandemi kalian jadikan kesempatan untuk menjatuhkan pemerintah #BongkarBiangRusuh
@kuta_Lovers: Kami 86 juta pemilih @jokowi siap Melawan mu..! #OposisiBiadab Ape Loe…!!
@Natali_Cristi3n: Kadrun Jangan coba -coba berani turunkan Jokowi,kalean akan berhadapan dgn kami Rakyat NKRI Bendera Indonesia #SayaPercayaJokowi #bongkarbiangrusuh
@sami86pilang: Saya berharap aparat hukum tindak tegas para penggagas aksi ini. Jgn nyawa di pertaruhkan hanya demi nafsu politik.
@tukangrosok___: Sebagai Mahasiswa harusnya ngasih contoh yg baik bagi masyarakat umum.Saat situasi PPKM Level 4 sprt ini dilarang berkumpul/mengumpulkan massa Mahasiswa malah ngadain Demo. Kan Gubluk Namanya ?
@ZulfaWahyuni7: Disaat banyak orang memperjuangkan jawanya Karena dampak covid19, tapi kalian tidak punya Hati sama sekali, kalian pendemo Adalah penjahat yang menambah kesengsaraan rakyat #BongkarBiangRusuh
@kenapakuhidup: Presiden dan Wakil Presiden itu pasti saling membantu dan melindungi jadi tidak mungkin ada yg dilengserkan dong. Gus dur Megawati KAMMI #bongkarbiangrusuh #ayodongberpikirpositif
Cuitan Denny Siregar
Sebelumnya Pegiat Media Sosial Denny Siregar mengingatkan akan adanya aksi demonstrasi di tengah masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Demonstrasi tersebut, menurut Denny, akan mengusung protes terhadap pemberlakukan PPKM Darurat.
“Hati-hati ya, ada rencana gerakan demo yang akan bawa nama-nama rakyat kecil yang terjepit PPKM darurat,” tulis Denny di Twitter, dikutip pada Jumat (23/7/2021).
Denny menyebut, pihak oposisi akan turut dalam aksi tersebut.
Selain itu, para eks Hisbut Tahrir Indonesia dan Front Pembela Islam juga akan turut serta.
Menurut Denny, dalam demo tersebut akan menggaungkan presiden Joko Widodo untuk mundur dari jabatannya.
“Demo itu akan diikuti partai oposisi, HTI & FPI juga kelompok Anarko yang bikin ribut. Ujungnya mereka akan serukan Jokowi supaya mundur. Yang demo bukan rakyat kecil,” ungkapnya
Denny Siregar menyoroti aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa di Ambon, Maluku yang berujung meminta Joko Widodo mundur dari jabatan presiden.
Denny Siregar menyesalkan aksi demo yang awalnya menolak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) justru punya agenda lain yakni mendesak Jokowi lengser.
Denny menyebutkan bahwa aksi tersebut berbau politis.
“Demo mah demo aja, gak usah pake nuntut turun dr jabatan segala. Keliatan banget sih politisnya. Basi,” ungkapnya di Twitter, Selasa (20/7/2021)
Seperti diketahui, puluhan mahasiswa Universitas Pattimura Ambon berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Senin (19/7/2021).
Lalu aksi demo serupa terjadi di Bandung dan Jakarta, namun semuanya bisa dikendalikan.