Sepak Terjang Budhi Sarwono, Kini Diambang Kasus Dugaan Korupsi
Bupati Banjarnegara yang Kenyang Pengalaman Hidup
Hari-hari ini Bupati Banjarnegara sedang dalam sorotan. Dugaan korupsi Dinas PUPR di lembaga yang dipimpinnya membuat ia tak bias tidur nyenyak.
Apalagi Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggeledah tiga lokasi di Banjarnegara, Jawa Tengah pada Selasa (10/8/2021).
Tak tanggung-tanggung, penggeledahan dilakukan di Rumah Dinas Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono di Jl Dipayuda Kelurahan Kutabanjarnegara, Kecamatan Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kemudian KPK menggeledah Kantor Bupati Banjarnegara di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dan sebuah rumah kediaman di Krandengan, Kecamatan Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dari Jakarta, Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu (11/8/2021), telah menyita sejumlah dokumen penting dalam penggeledahan.
Dengan adanya tahap penyidikan tersebut, KPK telah menetapkan tersangka.
Namun, menurut Ali, kronologi kasus termasuk pihak-pihak yang dijadikan tersangka belum dapat diumumkan.
KPK belum dapat mengumumkannya dan akan dilakukan saat penangkapan dan atau penahanan telah terhadap tersangka,” ucap Ali.
Siapa Budhi Sarwono
Budhi Sarwono (atau Hanzi: Wing Chin) lahir di Banjarnegara, 27 November 196 ( umur 58 tahun).
Ia adalah politikus Indonesia berketurunan Tionghoa yang menjabat sebagai Bupati Banjarnegara periode 2017–2022.
Ia bersama Syamsudin berhasil memenangkan pemilihan umum Bupati Banjarnegara 2017 dengan suara sebanyak 285.117 dan dilantik bersama tiga pasangan kepala daerah lainnya oleh Gubernur Ganjar Pranowo pada 22 Mei 2017.
Pasangan Budi Sarwono – Syamsudin didukung PPP, Partai Demokrat dan Partai Golkar
Budhi dilahirkan dari pasangan Soegeng Boedhiarto dan Karolinna, serta memiliki delapan bersaudara.
Soegeng merupakan seorang veteran Indonesia dengan nomor 10.024.979/PK dan mantan anggota Pos Rahasia dalam Kota Corp Polisi Militer Djawa (CPMD) yang bertugas sebagai penyadap intelijen.
Menurut pengakuannya, Budhi sempat menjadi seorang bandar narkoba dan kemudian mengalami mati suri akibat overdosis penggunaan.
Di saat itulah dirinya mengalami perjalanan spiritual ketika mati suri dan kembali di hidupkan. Setelah itu, ia menemukan hidayah dan memeluk agama Islam pada 1998.
Berdasarkan data di laman elhkpkn.kpk.go.id, pada 25 Januari 2021 Budhi melaporkan total harta kekayaannya mencapai Rp23.812.717.301.
Rinciannya, Budhi memiliki dua bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Banjarnegara senilai Rp1.292.495.014.
KPK mencatat Budhi memiliki harta bergerak lainnya Rp54.200.000, surat berharga Rp10.826.607.919, serta kas dan setara kas senilai Rp11.639.414.368.
Dia tercatat tidak memiliki alat transportasi dan tidak memiliki utang maupun piutang.
Budhi Sarwono pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia, Dewan Penasehat GAPENSI BANJARNEGARA dan Ketua DPP PITI