Penolakan Nama Jalan Ataturk di DKI Berlanjut, Wagub DKI Hormati Turki
HNW Klaim Mayoritas mutlak mereka MENOLAK nama jalan Ataturk
Penolakan nama jalan pahlawan Turki Mustafa Kemal Ataturk di Jakarta masih berlanjut.
Alasan penolak karena Mustafa Kemal Ataturk tokoh sekuler.
Usulan Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta adalah usulan pemerintah Turki sendiri saat nama Soekarno juga akan dijadikan nama jalan di Turki.
Karena itu sebagian netizen heran dengan penolakan tersebut.
Orang-orang Indonesia yang menolak Mustafa Kemal Ataturk seolah lebih Turki dari orang Turki sendiri.
Beikut Cuitan Netizen terkait Turki dan Ataturk
@Haikal_Hassan: Dia berwasiat sebelum kematiannya agar umat Islam tidak sholat jenazah. Ataturk berkata di hadapan parlemen Turki pada tahun 1923 bahwa sekarang kita berada di abad ke-20 di Era Industri ini kita tidak butuh lagi Kitab yang membahas buah Tin dan Zaitun (maksdnya Al-Qur’an)
@Lelaki_5unyi: Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta menyatakan menolak wacana nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk, dijadikan nama salah satu jalan di DKI Jakarta. Berikut ini pernyataan KH Munahar Muchtar Ketua MUI DKI
@hnurwahid: Harusnya Wagub @ArizaPatria, memperhatikan respons Rakyat al dg cuitan2 thd wacana menjadikan Kemal Pasya Ataturk sbgmn nama jalan di Jakarta. Mayoritas mutlak mereka MENOLAK. Harusnya hubungan yg baik Turki Indonesia ditingkatkan,jangan dicederai dg wacana kontroversial spt ini.
@musniumar: Maaf saya menolak keras Ataturk dibuatkan nama jalan di Jakarta. Mustafa Kemal Ataturk adalah simbol sekularisme dan anti Islam di Turki yg tdk pantas diabadikan di Ibukota negara yg berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa (Psl 29 ayat (1) UUD 45)
@olietamami: Teman seasramaku 27 mahasiswa muslim Turki, mereka semua membanggakan Kemal Atatürk, bahkan di Azerbaijan juga berdiri megah patung Mustafa Kemal Atatürk. Prof bawa nama umat Islam klaim menolak dibuat patung Atatürk, umat Islam yg mana? Ujung2nya suruh nonton & subscribe yutup
@__Sridiana_3va: Maaf pak Wagub @ArizaPatria kami dengan segala hormat kami menolak nama tokoh sekuler itu dipakai di negeri ini untuk alasan apapun, mohon hargai pendapat kami yg mewakili banyak rakyat Indonesia
@daien___: Gua heran sama orang yg nolak rencana ini. Masa iya si takut bener sama nama jalan, cuma gara gara tokoh sekuler. Lagian kan yg usul kasih nama Ataturk tuh dr Turki nya.
@helitempur: Attaturk mending drpd Mao, Attaturk itu memurnikan budaya & bahasa Turki. Meskipun Islam juga kena efek pemurniannya.
@dupdavinci: Susah nih kalo udah disambungin sama agama padahal cuman masalah politik In fact juga kenapa mayoritas muslim nggak nyalahin enver pasha, doi yg nyari gara2 ikutan PD I yg akhirnya kalah dan wilayah turki makin sempit. Mangkanya ada Ataturk yg pengen balikin turki
@Rensasss: Orang indo lebih Turki dari orang Turki sendiri
Mustafa Kemal Ataturk di Menteng
Sebelumnya Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal membenarkan rencana penamaan Jalan Mustafa Kemal Ataturk di Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut dia, pemberian nama itu merupakan upaya untuk mendekatkan diri antara RI dan Turki.
Sebagai imbal balik, sambung dia, Turki mengizinkan agar nama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara diberi nama Ahmed Sukarno.
Dia menjelaskan, pemberian nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk di Jakarta sebagai konsekuensi atas nama Jalan Ahmed Sukarno di Ankara, lantaran status keduanya sebagai pendiri negara Turki dan Indonesia.
“Sebagai simbol kedekatan kedua bangsa yang sudah dimulai sejak abad ke-15, Turki setuju memenuhi permintaan kita untuk memberikan nama jalan di depan KBRI Ankara dengan nama Bapak Proklamasi kita, Ahmet Sukarno. “
“Sesuai tata krama diplomatik, kita akan memberikan nama jalan di Jakarta dengan nama jalan Bapak Bangsa Turki,” ujar Lalu ketika dihubungi Republika di Jakarta, Senin (18/10).
Menurut Lalu, yang berwenang menentukan lokasi jalan bukan pemerintah Indonesia atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dia menyebut, pemerintah Turki yang akan memilih lokasi untuk dinamakan Jalan Mustafa Kemal Ataturk.
Lalu berharap, pemberian nama itu bisa merepresentasikan harapan rakyat Turki untuk Indonesia.
“Yang akan menentukan nama jalannya bukan pemerintah Indonesia dan juga bukan Pemda DKI.
“Pemerintah Turki yang akan menentukan nama jalan tersebut nanti. Kita masih menunggu usulan namanya,” kata mantan direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri tersebut.
“Apapun nama jalan itu nanti, pasti itu mewakili harapan pemimpin dan rakyat Turki,” ujar Lalu menambahkan.
Sedang Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan rencana penamaan salah satu ruas jalan di Ibu Kota dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk merupakan bagian dari kerja sama Indonesia dan Turki.
“Jadi sama-sama ini Insya Allah bagian dari kerja sama antara Indonesia dan pemerintah Turki,” kata Riza di Jakarta, Minggu (17/10).
Riza belum bisa memastikan lokasi ruas jalan yang rencananya akan menggunakan nama presiden pertama Turki itu apakah di Menteng, Jakarta Pusat atau lokasi lain.
Meski begitu, Riza berjanji akan mengumumkan lokasi nama jalan yang rencananya bernama Ataturk itu dalam waktu dekat. “Nanti akan kami sampaikan,” ucap Riza.