Business is booming.

Trending, Gus Yaqut Benteng Terakhir Pluralisme, Toleransi, dan Demokrasi

Satu kata untuk yang mau coba2 menghalangi Gus Yaqut, Lawan!

Toleransi trending, ternyata berkaitan dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (YCQ) atau Gus Yaqut.

Gus Yaqut belakangan ini sedang menerima hujatan terkait perbandingan toa masjid dan suara anjing hingga suara truk.

Meski tak pernah menyebut suara adzan, narasi yang beredar Gus Yaqut menganalogikan suara azan disamakan dengan suara gongongan anjing.

Dan meski sudah diklarifikasi, narasi itu terus beredar sehingga GP Ansor membuat pernyataan berada dibelakang Gus Yaqut.

Mereka menyatakan melawan pihak-pihak yang hendak menjatuhkan mantan Ketua GP Ansor tersebut.

Gus Yaqut adalah benteng terakhir pluralisme, toleransi, dan demokrasi. Satu kata, Lawan!

Berikut cuitan sejumlah netizen terkait toleransi

@YoudieBanser: Gus  @YaqutCQoumas adalah benteng terakhir pluralisme, toleransi, dan demokrasi. Ibarat Gus Dur  @GUSDURians muda yang hadir ditengah kita saat ini,  Satu kata untuk yang mau coba2 menghalangi beliau, Lawan!

@Official_Ansor: Gus Yaqut adalah benteng terakhir pluralisme, toleransi, dan demokrasi. Satu kata, Lawan!

@RiuRizkiUtomo_: Ya… Saya bersama gus   @YaqutCQoumas . Beliau inilah yg mengakomodir Muslim Moderat di Indonesia agar @Kemenag_RI bisa menjadi milik semuat Umat Agama di Indonesia dan memperjuangkan Toleransi demi kemajuan Peradaban Bangsa Indonesia.

@herricahyadi: Menurut sy sih gpp ya kalau mrk begini. Hak mrk kok utk membentengi sesuatu. Yg mrk bentengi kan: pluralisme, toleransi, demokrasi. Biarin aja. Tapi kalau ada mau bentengin agama, harapan sy, mrk jangan ikutan atau nyinyir. Kan sudah beda. Masing-masing aja.

Baca Juga:  Profil Mino Raiola, Super Agen Ternama yang Dikabarkan Meninggal Dunia

@B1nk74: Para jidat hitam mau memanfaatkan kesempatan utk mnjatuhkan sang menteri yg slalu mengedepankan toleransi…  Maka km warga NKRI siap menjaga sang menteri..

Seperti diketahui Gerakan Pemuda Ansor atau GP Ansor bersuara atas banyaknya hujatan yang mengarah kepada Gus Yaqut.

Ormas sayap NU itu menegaskan Gus Yaqut itu benteng terakhir lho.

Sebagaimana diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut belakangan ini jadi sorotan publik nasional setelah mengeluarkan surat edaran pengeras suara masjid musala.

GP Ansor belain Gus Yaqut karena Gus Yaqut benteng terakhir pluralisme toleransi.

Selain itu, Gus Yaqut memicu amarah sebagaian muslim Indonesia gegara ucapannya soal suara azan dan gonggongan anjing, saat menjelaskan polemik surat edaran yang ia keluarkan.

Nah GP Ansor mendukung Gus Yaqut benteng terakhir demokrasi.

Melalui postingannya, GP Ansor menegaskan dukungan kepada Gus Yaqut yang merupakan Ketua Umum GP Ansor.

Sebagai bentuk dukungannya, GP Ansor merilis flyer di akun media sosialnya.

Selain itu dukungan kepada Gus Yaqut mengalir dari Kadensus 99 Ansor, Nuruzzaman atas keputusan Menteri Agama mengeluarkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Kadensus Ansor itu meminta seluruh kader GP Ansor untuk melindungi dan mendukung Gus Yaqut. Jangan diam saja gitu dong.

“Saatnya kita kader-kader Ansor kader Banser menjaga, karena kita tahu komitmen yang dibuat Gus Yaqut itu sama dengan kita, perjuangan kita sama, kita satu komando. Bagaimana caranya kita menghadapi mereka,” jelas Nuruzaman dalam siaran IG GP Ansor.

Dia meminta kader Ansor untuk tidak bengong saja melihat Gus Yaqut dihujat sana sini karena mengeluarkan surat edaran tersebut.

Baca Juga:  Cuti Bersama Ditetapkan, 14 Juta Warga Jabodetabek Akan Mudik

Profil  Yaqut Cholil Quomas

Yaqut Cholil Qoumas yang lebih dikenal sebagai Gus Yaqut lahir 4 Januari 1975.

Ia adalah Menteri Agama Republik Indonesia di Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Desember 2020.

Sebelumnya, ia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Ia adalah putra dari K.H. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri PKB dan saudara dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Yahya Cholil Staquf.

Ia pernah menjabat Wakil Bupati Rembang periode 2005–2010 dan Anggota DPRD Kabupaten Rembang periode 2004–2005.

Lulus dari SDN Kutoharjo (1981–1987), Gus Yaqut lantas melanjutkan pendidikannya ke SMPN II Rembang (1987–1990)

Lalu meneruskan pendidikannya ke SMAN II Rembang (1990–1993) dan melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia jurusan sosiologi namun tidak selesai.

Yaqut lahir dari keluarga pendiri dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

Ayah dari Yaqut, K.H. Muhammad Cholil Bisri, adalah salah satu pendiri dari PKB.

Sejak muda,Yaqut sudah aktif berorganisasi dan mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia cabang Depok (1996–1999).

Sebagai kader PKB di Rembang,Yaqut dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Rembang (2001–2014).

Pada tahun 2004, Yaqut terjun ke arena politik praktis dan menjadi Anggota DPRD Kabupaten Rembang (2004–2005).

Kemudian, Yaqut maju mencalonkan diri menjadi calon wakil bupati mendampingi Moch Salim pada Pilkada 2005 dan kemudian terpilih menjadi Wakil Bupati Rembang (2005–2010).

Pada tahun 2011, Yaqut semakin aktif melebarkan sayap organisasinya dan diberi tanggung jawab memimpin organisasi sayap kepemudaan dari NU yaitu GP Ansor.

Ia adalah Ketua DPP GP Ansor pada 2011–2015.

Kemudian, pada tahun 2012, Yaqut menjadi Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah hingga 2017.

Baca Juga:  Profil Band Arctic Monkeys, Namanya Trending Usai Konser di Jakarta Beach City International Stadium Ancol

Pada 2015, ia terpilih sebagai Ketua Umum GP Ansor.

Pada Pemilu 2014, Yaqut mencalonkan diri sebagai calon Anggota DPR RI dari dapil Jawa Tengah X, tetapi gagal meraih kursi.

Setelah Hanif Dhakiri dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja,Yaqut dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014–2019 sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW).

Ia kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2019–2024.

Yaqut Cholil Qoumas (Yaqut) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor 2015–2020.

Pengesahan terpilihnya Yaqut disampaikan oleh Nusron Wahid.

Sebagian besar pimpinan cabang maupun wilayah GP Ansor sebelumnya telah menyampaikan dukungannya kepada Yaqut sebagai calon tunggal.

Yaqut yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PP GP Ansor.

Pertama masuk Senayan di Komisi III, saat ini duduk di Komisi VI DPR-RI.

Selama pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017, Yaqut mendukung Basuki Tjahaja Purnama, menyebut gubernur Kristen itu sebagai “Sunan” Kalijodo.

Di bawah Yaqut, GP Ansor mendukung Joko Widodo dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019.

Pada September 2019, Yaqut mengunjungi Kota Vatikan dan bertemu dengan Paus Fransiskus, di mana ia mewakili GP Ansor untuk mengungkapkan dukungan organisasi terhadap Dokumen Persaudaraan Manusia.

Pada tanggal 22 Desember 2020, diumumkan bahwa Yaqut telah ditunjuk sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.

Penujukannya mengejutkan para analis politik yang memperkirakan saudaranya Yahya Cholil Staquf atau Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

Setelah dilantik pada 23 Desember, dia membuat pernyataan untuk melindungi hak-hak kaum minoritas di Indonesia.

Ia juga menjelaskan niatnya untuk mencegah penyebaran populisme Islam di Indonesia.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...