Rocky Gerung Sebut Jokowi Bajingan Tolol, Hastag TangkapRockyGerung Berkumandang
@Dennysiregar7: Rocky Gerung kali ini sangat offside... Ini penghinaan terhadap Presiden.
Rocky Gerung (RG) trending. Video Rocky menghina Presiden Jokowi sebagai ‘Bajingan Tolol’ membuat marah publik, umumnya para pendukung Presiden Jokowi.
Mereka menganggap hinaan RG sudah diangga[ keterlaluan. “Sudah offside,” kata Denny Siregar,
Karena itu bersamaan dengan trending Rocky Gerung juga trending #TangkapRockyGerung
Dikabarkan sebanyak 50 perwakilan organ pendukung Jokowi juga sudah ke Mabes Polri melaporkan ulah RG yang keterlaluan.
Rocky Gerung sudah beberapa kali dilaporkan ke polisi terkait Presiden Jokowi, namun sejak itu selalu bebas berkeliaran.
Belakangan juga muncul ajakan Rocky Gerung untuk makar
Hal itu membuat pendukung Jokowi meminta polisi tidak melempem, mereka meminta RG ditangkap dan dipenjarakan.
Berikut cuitan netizen terkait Rocky Gerung dan #TangkapRockyGerung
@tjhinfar: Rocky Gerung ini SAMPAH !!! Otaknya sudah tersumbat kekentalan sperma jadi pikirannya jadi dungu #TangkapRockyGerung
@Dennysiregar7: Rocky Gerung kali ini sangat offside… Ini penghinaan terhadap Presiden.
@Miduk17: BREAKING NEWS Sore ini, lebih dari 50 perwakilan Organ Relawan pendukung & Loyalis Jokowi RESMI melaporkan Rocky Gerung ke BARESKRIM POLRI. RG diduga MENGHINA Jokowi & MERENDAHKAN presiden RI dgn kata2 “BAJING*AN TOL*L” dsb Konferensi pers menyusul pukul 20.00 WIB di Bareskrim. #TangkapRockyGerung
@seruanhl: Sah!! Rocky Gerung dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Mari kita tunggu bagaimana sikap pihak kepolisian dalam menindaklanjuti kasus ini. Apakah mampu mengambil tindakan tegas atau tetap diam? #PenjarakanRockyGerung #TangkapRockyGerung
@ch_chotimah2: Menghina kapolri ditangkap. Menghina institusi polri / TNI ditangkap. Menghina artis ditangkap. Lalu knp yg menghina Presiden Panglima tertinggi dibiarkan? Apa kalian cuma berani sama rakyat kecil takut sama Rocky Gerung? @mohmahfudmd @ListyoSigitP #TangkapRockyGerung
@ariefrasyad: Semoga kali ini Rocky Gerung kena batunya. Udah jelas offiside scr gamblang mengatakan Presiden #TangkapRockyGerung
@jokowi: BAJINGAN YG TOLOL DAN PENGECUT, SERTA MENGHASU MASYARAT untu membuat kemacetan di Jalan Toll tgl 10 Agustus. @mohmahfudmd @ListyoSigitP @DivHumas_Polri #TangkapRockyGerung
@HmfaqihA: Anda Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi sebagai “Bajingan Tolol”? Sebagai Warga Negara Indonesia maka saya jawab dengan keras pernyataan anda yaitu “bahwa andalah BAJINGAN TOLOL itu”. Anda telah menghina Presiden Jokowi dgn membabi buta. Apakah seperti ini harus dibiarkan ? #TangkapRockyGerung
@triwul82: Memang ada saja ulah Rocky Gerung. Setiap kali berucap, ada aja bikin masalah. Kali ini Rocky Gerung benar-benar keterlaluan, dan telah secara gamblang menghina Presiden @jokowi dengan kata-kata kotor dan kasar di muka publik. #TangkapRockyGerung
@BiLLRaY2019: Presiden begini kok dibilang Rocky Gerung “BAJINGAN YANG TOLOL” Sebaiknya @mohmahfudmd @ListyoSigitP @DivHumas_Polri mundur aja, klo gak berani… #TangkapRockyGerung
@HerrihermantoSp: Ini sudah parah ini, provokasi masyarakat untuk makar terhadap pemerintah. Rocky gerung harus dilaporkan #TangkapRockyGerung
Profil Rocky Gerung
Drs. Rocky Gerung lahir 20 Januari 1959, i adalah seorang filsuf, akademisi, dan intelektual publik Indonesia.
Ia merupakan salah seorang pendiri Setara Institute dan fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Ia pernah mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia.
Ia merupakan kakak dari Grevo Gerung yang saat ini menjadi dosen di Universitas Sam Ratulangi.
Rocky mulai berkuliah di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1979.
Ia pertama kali masuk ke Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, yang saat itu tergabung dalam Fakultas Ilmu-ilmu Sosial.
Namun, Rocky tidak menyelesaikan kuliahnya di jurusan tersebut.
Alih-alih Rocky lulus sebagai Sarjana Sastra dari Jurusan Ilmu Filsafat.
Selama berkuliah, Rocky dekat dengan para aktivis berhaluan sosialis seperti Marsillam Simanjuntak dan Hariman Siregar.
Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di Departemen Ilmu Filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015.
Ia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister; sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.
Ia tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat; ia juga pernah mengajar pada program pascasarjana.
Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah aktris Dian Sastrowardoyo.
Bersama tokoh-tokoh seperti Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra, Rocky ikut mendirikan Setara Institute, sebuah wadah pemikir di bidang demokrasi dan hak asasi manusia, pada 2005.
Dalam bidang politik, Rocky bersama Sjahrir dan istrinya, Kartini pernah mendirikan Partai Indonesia Baru (PIB) pada 2002.
Meski ikut mendirikan, ia tak aktif di kepengurusan partai. Belakangan, Rocky memutuskan keluar dan bergabung dengan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) pada 2011.
Ia didapuk sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai SRI.
Partai tersebut bermaksud mencalonkan Sri Mulyani untuk pemilihan presiden Indonesia 2014.
Namun, SRI gagal melewati proses verifikasi administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga tidak dapat mengikuti Pemilihan Umum 2014.
Rocky juga pernah mengetuai Sekolah Ilmu Sosial (SIS), sebuah sekolah nonformal yang mendidik siswanya untuk memahami realitas sosial secara interdisipliner, di bawah Yayasan Padi dan Kapas yang juga diketuai oleh Sjahrir.
Pengajar di SIS ada sepuluh orang, beberapa di antaranya adalah Arief Budiman, Salim Said, dan Rahman Tolleng.