Update Marapi, 22 Pendaki Meninggal Dunia, Masih Tujuh Orang Belum Dievakuasi
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyebut bahwa tim gabungan telah mengetahui posisi pendaki di Gunung Marapi.
Update korban erupsi Gunung Marapi Padang terus dilakukan Polda Sumatera Barat.
Dalam keterangan persnya pada Selasa (5/12/2023), Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyebut bahwa tim gabungan telah mengetahui posisi pendaki di Gunung Marapi.
Sebanyak 300 personel tim gabungan kini sedang berupaya mengevakuasi para korban.
“Dari 18 orang pendaki, sebanyak delapan orang telah diturunkan. Dan tadi saya dapat kabar tambah dua orang, lalu tambah satu orang sehingga sebanyak 11 orang yang telah diturukan,” kata Irjen Pol Suharyono dalam keterangan persnya.
“Jadi tinggal tujuh orang pendaki yang belum dievakuasi,” imbuhnya.
Ia berharap semua korban yang tercatat berjumlah 75 orang bisa segera diturunkan karena ditunggu keluuarganya.
Menurut Irjen Pol Suharyono yang merupakan alumni Akpol 1992, sebanyak 300 orang personel dari TNI dan Polri, Basarnas hingga relawan terlibat dalam tim gabungan.
Mereka memiliki pemikiran yang sama untuk mengevakuasi pendaki yang terjebak di Gunung Marapi.
Kapolda mengaku mengkhawatirkan ada pendaki yang tak tercatat menjadi korban.
Meski demikian ia berharap hanya 75 nama pendaki yang tercatat di pos pendakian yang menjadi korba erupsi.
Seperti diketahuui sebanyak 75 pendaki terjebak saat erupsi Gunung Marapi, pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
Hingga Senin (4/12/2023) pukul 07.00 WIB, 49 korban berhasil dievakuasi dan 11 orang dilaporkan meninggal dunia.
Tim SAR kemudian melanjutkan pencarian 26 orang yang masih terjebak.
Lalu dilaporkan sebanyak enam dari 26 pendaki berhasil di evakuasi, tiga diantaranya meninggal dunia, laporan sementara korban meninggal menjadi 13 orang.
Lalu pencarian 12 orang dan evakuasi 8 jenazah korban tersebut akan dilanjutkan kembali, pada Selasa (4/12/2023) pagi.
Malam harinya sebanyak 11 orang telah diturunkan sehingga tinggal tujuh orang di atas Gunung Marapi.
Ada pun total pendaki yang meniggal dunia menjadi 22 orang, dan bisa lebih banyak lagi.
Trauma Healing
Polda Sumatera Barat (Sumbar) secara aktif melibatkan diri dalam upaya penanganan bencana alam pasca erupsinya Gunung Marapi, Tanah Datar, Sumbar.
Diantaranya adalah pemberian trauma healing kepada korban erupsi Gunung Marapi dan keluarganya.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari respons penuh perhatian terhadap dampak psikologis yang mungkin dialami oleh mereka yang terdampak langsung oleh erupsi tersebut.
Sejak Gunung Marapi meletus beberapa waktu yang lalu, Polda Sumbar bersama tim medis dan Bag Psikologi ro Sdm Polda Sumbar telah menyelenggarakan sesi trauma healing di beberapa lokasi kepada korban beserta keluarganya.
Tim Trauma Healing Polda Sumbar ini dipimpin oleh Kabag Psi Biro SDM Polda Sumbar, Kompol Fakhru Rozie, S.Psi dengan mengikutsertakan beberapa anggota Tim sejak hari Senin tanggal 4 Desember 2023.
Tim trauma healing terdiri dari Bag Psikologi ro Sdm Polda Sumbar dan konselor yang telah terlatih untuk menangani kasus trauma pasca-bencana.
Mereka memberikan bimbingan dan dukungan emosional kepada korban, membantu mereka untuk mengatasi rasa takut, kecemasan, dan stress yang dapat muncul setelah mengalami peristiwa traumatis seperti erupsi Gunung Marapi.