BEM UI Trending, Ditantang KKN di Papua karena Kritik Anggota TNI Langgar HAM
Alah tiap hari nongkrong di coffeeshop aja sok2an kritik TNI
Tagar BEM UI trending di media sosial X (Twitter) pada Kamis (4/4/2024), menyusul aparat TNI menantang organisasi kemahasiswaan itu untuk KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Papua karena mereka telah kritik prajurit TNI melanggar HAM.
“Lagi ramai nih sebuah postingan yang memperlihatkan BEM UI menolak keras Prajurit TNI & Polri aniaya sipil dan hentikan pelanggaran HAM di Papua. Sindiran keras itu dilakukan oleh prajurit TNI & Polri karena merasa sakit hati setelah apa yang mereka lakukan untuk bangsa Indonesia malah dituduh pelanggaran HAM,” tulis pemilik akun Twitter @kegblgnunfaedh, menanggapi tagar BEM UI yang trending hingga tercatat 4.507 ciutan yang disampaikan netizen.
Netizen pun gaduh menanggapi tagar BEM UI yang trending itu, seperti ditulis oleh pemilik akun Twitter @ary56art, “Gw setuju anak BEM UI wajib militer di Papua, biar paham situasi nya dan gak sembarangan bikin statement.”
Lalu pemilik akun Twitter @DeilyUpdate menulis, “Setujuuu. Emang koar2 doang tanpa ngalamin itu enteng banget, tapi giliran udah ngerasain/pengalaman pasti kalau mau koar2 mikir dulu.”
@Malesinah_ menulis, “gw setuju klo mereka KKN disnaa biar ngerasain sendiri🤭”
@super666ad menulis, “Alah tiap hari nongkrong di coffeeshop aja sok2an kritik TNI.”
@BlogBayuWin menulis, “Wajar jika kritik dibalas juga, karena mereka juga kesana tugas negara (siap dikritik, siap dikritik balik juga), Selama sama2 fair.”
@yesmar_banu menulis, “UI sudah pernah melaksanakan KKN di Papua, daerah Merauke perbatasan dgn Papua Nugini, dan Befondi perbatasan dgn Negara Palau. Kalau KKN di daerah konflik belum pernah, tp negara harus menjamin keselamatan mereka, dan bagusnya utk kegiatan medis dan pendidikan disana.”
@Tokopedika menulis, “Semangat BEM UI, dukung terus HAM, sampai papua jatuh ke tangan Australia dkk🙏🏻😇”
@1655HandSiauw menulis, “Dikritik krn aniaya org kok nantang kkn. Gak nyambung. Jika nem ui gak mau, trus mau tetep aniaya?”
@ADS57264325 menulis, “Makin ke sini BEM UI MAKIN KELIATAN KAYAK PENDEMO BAYARAN AJA.”
@JokoLok2586685 menulis, “Nyuci baju sendiri aja ga pernah.”
@yan_kono menulis, “Modal kopi hitam aja tapi sok keras 😅🤣 Emang kadang agak laen mereka 🤭🤭”
@daniidani77 menulis, “Bro, sekelas TNI dan Polri saja disana tidak aman. Bagaimana bisa menjamin KKN disana aman? Pikir lah.”
@yesmar_banu menulis, “Lah terus ngapain prajurit itu nyuruh mahasiswa KKN disana? Masa pernyataan prajurit begtu. Inget loh, panglima aja sudah menghukum prajurit2 yg nyiksa KKB kmrn..”
Pelajar Jayapura diajak bela negara jadi penegak hukum
Kepolisian Resor (Polres) Jayapura mengajak pelajar daerah setempat untuk membela negara dengan menjadi aparat penegak hukum atau polisi.
Ajakan tersebut disampaikan Polsek Nimbokrang melalui sosialisasi penerimaan anggota Polri pada 2024 di SMA Yapis Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Papua.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen melalui Kapolsek Nimbokrang Ipda Sindu Matra Wiratama dalam rilisnya di Sentani, Rabu (3/4/2024) mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa-siswi kelas XII tentang proses penerimaan anggota Polri serta persyaratan yang diperlukan.
“Setiap warga negara berhak menjadi anggota Polri tentu harus melengkapi persyaratan atau sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,” katanya.
Menurut kapolsek, pelajar yang duduk di kelas XII di wilayah pinggiran seperti ini perlu untuk diberikan informasi sedetail mungkin mengenai penerimaan Polri 2024.
“Kami memberikan gambaran dasar terkait penerimaan Polri, mulai dari persyaratan umum dan khusus hingga tahapan seleksi yang harus dilalui calon anggota Polri,” ujarnya.
Dia menjelaskan tahapan akan dimulai dari seleksi administrasi hingga tes fisik dan kesehatan sehingga dibutuhkan kondisi calon anggota Polri yang sehat jasmani maupun rohani.
“Adik-adik harus menjaga diri dengan baik dengan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, menggunakan narkoba dan merokok sehingga pada saat tes itu akan lulus dengan baik,” katanya.
Dia menambahkan tes anggota Polri tidak dipungut biaya, namun calon anggota Polri harus menyiapkan fisik dan kesehatan dengan baik sehingga dapat lulus dari rangkaian seleksi yang dijalankan.
“Kami harapkan kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para siswa-siswi tentang proses penerimaan anggota Polri, serta mendorong mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik jika berminat untuk mendaftar sebagai anggota Polri.
(Sumber: antaranews.com)